Untuk hari Jumat, pasangan mata uang GBP/USD masih melanjutkan pergerakan menurun secara tajamnya untuk hari kedua berturut-turut. Sementara penurunan yang terjadi saat hari Jumat memiliki sejumlah alasan yang dapat dipahami, penjualan yang terjadi saat hari Kamis tampak agak membingungkan. Namun, apabila kita meneliti lebih rinci, keadaan tersebut telah sesuai dengan observasi kami yang berulang: pound tidak memiliki landasan fundamental yang kuat untuk pertumbuhan jangka menengah. Dalam dua tahun terakhir, pound sudah berhasil melewati ekspektasi akibat pasar mulai memperhitungkan probabilitas dari pelonggaran moneter yang dilakukan oleh Federal Reserve di masa mendatang, sambil tidak menghiraukan berbagai kelemahan dalam ekonomi Inggris, kekuatan ekonomi AS, serta kenyataan bahwa Bank of England, seperti Federal Reserve, pada akhirnya akan merespons dengan menurunkan suku bunga seiring berjalannya waktu.
Gambaran teknis yang terlihat di dalam time frame yang lebih tinggi membuktikan satu hal yang jelas: pound sterling telah mengalami penurunan selama 16 tahun, dan kenaikan baru-baru ini tampaknya hanya merupakan koreksi sementara. Ya, koreksi ini memang berlangsung selama dua tahun, tetapi seberapa signifikan sebenarnya pergerakan tersebut apabila dilihat dari perspektif mingguan?
Meskipun demikian, pound masih memiliki potensi untuk melanjutkan pergerakan naik jangka pendek. Dalam pekan ini, pertemuan Federal Reserve (Fed) dan Bank of England (BoE) akan berlangsung, dan hasil dari kedua bank sentral ini berpotensi mengejutkan. Pasar saat ini memperkirakan BoE akan mempertahankan suku bunganya, sementara Fed diharapkan akan menurunkannya sebesar 25 basis poin. Namun, penting untuk dicatat bahwa BoE, mirip dengan Bank Sentral Eropa, harus menghadapi kenyataan pertumbuhan ekonomi yang lemah, yang tercermin dalam laporan PDB terbaru. Meskipun inflasi di Inggris tetap di atas target, Andrew Bailey mengindikasikan bahwa tingkat inflasi tersebut mungkin akan tetap tinggi hingga tahun 2025. Namun demikian, hal ini tidak menghapus tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Inggris saat ini. Kami percaya BoE mungkin saja mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga.
Bahkan seandainya BoE tidak melakukan pemangkasan suku bunga, jumlah anggota Komite Kebijakan Moneter yang memilih untuk mendukung keputusan tersebut tetap penting. Apabila terdapat lebih dari dua anggota menyatakan dukungan untuk penurunan, ini bisa memicu penurunan lebih lanjut terhadap pound. Mengenai Fed, kami kurang yakin bahwa bank sentral AS akan memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Dalam dua bulan terakhir, inflasi AS menunjukkan tren peningkatan, ekonomi stabil, pasar tenaga kerja tetap kuat, dan tingkat pengangguran terletak di dalam kisaran pekerjaan penuh tanpa tanda overheating. Oleh karena itu, tidak terdapat dorongan mendesak bagi Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter saat ini. Meskipun suku bunga saat ini mungkin terbilang tinggi, dan inflasi bisa melambat dalam tingkat yang lebih rendah, lebih bijak untuk tidak mengambil tindakan ketika tidak terdapat kebutuhan mendesak.
Kejutan masih mungkin terjadi, dan keduanya kemungkinan besar akan memberikan dampak negatif terhadap pound. Di samping pertemuan bank sentral, sejumlah laporan ekonomi penting juga akan dirilis, mencakup indeks aktivitas bisnis, tingkat pengangguran, klaim pengangguran, upah, inflasi, dan penjualan ritel di Inggris. Di sisi lain, laporan utama dari AS akan meliputi penjualan ritel, produksi industri, PDB, data pasar perumahan, indeks PCE, serta sentimen konsumen dari University of Michigan.
Seperti yang kita ketahui, sejumlah peristiwa besar, baik primer maupun sekunder, diperkirakan akan terjadi dan dapat memengaruhi pergerakan pasangan mata uang GBP/USD.
Dalam lima hari tradinf terakhir, volatilitas rata-rata pasangan mata uang GBP/USD tercatat sebesar 77 pips, angka yang tergolong "rata-rata" untuk pasangan ini. Oleh karena itu, untuk hari Senin, 16 Desember, kami mengantisipasi pergerakan dalam kisaran antara level 1. 2540 dan 1. 2694. Kanal regresi yang lebih tinggi memperlihatkan arah menurun, mengindikasikan adanya tren bearish. Meskipun indikator CCI kembali memasuki area oversold, pound diprediksi akan melanjutkan tren penurunannya. Sinyal oversold dalam konteks tren menurun umumnya hanya menandakan kemungkinan terjadinya koreksi.
Level Support Terdekat:
Level Resistensi Terdekat:
- R1 – 1.2695
- R2 – 1.2817
- R3 – 1.2939
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD masih menunjukkan kalau sedang berada dalam tren menurun meskipun masih mengalami fase koreksi. Posisi short belum layak dipertimbangkan, karena kami meyakini pasar telah mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mata uang Inggris.
Bagi Anda yang bertrading berdasarkan analisis teknikal "murni", short position mungkin dapat dipertimbangkan dengan target di 1. 2817 dan 1. 2939, asalkan harga terletak di atas garis moving average. Namun, posisi long lebih relevan saat ini, dengan target di level 1. 2573 dan 1. 2540.
Penjelasan Ilustrasi:
Kanal Regresi Linear berfungsi untuk mengidentifikasi tren saat ini. Ketika kedua kanal sejajar, hal ini menunjukkan adanya tren yang kuat.
Garis Moving Average (pengaturan: 20,0, smoothed) mendefinisikan tren jangka pendek dan memberikan panduan arah trading.
Level Murray berfungsi sebagai target untuk pergerakan dan koreksi harga.
Level volatilitas (ditandai dengan garis merah) menggambarkan kisaran harga yang mungkin tercapai oleh pasangan ini dalam 24 jam ke depan berdasarkan pembacaan volatilitas saat ini.
Indikator CCI: Ketika indikator ini masuk ke dalam area oversold (di bawah -250) atau overbought (di atas +250), ini menandakan potensi pembalikan tren menuju arah yang berlawanan.