Pada pasangan EUR/GBP, tren naik berlanjut untuk sesi kedua berturut-turut, diperdagangkan mendekati 0,8400 selama sesi Eropa.

Kenaikan pada pasangan ini disebabkan oleh koreksi teknikal yang sedang berlangsung pada pound Inggris, yang dimulai pada hari Rabu. Namun, penurunan pound mungkin akan terbatas, karena para trader mengantisipasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari Bank of England. Prediksi untuk tahun 2024 telah direvisi menjadi dua penurunan sebesar 25 basis poin, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya pada bulan Desember yang lebih dari tiga kali penurunan.

Menurut British Retail Consortium (BRC), penjualan ritel yang sebanding di Inggris tumbuh sebesar 3,1% pada Desember 2024, sebuah pemulihan signifikan setelah penurunan 3,4% pada bulan sebelumnya. Namun, meskipun ada pertumbuhan pada bulan Desember, BRC menyatakan bahwa kinerja ritel secara keseluruhan pada kuartal keempat 2024 tetap lemah, dengan kenaikan tahunan hanya 0,4%.

Sementara itu, pergerakan naik pasangan EUR/GBP mungkin menghadapi resistance karena tantangan bagi euro. Pada tahun 2025, para trader mengantisipasi penurunan suku bunga yang agresif dari Bank Sentral Eropa (ECB), meskipun inflasi di zona euro meningkat. ECB diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat mendatang tanggal 30 Januari.

Di Jerman, kekuatan ekonomi zona euro, produksi industri naik sebesar 1,5% month-on-month, jauh melebihi prediksi kenaikan 0,5% dan pulih dari penurunan 1,0% pada bulan Oktober. Namun, per tahun, produksi industri pada bulan November turun sebesar 2,8%, dibandingkan dengan penurunan yang direvisi sebesar 4,2% pada bulan Oktober. Para trader juga menunggu data penjualan ritel zona euro untuk bulan November, yang akan dirilis kemudian hari ini.

Dari perspektif teknikal, osilator pada grafik harian tetap berada di wilayah positif dan belum mencapai zona overbought. Akibatnya, jalur dengan halangan paling sedikit untuk pasangan ini adalah terus bergerak naik, dengan potensi koreksi jangka pendek.