Kalender ekonomi hari ini kosong. Laporan-laporan yang dirilis tidak begitu penting bagi para trader. Mereka menantikan Simposium karena prospek ekonomi tampak agak suram.
Perekonomian China juga melambat. Sedikit pemangkasan suku bunga hanya mengkonfirmasi masalah di sektor real estate dan melemahnya permintaan kredit.
Para investor kini merenungkan komentar terbaru para petinggi Fed. Pada hari Selasa, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, menyampaikan pidato yang juga bernada hawkish. Dirinya menekankan bahwa prioritas Fed adalah membatasi inflasi. Kashkari menyatakan kekhawatiran terbesarnya adalah Fed dan pasar keuangan meremehkan tekanan inflasi .
Seperti pejabat yang hawkish lainnya, Kashkari yakin Fed harus menahan kontraksi ekspansi ekonomi jika itu mengendalikan inflasi.
Pada hari Rabu, indeks dolar AS mundur ke level 108.7. Sebelumnya, indeks ini kembali mencapai titik tertinggi 20 tahun karena pidato hawkish Neel Kashkari memudarkan data ekonomi yang lemah.
Para investor berharap mendapat lebih banyak petunjuk dari pidato Jerome Powell terkait laju pengetatan moneter.
Kini mereka tidak yakin apakah pada bulan September Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut atau sebanyak 50 poin.
Dalam pernyataannya, Ketua Fed kemungkinan akan membantah rumor terkait pelonggaran moneter pada 2023. Pidatonya akan menentukan sentimen pasar hingga pertemuan bulan September.
Dolar AS terus naik selama enam hari beruntun. Mata uang ini bisa mencatat kinerja mingguan terbaik sejak Maret 2020.
Target yang lebih jauh terletak di level 121.0. Untuk mendekatinya, mata uang AS perlu berkonsolidasi di atas 109.2, yang merupakan level tertinggi 14 Juli.
Seperti yang bisa dilihat di chart, dak ada level pivot yang bisa membantu bull menekan harga ke 120.5, level tertinggi Januari 2020. Target utama terletak di level 121.0, tidak jauh dari level tertinggi Juli 2001.
Jika skenario ini menjadi nyata, indeks dolar AS akan melonjak sebanyak 10%. Apakah itu layak? Sulit untuk mengatakan karena di pasar Forex apa pun bisa terjadi.

Yen mengalami aksi jual. Hari ini pasangan dolar/yen stabil di 136.7. Para trader masih mencerna data AS kemarin. Mereka mencoba memahami apakah statistik makro yang lemah mungkin memaksa Fed untuk memperlambat laju pengetatan moneter.
Ada juga rumor bahwa kenaikan suku bunga yang agresif akan terakhir kali dilakukan pada bulan September. Rally dolar AS sepenuhnya bergantung pada sikap hawkish Fed. Jadi, setiap perubahan kebijakan moneter akan sangat berdampak pada arah pergerakannya.
Namun, ini adalah prospek jangka panjang, yang tidak didukung oleh fakta. Para trader bersiap menghadapi volatilitas tinggi karena Powell diperkirakan akan mengkonfirmasi kenaikan suku bunga selanjutnya.
Sementara itu, Bank of Japan berulang kali menyatakan mereka akan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat lunak guna mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh. Sikap moneter BoJ sangat berbeda dari banyak bank sentral besar yang telah beralih pada pengetatan moneter.
Regulator diperkirakan mempertahankan kebijakan moneter bahkan setelah angka inflasi utama dan inti meningkat ke level tertinggi beberapa tahun dan tetap di atas target 2% bank sentral.
Bull masih siap mendorong pasangan ini ke level 140.00.

Dolar Australia masih dalam cakaran bear. Selain itu juga tidak ada pendorong positif yang bisa membantu AUD/USD meraih momentum.
Pasangan AUD/USD juga melemah akibat kendala internal. Para trader masih dibingungkan oleh laporan ketenagakerjaan yang kontroversial. Mereka tidak yakin seberapa agresif RBA akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Pada bulan Juli tingkat pengangguran Australia turun ke level terendah 48 tahun sebesar 3,4%. Namun, total bersih tenaga kerja tiba-tiba turun sebanyak 40.900 dibanding prakiraan sebanyak 25.000. PBA diproyeksikan akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak setengah persen pada bulan September. Namun kini para trader meragukan kenaikan suku bunga tersebut, mengingat suramnya laporan.
Pada sesi Asia, pasangan AUD/USD diperdagangkan di sekitar 0.6900. Pasangan ini kemungkinan tergelincir ke fase konsolidasi, bergerak dalam kisaran 0.6850-0.7005.
Kuotasi tampaknya akan terus turun. Jika demikian, harga akan menghadapi level support kuat di 0.6830. Kemarin the Aussie jatuh ke 0.6856, namun kemudian memantul tajam ke level resistance 0.6960. Artinya, harga telah mencapai titik dasar. Tidak ada faktor fundamental yang bisa meningkatkan tren menurun. Oleh karena itu, pasangan ini bisa diperdagangkan dalam kisaran sideways.


00:00 Intro
02:10 USDX
03:39 USD/JPY
04:54 AUD/USD

https://www.ifxteam.com/id/

#berita_forex #asia_sesi #instaforex_tv