Pertemuan Agustus Bank Sentral Australia akan menjadi pertemuan kedua terakhir di bawah kepemimpinan Philip Lowe. Di masa lalu, telah ada rumor bahwa dia tidak akan dipilih kembali untuk masa jabatan kedua. Dan sekarang rumor tersebut semakin intens setelah media melaporkan bahwa kepala bank sentral saat ini "tidak memiliki peluang" untuk tetap berada dalam posisi Gubernur RBA. Perlu dicatat bahwa Lowe mulai menjabat sebagai gubernur pada 18 September 2016, menggantikan Glenn Stevens (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur di bawah kepemimpinan Stevens sejak 2012). Oleh karena itu, masa jabatannya sebagai gubernur akan berakhir dalam dua bulan, yaitu September tahun ini.
Menanggapi kehebohan media, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dan Bendahara, Jim Chalmers, mengadakan konferensi pers darurat pada hari Jumat di mana mereka mengkonfirmasi rumor tentang pengunduran diri mendadak Lowe dan mengumumkan nama penggantinya. Michelle Bullock, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur RBA, telah ditunjuk sebagai gubernur baru bank sentral.
Meskipun Bullock telah menyatakan kesiapannya untuk mencapai kebijakan dan tujuan operasional RBA (menekankan komitmennya terhadap arah saat ini), berita tentang penunjukannya menimbulkan tekanan pada pasangan AUD/USD. Setelah tiga hari pertumbuhan yang cepat menuju level 0,69, pasangan ini kembali bergerak mundur ke level 0,6850. Tampaknya beberapa pernyataan sebelumnya dari Bullock tidak disukai oleh pembeli AUD/USD, menggambarkannya sebagai "pusat-moderat." Terutama, dia mendukung penundaan kenaikan suku bunga pada bulan April, dengan menekankan bahwa RBA "akan melakukan penundaan pada suku bunga bahkan tanpa tekanan perbankan global." Dalam salah satu pidatonya yang terbaru, dia juga mengatakan bahwa "RBA bersedia menerima pendekatan yang lebih lambat dalam mencapai tingkat inflasi target daripada banyak bank sentral lainnya."
Dengan kata lain, dia bukanlah seorang maximalis atau "pendukung kebijakan keras." Namun, menurut pendapat saya, para trader AUD/USD mungkin terburu-buru dalam kesimpulan mereka dan memberikan tekanan pada aussie secara prematur. Setelah semua, Bullock adalah alter ego dari gubernur RBA saat ini. Pernyataannya tidak pernah bertentangan dengan pernyataan atau posisi Lowe, dan secara keseluruhan, dia selalu mendukung kebijakannya. Tanpa keraguan, sebagai kepala RBA, Bullock mungkin akan menunjukkan sisi yang sedikit berbeda daripada saat dia masih menjadi wakil, tetapi para ahli tidak mengharapkan adanya perubahan radikal.
Perlu dicatat juga bahwa penunjukan Bullock akan mulai berlaku pada 18 September 2023, artinya pertemuan RBA bulan Agustus dan September masih akan berada di bawah kepemimpinan Lowe. Barulah pada awal November, penggantinya akan mengambil alih pimpinan bank sentral. Namun, pada saat itu, latar belakang fundamental untuk pasangan AUD/USD akan berubah secara signifikan, sehingga tidak konstruktif untuk menilai pernyataan sebelumnya dalam konteks keputusan RBA yang mungkin diambil pada akhir tahun. Selain itu, sebagian besar pasar tidak berpikir dalam kategori waktu yang begitu luas.
Selanjutnya, Bullock jelas bukanlah "merpati." Allegori "elang hati-hati" lebih cocok di sini. Sebagai contoh, dalam salah satu wawancara terbarunya, dia menyatakan bahwa kenaikan suku bunga adalah satu-satunya alat yang dimiliki RBA untuk menahan inflasi. Saya rasa tidak perlu ada komentar tambahan mengenai hal ini.
Oleh karena itu, penurunan saat ini dalam nilai tukar AUD/USD lebih merupakan respons emosional. Selain itu, ada faktor "Jumat yang terkenal," yang memiliki karakteristik khusus dalam kondisi saat ini. Seperti yang kita semua tahu, dolar AS melemah di seluruh pasar minggu ini sebagai respons terhadap laporan inflasi AS. Khususnya, pasangan AUD/USD naik lebih dari 200 pips dalam beberapa hari, mendekati level 0,69. Namun, selama sesi perdagangan AS pada hari Jumat, penjual mengambil inisiatif. Ini terjadi karena dua alasan. Pertama, pembeli gagal menguji level resistance di 0,69 (garis atas indikator Bollinger Bands pada grafik 1D) meskipun pertumbuhan harga yang impulsif. Kedua, para trader AUD/USD tampaknya mengambil keuntungan dari posisi long mereka setelah tiga hari pertumbuhan hampir tanpa henti. Dalam kondisi seperti ini, membuka posisi perdagangan baru membawa risiko.
Namun, secara keseluruhan, pasangan ini tetap memiliki sentimen bullish terutama karena melemahnya mata uang AS di tengah ekspektasi hawkish yang berkurang mengenai tindakan Federal Reserve di masa depan (setelah pertemuan bulan Juli).
"Teknis" juga mendukung preferensi untuk posisi long dalam pasangan AUD/USD. Pada grafik harian, pasangan ini diperdagangkan antara garis tengah dan garis atas indikator Bollinger Bands. Selain itu, indikator Ichimoku telah membentuk salah satu sinyal bullish terkuatnya, yaitu "Parade of Lines." Sasaran terdekat para bull adalah level 0,69, yang sesuai dengan garis atas indikator Bollinger Bands pada grafik 1D. Hambatan harga berikutnya adalah target 0,6950, yang merupakan pita atas awan Kumo pada grafik mingguan.
