Dolar sedang berada di masa yang sulit saat ini. Ekspektasi resesi menggantung membebani Dolar bak pedang Damocles. Sementara data lemah maupun kuat terkait ekonomi AS tidak mengubah keseimbangan kekuatan di Forex. Apabila statistik mengecewakan keluar, investor percaya ini akan menjadi resesi. Apabila rilis data akan penuh dengan positivitas, seperti dalam kasus pekerjaan Amerika pada April, investor mengingat kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve. Ini akan memicu resesi lebih cepat atau lambat. Tidak heran setelah penurunan awal, kutipan EUR/USD melonjak tajam.

Dinamika EUR/USD kemungkinan dipengaruhi oleh revisi data Februari-Maret ke bawah sebesar 149.000, yang menetralisir dampak pertumbuhan pekerjaan sebesar 253.000 pada April. Namun, sulit bagi dolar AS untuk menguat ketika pikiran investor telah tertanam kuat dengan ide akhir dari siklus pengetatan moneter dan pembalikan "dovish".

Di inti mereka terletak sejarah dan penurunan ekspektasi inflasi 2 tahun di AS ke 2% yang dibutuhkan Fed. Sejak 1974, Federal Reserve telah mulai menurunkan biaya pinjaman rata-rata lima bulan setelah mereka mencapai puncak. Dengan asumsi 5,25% Mei adalah batas atasnya, September-Oktober adalah periode yang cocok untuk pembalikan "dovish". Masalahnya adalah siklus pengetatan moneter saat ini adalah khusus. Bukan setiap kali inflasi naik ke puncak 40 tahun. Ekspektasi inflasi juga sering gagal.

Evolusi ekspektasi inflasi dan inflasi di AS dengan jeda waktu

Menurut pendapat saya, peluang 75% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga dana federal pada September terlalu tinggi. Semakin banyak statistik kuat yang dirilis untuk AS, semakin rendah mereka akan turun. Ini akan mendukung dolar AS. Pasar jelas meremehkan potensinya. Investor percaya bahwa akhir dari siklus pengetatan moneter adalah vonis. Pada kenyataannya, bukan.

Namun, euro juga tidak dalam posisi yang lebih baik. Setelah pertemuan ECB Mei, derivatif menurunkan asumsi batas atas suku bunga deposit dari 3,9% menjadi 3,6%. Artinya, mereka hanya mengharapkan satu tindakan pengetatan moneter. Namun demikian, inflasi stabil, pasar tenaga kerja yang kuat, dan ketiadaan resesi di zona euro mengisyaratkan bahwa suku bunga bisa lebih tinggi. Dalam hal apapun, investor terlalu memperkirakan risiko pembalikan "dovish" baik untuk Fed dan Bank Sentral Eropa.

Ekspektasi pasar untuk suku bunga Fed dan ECB

Menurut pendapat saya, statistik AS yang kuat akan mengurangi peluang penurunan suku bunga dana federal pada tahun 2023, sementara di zona euro, ini akan meningkatkan kemungkinan ECB melanjutkan siklus pengetatan moneter. Pergantian mereka meningkatkan risiko transisi EUR/USD ke kisaran trading jangka menengah 1.085-1.12.

Secara teknis, pada grafik harian pasangan mata uang, ada akumulasi posisi spekulatif, yang diungkapkan dalam konsolidasi. Membreak batas atas kisaran nilai wajar 1.097–1.1055 mengancam untuk melanjutkan reli ke 1.109, 1.1125, dan 1.114, di mana penjual akan mengambil alih. Penurunan EUR/USD di bawah 1.101 akan menjadi sinyal untuk membuka posisi short.