Di awal sesi Amerika, pasangan USD/JPY diperdagangkan di sekitar 148.43, di atas SMA 21, dan di bawah EMA 200. Pada grafik H1, kita dapat melihat bahwa Yen Jepang telah menghadapi resistensi kuat di sekitar 2/8 Murray dan di sekitar EMA 200. Sejak 28 November, kita melihat sebuah saluran tren turun. Instrumen ini telah mencoba menembus beberapa kali namun tidak berhasil.

Karena USD/JPY mengikuti tren turun, jika pasangan mata uang ini mencoba melampaui 148.43 dalam beberapa jam ke depan dan gagal menembusnya, hal ini akan dilihat sebagai sinyal short dan harga dapat turun menuju 1/8 Murray di 147.75 dan bahkan dapat mencapai 0/8 Murray di 146.87.

Di sisi lain, jika yen Jepang menembus di atas 148.50 dan berkonsolidasi di atas zona ini, kita dapat mengharapkan kembalinya siklus bullish dan yen Jepang dapat mencapai 3/8 Murray di 149.21 dan bahkan mencapai level psikologis 150.00.

Sejak 30 November, JPY telah menunjukkan level overbought. Oleh karena itu, upaya yang gagal untuk menembus 2/8 Murray dapat dilihat sebagai sinyal untuk menjual dengan target di 146.87.

Rencana trading kami untuk beberapa jam ke depan adalah menjual di bawah 148.43 dengan target di 148.07, 147.65, dan 146.87. Indikator eagle memberikan sinyal negatif yang mendukung strategi bearish kami.

Laporan sentimen pasar menunjukkan bahwa terdapat 24.95% trader yang membeli USD/JPY dan 75.05% yang menjual. Hal ini dapat berarti sinyal bullish dan dalam jangka pendek, yen Jepang dapat mencapai 150.00. Namun, mengingat kondisi overbought, kita dapat mengharapkan koreksi teknikal dalam beberapa hari ke depan dan kemudian kita dapat melanjutkan pembelian.