Penjualan masif di bursa saham dimulai pada pertengahan Agustus yang dipicu oleh kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi menyusul pengetatan agresif Fed. Kini, ketidakpastian bertahan karena inflasi terus naik.

Para analis juga menduga bahwa Wall Street dapat mengalami pemulihan teknis pada pekan ini karena saham kembali dalam keadaan oversold ekstrim. Pada waktu yang sama, banyak pengambil kebijakan Fed baru-baru ini menyuarakan komitmen kuat mereka terhadap kenaikan suku bunga yang tajam demi mengekang lambungan inflasi.

Ketua Fed ketika berbicara di Cato Institute pada hari Kamis, menegaskan bahwa Federal Reserve akan bertindak keras terhadap inflasi “hingga tugasnya selesai.” Powell memperkuat ekspektasi bahwa Fed dapat memutuskan kenaikan suku bunga 75 basis poin yang ketiga kali berturut-turut pada akhir bulan ini. Itu berarti peluang perubahan dalam kebijakan moneter sangatlah rendah. Bagaimanapun, investor mengharapkan data CPI untuk bulan Agustus, yang akan dirilis pada hari Selasa.


Investor memilih untuk menunggu menjelang perilisan laporan CPI meskipun suara bulat hawkish dari Fed. Para analis mengharapkan pertumbuhan lanjutan dolar AS berapapun angka inflasi yang ditunjukkan. Bahkan jika Indeks Harga Konsumen jatuh, itu hanya kaan mengkonfirmasi harapan-harapan Fed bahwa perlawanan terhadap inflasi dapat selesai tanpa “biaya sosial yang sangat tinggi.”

Bank sentral itu masih memiliki banyak pekerjaan untuk mendorong inflasi ke 2% dari 8%. Sehingga, dolar AS akan memiliki banyak penggerak untuk kenaikan. Namun, indeks dolar AS telah merosot hari ini ke 107,82 melawan rival-rival utamanya dari level tertinggi hari Rabu di 110,79.

Greenback saat ini memperpanjang kekalahan di tengah kenaikan euro dan pound sterling. Kedua mata uang itu tumbuh berkat kebijakan hawkish ECB dan Bank of England. Dalam sesi Asia, nilai dolar AS terus turun lebih rendah, diperdagangkan dalam kisaran 107,83-108,86.


Sementara turun terhadap euro dan pound sterling, dolar AS tetap naik terhadap yen - mata uang utama diluar keranjang mata uang. Namun, kenaikannya tampak cukup kecil hari ini dibandingkan dengan level tertinggi selama 24 tahun pada hari Rabu di 144,99. Pasangan dolar/yen diperdagangkan di 142,72. Namun, dolar AS terus mengerahkan tekanan pada yen. Sehingga, pasangan ini diperdagangkan dalam koridor kenaikan di 142,00-143,49.

Yen yang sensitif terhadap perbedaan suku bunga acuan antara Fed dan BoJ, bergerak lebih rendah karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Dalam sesi Asia, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun hampir mencapai level tertinggi tiga bulan di 3,365%.

Penurunan tajam nilai yen mendorong ketidakpastian dan kondisi bisnis yang semakin buruk di negara itu. Gubernur Haruhiko Kuroda dan Perdana Menteri Fumio Kishida membahas isu ini saat rapat. “Ketika yen bergerak 2 sampai 3 yen per hari, itu adalah pergerakan pesat,” ujar Kuroda. Ia juga menambahkan bahwa itu tidak diinginkan. Regulator itu akan menyaksikan nilai tukar bergerak dengan hati-hati.

Intervensi verbal yang sama, serta pernyataan mengenai pentingnya mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaannya, telah dinyatakan berulang kali. Mereka kembali disuarakan pada akhir pekan ini. Namun, Bank of Japan terus merangsang ekonomi. Untuk alasan ini, analis ragu bahwa intervensi verbal akan membantu yen. Dukungan dan upaya terkoordinasi Fed dan bank-bank sentral utama lainnya diperlukan untuk mendorong yen.

Sekarang regulator di seluruh dunia mencoba untuk mengekang lonjakan inflasi. Dengan demikian, dukungan tersebut untuk yen tampaknya tidak mungkin. Inilah mengapa tekanan pada yen hanya akan meningkat. Analis percaya bahwa pada satu titik, BoJ akan bertindak dan menyesuaikan kebijakan moneternya yang ultra longgar.

Aussie juga naik hari ini di tengah kenaikan saham dan penurunan dolar AS. Pertumbuhannya sedikit mereda karena penurunan harga minyak dan pembatasan virus corona yang ketat di Tiongkok. Namun, aussie menjaga kenaikannya dalam sesi Asia hari Senin.

Pasangan AUD/USD diperdagangkan dalam koridor bullish di 0,6808-0,6890. Nilai tukarnya telah naik ke 0,6886. Reli pasangan ini kemungkinan akan bertahan hingga perilisan laporan CPI AS pada hari Selasa. Menilai sentimen pasar, sebagian investor masih belum memperhatikan pernyataan para pengambil kebijakan Fed mengenai komitmen mereka untuk pengetatan moneter dan dampaknya pada ekonomi.

Pekan ini, data Indeks Harga Konsumen dan penjualan ritel AS akan dirilis. Inggris akan mengungkapkan inflasi dan angka PDBnya. Tiongkok diproyeksi akan mengungkapkan data produksi industri dan penjualan ritel. Itu saja untuk sekarang. Berlangganan channel kami dan tetap ikuti berita pasar terbaru. Sampai jumpa!


00:00 Intro
01:25 USDX
02:26 USD/JPY
04:14 AUD/USD
https://www.ifxteam.com/id/

#berita_forex #asia_sesi #instaforex_tv