Pada hari Selasa, pasangan mata uang GBP/USD mengulangi semua gerakan pasangan EUR/USD. Setelah harga kembali berkonsolidasi di bawah garis moving average, pasangan ini tidak dapat melanjutkan pergerakan turun. Situasi ini identik dengan euro. Pound sterling benar-benar tidak ingin turun, meskipun hampir tidak ada alasan untukterus tumbuh setelah naik 700 poin tanpa koreksi. Namun, kami kembali menghadapi situasi di mana pound sterling seharusnya jatuh menurut semua indikator, tetapi tidak terjadi. Sulit untuk mengatakan apakah pergerakan naik akan berlanjut karena mata uang Inggris sudah terlalu banyak dibeli, seperti halnya mata uang Eropa. Situasi ini hampir terjebak. Pasar tidak ingin menjual, tetapi pembelian berbahaya karena sifat overbought dari pasangan tersebut. Penjualan memiliki banyak alasan, tetapi pasar tidak membuka posisi short, sehingga pasangan ini tidak turun. Dalam keadaan saat ini, saran yang sama seperti untuk euro/dolar akan sesuai: lakukan trading pada time frame terpendek, di mana tren intraday dapat ditangkap. Perhatian juga harus tertuju pada time frame yang lebih panjang, di mana setidaknya ada sedikit peluang untuk membentuk sinyal.
Misalnya, kami masih percaya bahwa channel sideways tidak dapat dianggap tidak relevan. Pasangan ini telah konsolidasi di atasnya hanya beberapa puluh poin, yang sangat sedikit untuk time frame harian. Oleh karena itu, kami masih mengakui bahwa harga mungkin kembali turun ke batas bawah chanel di level 1.1840. Namun sekali lagi, jika pasar menolak untuk menjual atau bahkan mengunci profit atas posisi long, tidak akan ada penurunan.
Kesempatan bagi dolar.
Minggu ini, kami hanya melihat satu laporan dengan setidaknya peluang teoritis untuk mengubah sentimen pasar. Hari ini, Amerika Serikat akan menerbitkan laporan inflasi untuk bulan Maret, dan menurut prakiraan, indikator tersebut mungkin melambat menjadi 5,2–5,3%. Ini akan berarti penurunan yang lebih besar lagi jika kebijakan moneter kembali diperketat oleh Fed pada tahun 2023. Dan turunnya peluang kenaikan suku bunga dapat memicu tahap penurunan baru dalam mata uang AS. Namun, yang begitu sederhana hanya beberapa hal. Indikator inti sangat penting bagi Fed (serta bank sentral lainnya). Indikator serupa di AS juga baik-baik saja karena hanya sesekali sedikit turun. Misalnya, penurunan dari 6,6% menjadi 5,5% selama lima bulan terakhir. Namun, indikator inti, yang tidak mempertimbangkan perubahan harga makanan dan energi, menjadi masalah bagi Fed. Pada bulan Maret, inidkator ini mungkin mulai kembali tumbuh atau, setidaknya, tidak turun. Jika ini terjadi, peluang kenaikan suku bunga baru oleh Fed akan tetap besar. Kami sepenuhnya mengakui bahwa tahun ini Fed mungkin akan menaikkan suku bunga 2-3 kali lagi. Pertanyaan utamanya sekarang adalah bagaimana pasar menafsirkan kedua indikator tersebut. Jika lebih memperhatikan indikator utama, dolar mungkin jatuh (jika indikator itu sendiri sesuai dengan prakiraan). Dolar mungkin tumbuh jika lebih banyak perhatian diberikan pada inflasi inti (dan tidak turun pada Maret). Namun, laporan kemarin menginformasikan bahwa pasar lebih tertarik pada inflasi utama dan memperkirakan terbentuknya penurunan yang kuat.
Faktor suku bunga mulai kehilangan sedikit perhatian trader. Semua bank sentral mendekati akhir siklus pengetatan kebijakan moneter, jadi sekarang kami membahas maksimal 2-3 kenaikan suku bunga oleh Fed dan Bank of England. Kedua, korelasi antara inflasi dan suku bunga mulai turun karena, seberapa tinggi pun inflasi, bank sentral tidak dapat menaikkan suku bunga selamanya. Hal ini menyangkut Bank of England, yang inflasinya masih di atas 10%. Dengan demikian, pound tidak akan unggul signifikan atas dolar dalam waktu dekat karena faktor ini, terutama setelah naik 700 poin. Namun, sekarang pasar memiliki logika.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD dalam lima hari perdagangan terakhir sebesar 80 poin. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "medium." Dengan semikian, pada Rabu, 12 April, kami memperkirakan terbentuknya pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.2340 dan 1.2500. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah akan memberi sinyal tahap penurunan baru.
Level support terdekat:
S1 – 1.2390
S2 – 1.2360
S3 – 1.2329
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2451
R2 – 1.2482
R3 – 1.2512
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD dalam time frame 4 jam kembali berkonsolidasi di atas moving average. Anda dapat bertahan dalam posisi long dengan target di 1.2482 dan 1.2500 hingga indikator Heiken Ashi berbalik turun. Posisi short dapat dipertimbangkan jika harga berkonsolidasi di bawah moving average, dengan target di 1.2360 dan 1.2340.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linier – membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya menuju ke satu arah, tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) – menentukan tren jangka pendek dan arah di mana perdagangan harus berlangsung sekarang.
Level Murrey – level target untuk pergerakan dan koreksi.
Tingkat volatilitas (garis merah) – kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap di hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI – masuknya ke area oversold (di bawah -250) atau area overbought (di atas +250) berarti pembalikan tren ke arah yang berlawanan akan segera terjadi.
