Ada pepatah di Belahan Barat - ketika Amerika Serikat bersin, Amerika Latin terserang flu. Ini adalah lelucon yang sudah ketinggalan zaman, dan Amerika Latin harus diganti dengan bagian dunia lainnya. In itidak diragukan lagi akibat kondisi Credit Suisse. Meskipun bank tersebut belum menyatakan kebangkrutan, otoritas moneter Eropa dengan panik sudah menggelontorkan dana ke dalamnya. Perkembangan krisis perbankan yang dimulai seminggu lalu ini menarik. Namun, sementara dua bank di Amerika Serikat bangkrut, seorang jurnalis AS bercanda tentang betapa sedihnya mengetahui kondisi bank hanya dari laporan kebangkrutannya. Bank Swiss tersebut merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia. Pembicaraan tentang masalah bank ini sudah muncul sejak Selasa malam, namun pasar tidak bereaksi. Kemarin sore, kami mengetahui bahwa Credit Suisse tidak dapat memenuhi kewajibannya akibat kekurangan likuiditas.

Setelah itu, euro ambruk sebanyak dua ratus poin, dan pound menyusul. Meskipun, penurunan sterling sedikit lebih kecil. Pada saat bersamaan, ada pembicaraan bahwa hari ini Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga hanya dua puluh lima basis poin, bukan lima puluh. Namun kenyataannya, itu tidak begitu penting. Yang penting adalah komentar selanjutnya dari Bank tersebut. Jika Presiden ECB, Christine Lagarde, menekankan keberlanjutan sistem perbankan, itu akan menandakan dimulainya pembalikan tajam dalam pendekatannya terhadap kebijakan moneter dan peringatan bahwa ekonomi Eropa benar-benar sedang berjuang.

Selama pergerakan turun, GBP/USD kembali ke 1.2000, di mana volume posisi short menurun. Pergerakan ini disebabkan oleh pasangan EURUSD, yang runtuh sebanyak 200 pip dalam periode waktu yang sama. Akibatnya, melalui korelasi positif, hal itu menarik pound bersamanya.

Di chart empat jam, indikator teknikal RSI melintasi garis tengah 50 ke bawah selama momentum bearish. Pergerakan selanjutnya menunjukkan stagnasi di dalam titik tengah, yang bertepatan dengan level support 1.2000.

Di chart yang sama, MA Alligator terjalin satu sama lain, yang menunjukkan bahwa siklus naik telah melambat karena koreksi baru-baru ini. Namun, garis MA di chart harian mengisyaratkan kemungkinan pergerakan ke dalam siklus tren naik.

Prospek

Kita dapat berasumsi bahwa sentimen bullish masih memiliki tempat di pasar. Pantulan dari level psikologis secara teori dapat menyebabkan kembalinya posisi long pada pound. Sinyal teknikal utama untuk pertumbuhan akan muncul setelah harga naik ke atas 1.2150.

Pelaku pasar akan mempertimbangkan skenario bearish jika harga bertahan di bawah 1.1950 di chart harian. Jika ini terjadi, titik terendah lokal momentum menurun kemungkinan akan diperbarui.

Analisis indikator yang kompleks mengungkap bahwa dalam jangka pendek, indikator teknikal mengarah ke sentimen bullish karena harga baru-baru ini memantul dari 1.2000. Pada periode intraday, indikator in ifokus pada momentum penurunan, ini adalah sisa-sisa sinyal.