Pasangan EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran sempit di pagi hari. Para trader ingin memfasilitasi koreksi lebih lanjut tetapi tidak ada pendorong untuk itu. Hal ini tidak mengherankan karena kalender ekonomi tidak merata pekan ini. Oleh karena itu, para pelaku pasar tidak memiliki apa-apa untuk bereaksi. Volatilitas telah menurun tajam pekan ini. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah. Saya menekankan sekali bahwa setelah beberapa hari pasar datar, koreksi akan dimulai. Koreksinya masih lemah. Euro kemungkinan akan turun lebih rendah. Euro mungkin melanjutkan pergerakan ke bawah pekan depan. Secara keseluruhan, tidak ada alasan fundamental untuk trend naik. Akan tetapi, pada grafik 24-jam, pasangan ini menembus level penting secara psikologis. Namun, konsolidasinya di sana patut dipertanyakan. Jadi, jika pasangan menetap di atas moving average, itu mungkin rebound.
Tampaknya, investor saat ini bingung karena mereka tidak yakin tentang apa yang diharapkan dari ECB dan Fed dalam waktu dekat. Semuanya tampak jelas setelah pidato Christine Lagarde dan Jerome Powell pekan lalu. Fed akan menaikkan suku bunga acuan lagi sebesar 0,25 basis poin pada bulan Maret, sementara suku bunga ECB akan naik 0,50 basis poin. Namun demikian, cukup sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi berikutnya. Para pembuat kebijakan dari kedua bank sentral tersebut menekankan perlunya pengetatan lebih lanjut tetapi mereka tidak dapat menaikkan suku bunga tanpa batas waktu. Selain itu, bank sentral ingin melakukan kenaikan suku bunga dan menghindari resesi yang dalam dan berkepanjangan. Di AS, situasi ekonomi terlihat lebih baik berkat laporan ekonomi makro positif tentang PDB untuk kuartal keempat dan ketiga. Adapun untuk UE, ekonomi masih dalam kesulitan. Laporan PDB-nya untuk kuartal yang sama adalah negatif. Pekan ini Powell juga mencatat bahwa dalam keadaan tertentu, suku bunga dapat dinaikkan menjadi 6%. Pembuat kebijakan ECB hanya membahas perlunya melanjutkan pengetatan moneter.
Nasib USD akan bergantung pada laporan inflasi dan Nonfarm Payroll
Kedua laporan ini telah mempengaruhi sentimen pasar selama dua pekan terakhir. Inflasi turun dengan tajam untuk keenam kalinya berturut-turut. Ini memperkuat haroan untuk jeda dalam pengetatan moneter. Laporan Nonfarm Payroll melebihi perkiraan. Powell mengatakan bahwa suku bunga dapat dinaikkan lebih tinggi di tengah pasar tenaga kerja yang ketat. Para trader bingung. Jika inflasi menurun pada laju yang baik, mengapa menaikkan suku bunga lebih dari yang direncanakan? Jadi, inflasi dapat mulai melambat dan ekonomi tidak mungkin naik 500.00 pekerjaan setiap bulan. Artinya, dua laporan ini saling bertentangan. Para spekulan mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Akan tetapi, mereka sangat menyadari bahwa ECB dapat melakukan kenaikan suku bunga yang lebih tajam.
Oleh karena itu, koreksi terlihat lebih mungkin saat ini. Selain itu, masih belum selesai. Jadi, pasangan ini dapat turun sebesar 200-300 pips. Jika pasangan naik di atas moving average, pasangan dapat melanjutkan trend naik. Ini akan menjadi konfirmasi lain bahwa para trader mengabaikan faktor fundamental. Euro telah tumbuh selama beberapa bulan tanpa adanya pendorong. Terdapat kemungkinan bahwa euro akan terus meningkat pada bulan Februari-Maret. Saat ini, seseorang harus memperhatikan garis Kijun-sen pada grafik 24-jam. Jika pasangan ini gagal berkonsolidasi di bawah level ini, pasti akan maju. Pergerakan pasangan juga akan bergantung pada data inflasi untuk UE dan retorika pembuat kebijakan ECB. Perlambatan inflasi dapat meningkatkan kemungkinan pengetatan yang agresif. Akan tetapi, ECB tidak akan menaikkan suku bunga 5-7 kali lagi. Ekonomi Eropa telah selangkah lebih jauh dari resesi. Kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat memicu penurunan yang berkepanjangan.
Volatilitas pasangan euro/dolar selama 5 hari terakhir telah mencapai 90 pips. Ini merupakan indikator rata-rata. Pasangan ini diproyeksikan akan bergerak di antara level 1,0635 dan 1,0815 pada hari Jumat. Pembalikan ke atas dari indikator Heiken Ashi akan menandakan koreksi ke atas.
Level support:
S1 – 1,0620
S2 – 1,0498
S3 – 1,0376
Level resistance:
R1 – 1,0742
R2 – 1,0864
R3 – 1,0986
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD mencoba untuk melanjutkan pergerakan turunnya setelah sedikit koreksi. Saat ini, seseorang dapat mempertahankan posisi jual dengan level target di 1,0635 dan 1,0620 hingga indikator Heiken Ashi mengarah ke atas. Akan lebih bijaksana untuk membuka posisi beli jika harga menetap di atas moving average dengan level target di 1,0864 dan 1,0986.
Yang dapat kita lihat pada grafik:
Saluran Regresi Linier membantu mengidentifikasi trend saat ini. Jika kedua saluran bergerak ke arah yang sama, trend-nya kuat.
Moving Average (memperhalus 20-periode) mendefinisikan trend jangka pendek dan saat ini.
Level Murray merupakan level target untuk trend dan koreksi.
Level Volatility (garis merah) mencerminkan kemungkinan saluran harga yang kemungkinan akan diperdagangkan pasangan dalam sehari berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI. Jika indikator memasuki zona oversold (di bawah -250) atau di area overbought (di atas +250), yang berarti pembalikan trend kemungkinan akan segera terjadi.
