Di awal sesi Eropa, Bitcoin (BTC/USD) trading di sekitar EMA 200 dan di atas 3/8 Murray. Kita dapat melihat pada grafik di atas bahwa BTC trading dalam kanal tren turun yang terbentuk sejak 27 Januari.

Praktisnya, dalam beberapa sesi terakhir, Bitcoin telah berkonsolidasi di bawah bagian atas kanal bearish, dengan volume rendah dan penurunan volatilitas. Sekarang kita mengamati rebound teknis setelah mencapai 42.000.

Jika Bitcoin turun di bawah 3/8 Murray (42,187) atau berkonsolidasi di bawah $42,000 dalam beberapa jam ke depan, kita dapat memperkirakan kelanjutan pergerakan bearish dan token dapat mencapai titik terendah pada 28 Januari di sekitar 41,600.

Jika tekanan ke bawah terjadi, harga BTC bisa mendekati bagian bawah kanal tren turun di 41,150 dan pada akhirnya bisa mencapai level psikologis $40,000 atau sekitar 2/8 Murray.

Jika Bitcoin pulih, kita akan memperkirakan penembusan tajam di atas SMA 21 di 42,990 dan penembusan kanal tren turun yang terbentuk sejak 27 Januari. Kemudian, kita dapat memperkirakan BTC akan mencapai 43,750, level yang telah menjadi penghalang kuat yang penembusannya bisa saja terjadi. mengarah pada kemajuan Bitcoin dalam jangka pendek dan rebound ke $45,000.

Karena Bitcoin trading di bawah 43,750, prospek instrumen tersebut akan tetap negatif dan setiap pemantulan teknis dapat dilihat sebagai peluang untuk menjual.

Di bawah EMA 200 (42,400) pada grafik H4, prospeknya bisa menjadi lebih bearish dan diperkirakan akan mencapai titik terendah 23 Januari di sekitar $38,500. Harga bisa mempercepat penurunannya. Jika BTC menembus level ini, harganya bisa mendekati $35,000.

Secara teknis, indikator elang telah memberikan sinyal negatif sejak 30 Januari. Jadi, jika Bitcoin terus trading di bawah $43,750, kemungkinan besar akan terjadi koreksi teknis yang kuat atau trading di kisaran antara $43,750 dan $40,625.