Euro sedang berjuang untuk mengembangkan reli meskipun mata uang AS lemah. Pertumbuhannya dibatasi oleh data yang masuk pada blok euro, menunjukkan bahwa ECB tidak perlu menerapkan langkah-langkah sulit pada pertemuan mendatang di bulan Desember.

Eurostat melaporkan bahwa tingkat inflasi zona euro mereda menjadi 10% pada bulan November, lebih rendah dari perkiraan konsensus. Para pelaku pasar mengharapkan kenaikan 10,4% secara tahunan. Inflasi bulan sebelumnya tercatat sebesar 10,6%. Jelas ada perlambatan dalam tingkat pertumbuhan harga.

Secara bulanan, angka-angkanya juga tidak terlihat pesimis. Setelah kenaikan sebelumnya 1,5%, penurunan saat ini sebesar 0,1% merupakan hal yang baik.

Para trader bersiap untuk penurunan tekanan harga karena Spanyol, Jerman dan Belgia melaporkan penurunan serupa pada hari Selasa. Masih belum jelas seberapa realistis pemotongan harga lebih lanjut terlihat.

Inflasi inti ditetapkan di 5%, jauh di atas 2% yang diinginkan Bank Sentral Eropa. Bank Sentral tidak mungkin bersantai. Pengetatan kebijakan kemungkinan akan terus berlanjut, meskipun dengan laju yang lebih lambat.

Para investor mulai bertaruh pada kenaikan suku bunga 50 bps. Pada pertemuan sebelumnya dinaikkan sebanyak-banyaknya sebesar 75 bps.

"Meskipun kita masih jauh dari kesulitan, tampaknya lingkungan ekonomi saat ini dapat mendorong Bank Sentral Eropa ke kenaikan 50 bp yang lebih kecil bulan depan," kata ekonom ING, Bert Colijn.

Tingkat inflasi inti masih belum berubah. Ini tidak termasuk elemen fluktuatif seperti perubahan harga pada makanan dan energi dan oleh karena itu dapat dianggap sebagai indikator inflasi yang lebih berarti bagi ECB.

Meskipun bulan ini bebas dari kejutan yang tidak menyenangkan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Tidak ada yang dapat menjamin puncak inflasi, jadi para investor mungkin harus mengambil pendekatan menunggu dan melihat.

"Episode lain dalam krisis energi dapat dengan mudah mendorong inflasi kembali naik dan inflasi inti biasanya terbukti erat setelah guncangan pasokan," ING percaya.

Tidak semua ekonom memiliki pandangan ini. Misalnya, UniCredit Bank percaya bahwa pada tahun 2023 inflasi di area euro akan melambat dengan cepat. Menurut perhitungan, inflasi akan tetap berada di atas 10% secara tahunan hingga akhir tahun, kemudian memulai jalur penurunan, yang akan mengarah ke 2,5% pada akhir tahun 2023 dan 2% pada pertengahan tahun 2024.

"Efek dasar, stabilisasi luas dalam harga komoditas, kompresi permintaan dan pelonggaran kemacetan lebih lanjut kemungkinan akan menjadi pendorong utama perlambatan," kata Marco Valli, Kepala Ekonom Eropa di UniCredit Bank.

ECB memperkirakan bahwa sekitar setengah dari tingkat inflasi inti disebabkan oleh faktor sisi penawaran. Valli mengatakan karena faktor-faktor ini secara bertahap pudar dan permintaan melemah, harga inti kemungkinan juga akan menyesuaikan ke bawah.

Langkah ECB ke kenaikan suku bunga yang lebih rendah dapat dibenarkan. Akan tetapi, menurut para ekonom, dua kondisi utama harus dipenuhi sebelum bank sentral dapat menghentikan kenaikan suku bunganya: 1. bukti bahwa inflasi inti telah memuncak; dan 2. tingkat pengangguran mulai meningkat.

"Kami memperkirakan bahwa kedua kondisi akan terpenuhi sekitar 1Q23," Valli menambahkan.

UniCredit mencari level puncak untuk suku bunga deposito ECB pada 2,75%, dengan kenaikan 50 bp pada bulan Desember dan Februari dan pergerakan 25 bp terakhir bulan Maret.

Adapun untuk prospek jangka pendek, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan melakukan intervensi dalam EUR/USD.

Garis tren naik untuk EUR/USD berada di dekat level 1,0450. Jika kuotasi ini naik lebih tinggi dan menggunakannya sebagai support, itu akan dapat membidik level psikologis di 1,0500.

Berbicara tentang tren turun, perlu dicatat bahwa support terdekat berada di 1,0350 sebelum 1,0300, kemudian 1,0280.