Keuntungan ganda dari dolar AS, ditambah dengan periode musiman yang kuat untuknya, membuat upaya bulls untuk melakukan serangan balik di EUR/USD sia-sia. Tidak peduli berapa banyak euro mencoba untuk menemukan pijakannya, itu tidak akan berhasil. Kekuatan ekonomi AS dan penurunan selera risiko global setia melayani penjual pasangan mata uang utama.

Pada paruh pertama tahun ini, investor disibukkan dengan pembahasan potensi resesi di AS. Namun, suasana hati mereka tiba-tiba berubah pada bulan Agustus. Pertumbuhan lapangan kerja tinggi yang stabil, keengganan pengangguran untuk beranjak dari posisi terendah setengah abad, pertumbuhan penjualan ritel yang mengesankan, dan percepatan inflasi, semuanya menunjukkan bahwa penurunan tidak akan terjadi. Indikator utama dari Federal Reserve Bank of Atlanta memproyeksikan pertumbuhan 5–6% dalam PDB AS pada kuartal ketiga. Terlalu tinggi untuk meninggalkan obligasi Treasury dalam portofolio.

Dinamika pengangguran dan perkiraan pertumbuhan PDB AS

Reli imbal hasil obligasi utang telah memicu pendorong lain penguatan dolar AS. Sulit membayangkan bahwa dengan kenaikan suku bunga riil utang, "greenback" tidak akan tumbuh. Apalagi S&P 500 sedang mengalami proses koreksi. Hal ini secara tradisional dianggap oleh investor sebagai penurunan selera risiko global dan berfungsi sebagai dasar untuk membeli aset safe-haven.

Jadi, jika seseorang tidak menyukai faktor keistimewaan Amerika, mereka dapat mempersenjatai diri dengan hilangnya minat investor terhadap aset berisiko. Selain itu, bulan Agustus dan September yang secara tradisional kuat untuk indeks USD, dan gambaran bearish untuk EUR/USD mulai terlihat tak terelakkan.

Banyak yang bisa berubah di kuartal keempat. Perlambatan inflasi lebih lanjut di AS akan membawa kembali pembicaraan pasar tentang poros dovish dari Federal Reserve dan dengan demikian melemahkan dolar. Selain itu, lonjakan imbal hasil obligasi saat ini, dalam hal PDB riil dan inflasi, terlihat seperti lonjakan sementara. Itu dipengaruhi oleh penerbitan Treasury skala besar. Pada bulan Juli–September saja, Departemen Keuangan berencana untuk menjual kertas senilai $1 triliun di pelelangan.

Dinamika PDB, inflasi, dan imbal hasil obligasi

Nordea memperkirakan penurunan tingkat utang AS 10 tahun menjadi 4% dengan stabilisasi berikutnya. Jika demikian, maka setelah turun, EUR/USD akan naik. Namun, hal negatif dari Eropa tidak memungkinkan kita untuk mengharapkan pemulihan dalam tren naik.

Kelemahan ekonomi blok mata uang telah memaksa hawks ECB untuk memoderasi retorika mereka. Sementara pakar Bloomberg masih mengharapkan suku bunga deposito naik menjadi 4%, derivatif tidak mempercayainya. Kemungkinan siklus pengetatan moneter telah berakhir, memberikan tekanan pada EUR/USD.

Secara teknis, pada grafik harian pasangan ini, terdapat pullback ke tren naik dalam penerapan pola Tiga Orang India. Ketidakmampuan bulls untuk bertahan di batas bawah kisaran nilai wajar 1.0865–1.112 adalah tanda kelemahan mereka dan alasan untuk menaikkan short yang terbentuk sebelumnya ke arah 1.08.