Upaya pertumbuhan yang dilakukan oleh dolar minggu lalu mendapat pukulan signifikan pada hari Senin. Indeks dolar (DXY), yang sempat menguat selama sesi perdagangan Asia kemarin, kembali turun tajam di akhir hari perdagangan, menguji angka 101.00.

Selama sesi perdagangan Asia hari ini, DXY kembali turun, memperbarui level rendah lokal dari 17 April di 100.93. Kemungkinan level psikologis 100.00 juga akan segera ditembus, dan indeks dolar akan menuju posisi terendah 2020 yang terletak di dekat level 89.00.

Pertemuan Fed bulan Mei semakin dekat

Seperti yang ditunjukkan dalam notulen rapat bulan Maret, beberapa pemimpin Bank Sentral Amerika percaya bahwa perlu untuk menghentikan sementara siklus pengetatan kebijakan moneter karena risiko peningkatan tekanan pada sektor perbankan dan ekonomi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan menyebabkan setidaknya resesi. Meskipun krisis berskala besar atau keruntuhan ekonomi belum dibicarakan, resesi berbahaya karena dapat berubah menjadi stagnasi, mengancam pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan penurunan standar hidup penduduk, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan politik global, termasuk perubahan struktur negara, seperti yang telah kami catat di salah satu ulasan kami sebelumnya.

Para pelaku pasar menilai statistik ekonomi makro yang berasal dari Amerika Serikat, mencoba memprediksi kemungkinan resesi ekonomi Amerika dan tindakan Federal Reserve dalam kondisi saat ini. Sebagian besar ekonom percaya bahwa para pemimpin Bank Sentral Amerika akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tanggal 2 dan 3 Mei, kemudian menghentikan kenaikan tersebut untuk beralih ke pelonggaran kebijakan moneter pada akhir tahun.

Pemerintah AS juga menghadapi masalah utang nasional yang sangat besar (lebih dari $31 triliun), dan jika langkah-langkah untuk menaikkan atau membatalkan pagu utang tidak diambil, pemerintah tidak akan dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada musim panas ini, yang berarti kegagalan ekonomi Amerika, menurut laporan terbaru dari Kantor Anggaran Kongres.

Selain itu, untuk setidaknya menutupi sebagian defisit anggaran AS (yang akan mencapai sekitar $1.4 triliun tahun ini, menurut para ekonom), tidak menutup kemungkinan bahwa Federal Reserve akan meningkatkan kapasitas mesin cetak, yang pada gilirannya akan mempercepat inflasi, yang telah melebihi tingkat target Fed sebesar 2% beberapa kali, dan mendepresiasi dolar.

Dengan demikian, Federal Reserve sekali lagi menghadapi tugas yang sulit - untuk mengurangi inflasi tanpa merusak perekonomian.

Minggu ini, para pelaku pasar akan memiliki kesempatan untuk menilai kembali prospek ekonomi Amerika, kebijakan moneter Federal Reserve, dan dolar: pada hari Rabu (pukul 12:30 GMT), data baru tentang pesanan barang tahan lama akan dipublikasikan, menyiratkan investasi yang signifikan dalam produksinya (diperkirakan akan ada peningkatan indikator), dan pada hari Kamis (juga pukul 12:30 GMT) - data awal PDB dan indeks harga PCE (indikator inflasi utama yang digunakan oleh para pejabat Fed sebagai pengukur inflasi utama) untuk Triwulan I 2023. Para ekonom memperkirakan perlambatan dari 2.6% hingga menjadi 2.0% (dalam skala tahunan) dalam ekonomi Amerika pada kuartal pertama dan percepatan pertumbuhan indeks harga PCE menjadi +4.8% dari 4.4% pada kuartal sebelumnya.

Sulit untuk mengatakan bagaimana pasar akan bereaksi terhadap data ini sehubungan dengan pertemuan Federal Reserve yang akan datang, namun dapat dipastikan bahwa reaksinya dapat sangat fluktuatif, terutama jika data tersebut secara signifikan berbeda dari perkiraan.

Untuk berita hari ini, perlu diperhatikan publikasi indeks harga perumahan AS pada pukul 13:00 dan laporan Conference Board dengan data kepercayaan konsumen pada pukul 14:00 (GMT), yang menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen Amerika terhadap perkembangan ekonomi negara tersebut dan stabilitas situasi ekonomi mereka. Nilai indikator sebelumnya adalah 104.2. Kenaikan indikator ini akan berdampak positif pada USD, sementara penurunan nilai akan melemahkan dolar.