Pasangan GBP/USD tetap berada dalam kisaran trading pada hari Jumat. Pound Sterling telah melakukan koreksi yang kuat dalam dua minggu terakhir sesuai dengan ekspektasi teknikal kami. Namun, di hari-hari terakhir tahun ini, pasangan mata uang ini terjebak dalam kisaran. Pertanyaannya adalah arah lebih lanjut apa yang akan diambil oleh instrumen tersebut. Di satu sisi, kami menilai bahwa koreksi ke bawah bisa lebih dalam. Di sisi lain, mata uang tunggal Eropa telah memperpanjang kenaikan, mampu mendorong Sterling naik. Selain itu, tidak ada alasan fundamental dan ekonomi makro untuk pertumbuhan GBP. Jadi, GBP/USD mungkin dapat pulih melalui inersia belaka karena koreksi ke bawah yang berlarut-larut telah berakhir. Menariknya, Sterling sudah melonjak 2.500 pip dalam 2,5 bulan terakhir. Secara keseluruhan, kita harus mempertimbangkan banyak faktor yang beragam. Dalam keadaan seperti itu, kami menyimpulkan bahwa GBP/USD sedang memasuki tahap konsolidasi panjang. Artinya, instrumen akan bergerak naik turun dengan swing 400-500 pip.
Pada hari Jumat, GBP/USD menetap di atas MA, tetapi ini tidak berarti apa-apa karena pasangan mata uang tersebut telah tertahan dengan kuat di flat market. Pasangan ini telah diperdagangkan antara 1,1993 dan 1,2115. Sampai harga meninggalkan ksiaran trading ini, kami tidak dapat memprediksi pergerakan tren apa pun. Sementara itu, kita dapat memperdagangkan pasangan mata uang pada kerangka waktu yang lebih kecil dalam kisaran trading.
Nonfarm Payroll AS, yang dibuka pada hari Jumat, 6 Januari, dapat mengakhiri flat market.
Pekan ini, kalender ekonomi Inggris hampir kosong. Namun demikian, PMI manufaktur untuk bulan Desember akan tersedia besok, PMI jasa akan dirilis pada hari Kamis, dan PMI konstruksi akan diposting pada hari Jumat.
Tentu saja, metrik ini tidak akan berdampak pada sentimen pasar karena merupakan kepentingan sekunder. Mereka akan menjadi angka revisi untuk bulan Desember. Oleh karena itu, pasar akan fokus pada data AS yang akan lebih penting dan lebih banyak jumlahnya.
Pada hari Selasa, pelaku pasar akan mengetahui PMI manufaktur AS. PMI manufaktur ISM akan diumumkan pada hari Rabu yang merupakan laporan yang sangat penting. Laporan terakhir menunjukkan bahwa indeks turun di bawah level ambang batas yang tidak mengejutkan. Memang, semua ekonomi besar sedang terjun ke dalam resesi perlahan tapi pasti. Resesi di AS bisa saja sedikit dan berumur pendek. Namun demikian, hal tersebut tidak meniadakan fakta bahwa sebagian besar indikator ekonomi makro akan memasuki area negatif sepanjang tahun 2023. Jika kita tidak melihat penurunan tajam pada PMI ISM, maka pasar akan memberikan respon yang tidak jelas. GBP/USD telah diperdagangkan sideways. Harga akan berosilasi dengan kuat di dalam perbatasan, tetapi hampir tidak akan keluar dari kisaran trading yang ditetapkan setelah laporan ISM.
Pada hari Kamis, payroll processor ADP akan mengungkap laporan ketenagakerjaannya yang biasanya tidak sesuai dengan nonfarm payroll resmi. Faktanya, laporan ADP bisa jadi suram, tetapi nonfarm payrolls bisa menunjukkan perekrutan yang tinggi. Oleh karena itu, saya akan merekomendasikan agar kita menilai pasar tenaga kerja AS berdasarkan data pemerintah, bukan berdasarkan laporan ADP. Laporan lain yang akan dirilis pada hari Kamis adalah PMI jasa AS untuk bulan Desember.
Sorotan minggu ini akan ada pada hari Jumat: hari ketika pasar akan mendapat data ketenagakerjaan di sektor publik dan swasta AS, upah, dan PMI non-manufaktur ISM untuk bulan Desember. Masing-masing laporan ini dapat berfungsi sebagai katalis pasar. Selain itu, semuanya dapat menggerakkan pasar. Tentu saja, pelaku pasar terutama akan fokus pada nonfarm payrolls dan ISM PMI. Nonfarm payrolls selalu berdampak kuat pada sentimen pasar. Adapun PMI ISM, akan tergantung pada seberapa banyak akan menyimpang dari perkiraan dan angka sebelumnya. Singkatnya, kemungkinan besar GBP/USD pada akhirnya akan meninggalkan kisaran trading pada hari Jumat. Sampai saat itu, pasangan mata uang akan tetap berada di pasar yang terikat kisaran selama hampir satu minggu.
Volatilitas rata-rata GBP/USD sekitar 86 pip dalam lima hari trading terkini. Volatilitas seperti itu biasa-biasa saja untuk GBP/USD. Pada hari Senin, 2 Januari, kami perkirakan instrumen akan diperdagangkan dalam kisaran trading antara 1,1981 dan 1,2153. Reversal Heikin Ashi ke bawah akan menandakan kemungkinan pergerakan ke bawah dalam kisaran trading.
Level-level support terdekat:
S1 – 1,2054
S2 – 1,2024
S3 – 1,1993
Level-level resistance terdekat:
R1 – 1,2085
R2 – 1,2115
R3 – 1,2146
Tips Trading
GBP/USD telah terkunci di dalam kisaran trading pada grafik 4 jam. Dengan demikian, strategi yang masuk akal adalah trading dengan lompatan dari 1,1993 (1,2024) dan turun dari 1,2115. Selain itu, kami dapat merencanakan posisi pada kerangka waktu yang lebih kecil.
Pernyataan pada grafik:
Channel regresi linier membantu dalam menentukan tren yang sedang berlangsung. Jika kedua channel menunjuk ke arah yang sama, tren yang kuat sedang berlangsung.
Garis MA (settings 20,0, smoothed) menentukan tren jangka pendek dan arah yang harus Anda perdagangkan sekarang.
Level Murray adalah level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) adalah kemungkinan channel harga tempat pasangan akan diperdagangkan dalam 24 jam terdekat, berdasarkan indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI. Entri ke area oversold (di bawah -250) atau area overbought (di atas +250) berarti harga akan berbalik ke arah yang berlawanan.