Selalu ada gejolak. Namun, ciri khas dari tahap perkembangan ekonomi global saat ini adalah peralihannya dari keadaan yang terlalu panas menjadi lebih sejuk. Faktanya, ini baik karena sebelumnya dipercaya bahwa pembatasan moneter paling agresif oleh The Fed dan bank sentral lainnya di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir akan membekukan ekonomi dan menjatuhkannya ke dalam resesi. Namun, sisi lainnya adalah suku bunga yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama, yang mendukung "bear" dalam EUR/USD.

Prakiraan konsensus dari para ahli Bloomberg menunjukkan bahwa GDP AS akan berkembang sebesar 2,4% pada tahun 2024, harga konsumen akan naik sebesar 3,1%, dan pengangguran akan tetap di angka 3,9%. Semua ini merupakan karakteristik dari ekonomi yang masih kuat daripada yang mendingin. Tidak mengherankan bahwa investor sekarang memperkirakan paling banyak dua tindakan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebanyak 5-6. Ekspektasi untuk skala ekspansi moneter pada tahun 2025 juga telah menurun menjadi 141 basis poin.

Dinamika skala ekspansi moneter The Fed yang diharapkan.

Dalam ekonomi yang kuat, tidak mungkin ada inflasi yang lemah. Pejabat FOMC dengan tepat berhati-hati mengenai pergerakannya yang cepat menuju target 2% meskipun terjadi penurunan signifikan dalam harga konsumen pada bulan Mei. Seperti yang diharapkan, jalannya akan berliku, dan tahap terakhir dalam perjuangan melawan PCE akan menjadi yang paling sulit. Keadaan ini semakin meyakinkan kami bahwa suku bunga harus tetap tinggi untuk waktu yang lama. Hal ini berlaku untuk suku bunga dana federal, imbal hasil obligasi Treasury, dan suku bunga hipotek.

Kemungkinan besar, pemulihan pasar obligasi Treasury dan penurunan imbal hasil terkait telah berlangsung terlalu jauh. Bersama dengan teknologi kecerdasan buatan dan ekspektasi keuntungan perusahaan yang mengesankan, hal ini mendukung S&P 500 dan seharusnya menurunkan nilai dolar AS. Namun, hal itu tidak terjadi. Terlebih lagi, begitu imbal hasil utang mulai tumbuh kembali, indeks USD akan mendapatkan momentum baru.

Dinamika imbal hasil obligasi dan dolar AS

Menurut pendapat saya, peningkatan EUR/USD pada awal minggu terakhir bulan Juni disebabkan oleh tawaran China kepada Jerman untuk mengurangi tarif impor mobilnya sebesar 15% jika Uni Eropa setuju untuk mengurangi tarif impor kendaraan listrik dari China ke pasarnya. Sebelumnya, ada rumor bahwa Beijing akan menaikkan tarif menjadi 25% sebagai balasan atas perang dagang yang diprakarsai oleh Brussels. Pada kenyataannya, responsnya lebih lunak, yang mengakibatkan penguatan euro.

Namun, jangan terlalu terbawa dengan hal ini. Penahanan berkepanjangan suku bunga dana federal pada level tertentu, pemilihan parlemen di Prancis, peningkatan bertahap dalam imbal hasil Treasury AS, dan penurunan indeks saham Amerika akan mengembalikan semuanya ke titik awal dalam pasangan mata uang utama tersebut.

Sementara itu, secara teknis, pada grafik harian, EUR/USD mencoba menembus batas bawah rentang nilai wajar di 1.073-1.09. Kegagalan dalam upaya ini, diikuti dengan penurunan kuotasi di bawah level pivot 1.071, akan menjadi dasar untuk menjual.