Inflasi di Inggris tetap tinggi secara konsisten, meskipun telah menurun menjadi 4,6% dalam enam bulan terakhir. Ingatlah bahwa Gubernur Bank of England Andrew Bailey dan beberapa rekannya berjanji untuk mengurangi inflasi hingga 5% atau lebih rendah pada akhir tahun ini. Saat ini, kita dapat mengatakan bahwa mereka telah berhasil menepati janjinya, namun inflasi di Inggris masih tetap tinggi, dengan kenaikan upah sebesar 8% setiap tahunnya, dan inflasi inti saat ini berada pada angka 5,7%.

Apabila melihat dari data inflasi harga dan upah, kita dapat melihat bahwa BoE saat ini berada pada tahap yang paling dekat dengan kenaikan suku bunga baru. Baru-baru ini, kita telah berulang kali mendengar bahwa bank sentral Inggris lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini untuk jangka waktu yang cukup lama untuk mengembalikan inflasi ke angka 2%. Namun, langkah-langkah tersebut mungkin tidak cukup.

Anggota Komite Kebijakan Moneter BoE Catherine Mann mengatakan bahwa prospek mempertahankan inflasi saat ini dapat memaksa bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter lebih dari yang dilakukan saat ini. Mann menyatakan bahwa kebijakan BoE saat ini dapat dianggap "cukup membatasi" hanya untuk jangka waktu yang sangat singkat dan memberikan tekanan yang relatif lemah terhadap pertumbuhan harga. Menurut dia, banyak perusahaan memperkirakan tekanan inflasi masih akan berlanjut pada tahun depan. Oleh karena itu, BoE mungkin akan memperketat kebijakannya sekali lagi.

Ini adalah faktor yang dapat menyebabkan desinkronisasi pound dan euro. Bank Sentral Eropa tidak memiliki alasan untuk menaikkan suku bunga setelah laporan inflasi terbaru. Selain itu, mereka mungkin akan melakukan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Jika kita mempercayai kata-kata Mann, BoE mungkin memerlukan kenaikan suku bunga lagi, dan kemungkinan terjadinya skenario seperti itu cukup tinggi. Ini merupakan faktor pendukung bagi pound, namun tidak bagi euro.

Kesimpulannya, saya memperkirakan kedua instrumen akan jatuh. BoE belum memberikan sinyal kesiapan untuk beralih dari kata-kata ke tindakan. Dalam pertemuan terakhir, hanya tiga anggota Komite yang memberikan suara untuk kenaikan suku bunga. Oleh karena itu, euro dan pound dapat melemah dengan aman untuk saat ini.

Berdasarkan analisa, saya menyimpulkan bahwa pola gelombang bearish masih terbentuk. Pasangan ini telah mencapai target di sekitar angka 1.0463, dan fakta bahwa pasangan ini belum menembus level ini menunjukkan bahwa pasar siap untuk membangun gelombang korektif. Tampaknya pasar telah menyelesaikan pembentukan gelombang 2 atau b, jadi dalam waktu dekat saya memperkirakan gelombang turun impulsif 3 atau c dengan penurunan signifikan pada instrumen. Saya tetap merekomendasikan penjualan dengan target di bawah rendahnya gelombang 1 atau a. Namun hati-hati dengan short position, karena wave 2 atau b mungkin berbentuk lebih panjang. Upaya yang berhasil menembus level 1,0851 dapat menandakan penurunan instrumen.

Pola gelombang pada pasangan GBP/USD menunjukkan penurunan dalam tren turun. Yang paling bisa kami andalkan adalah koreksi. Saat ini, saya dapat merekomendasikan penjualan instrumen dengan target di bawah angka 1.2068 karena wave 2 atau b pada akhirnya akan berakhir dan kapan saja. Semakin lama, semakin kuat jatuhnya. Segitiga yang menyempit merupakan pertanda berakhirnya gerakan.