Pasangan GBP/USD naik tipis pada hari Jumat meskipun hasil PDB Inggris mengecewakan dan produksi industri sedikit lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, pasar masih mencerna laporan inflasi AS yang memicu aksi jual massal Dolar AS. Mungkin, faktor fundamental tengah membebani pasar. Selama beberapa minggu terakhir, Pound telah mencoba untuk membuat sinyal beli, yang akhirnya terjadi. Dalam TF H4, sekarang ada setidaknya satu channel regresi linier. Dalam TF H24, harga ditetapkan di atas Ichimoku cloud. Pasangan ini sekarang memiliki prospek pertumbuhan, meskipun faktor fundamental dan geopolitik mencerminkan situasi yang berlawanan.

Namun demikian, kami menerima bahwa pasar dapat bergerak hanya berdasarkan faktor teknikal. Ingat, GBP telah mengalami bearish selama sekitar 1,5 tahun. Oleh karena itu, pasar saat ini mungkin berada dalam fase di mana posisi short ditutup secara aktif, yang berdampak pada melemahnya Dolar AS. Dalam waktu dekat, Federal Reserve mungkin mengabaikan kenaikan suku bunga lebih lanjut, dan inflasi AS hanya mendekatkan momen itu. Dalam hal faktor fundamental, hal ini juga bisa dilihat sebagai alasan di balik pertumbuhan pasangan ini. Bagaimanapun, kami percaya bahwa tren turun jangka panjang dapat berlanjut.

PDB Inggris menurun sebesar 0,6% dalam kuartal Q3

Pada hari Jumat, Inggris merilis PDB Q3. Pasar menunjukkan minat yang kecil pada laporan tersebut, bahkan jika ada reaksi sebesar 20-30 pip. Sementara itu, pasar terus mencerna data inflasi AS yang datang sehari sebelumnya. Bagaimanapun, perekonomian Inggris berkontraksi sebesar 0,6% q/q pada kuartal ketiga tahun ini, sedikit naik dari ekspektasi pasar sebesar 0,5%. Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengatakan Q3 akan menjadi kuartal pertama berturut-turut dengan PDB negatif. Oleh karena itu, semakin banyak ekonomi berkontraksi, semakin kecil peluang Pound untuk memperpanjang tren naik. Namun, dilihat dari situasi pasar, hasil PDB tampaknya kurang menarik.

Sebaliknya, pasar fokus pada suku bunga. Di sini penting untuk memahami bagaimana menginterpretasikan situasi. Trader mengabaikan tujuh dari kenaikan suku bunga BoE. Namun, dengan kemungkinan perubahan sikap Federal Reserve, semuanya mungkin berbeda. Pasar cukup sering didorong oleh ekspektasi. Kini, Federal Reserve diperkirakan akan mengurangi laju pengetatan, sedangkan Bank of England tidak. Itu berarti Pound dapat mengabaikan kenaikan suku bunga Fed mulai sekarang, seperti dulu mengabaikan BoE.

Dalam pandangan kami, baik Pound maupun Euro dapat mulai turun jika situasi geopolitik memburuk.

Pada tanggal 14 November, volatilitas rata-rata GBP/USD selama lima hari berjumlah 248 pip dan dinilai sangat tinggi. Pada hari Senin, pasangan ini diperkirakan akan bergerak dalam channel yang dibatasi oleh level 1,1584 dan 1,2078. Reversal ke bawah Heiken Ashi akan menandai awal koreksi.

Level support terdekat:

S1 – 1,1719

S2 – 1,1597

S3 – 1,1475

Level resistance terdekat:

R1 – 1,1841

R2 – 1,1963

Outlook:

Pasangan GBP/USD terus bergerak naik dalam TF H4. Jadi, posisi long dapat dipertahankan dengan target di 1,1963 dan 1,2078 hingga Heiken Ashi reversal ke bawah. Posisi short dapat dipertimbangkan setelah konsolidasi di bawah moving average dengan target di 1,1475 dan 1,1353.

Indikator pada grafik:

Channel Regresi Linier membantu untuk mengidentifikasi tren saat ini. Jika kedua channel bergerak ke arah yang sama, trennya kuat.

Moving Average (20 hari, smoothed) menentukan tren jangka pendek dan tren saat ini.

Level Murray adalah level target untuk tren dan koreksi.

Level volatilitas (garis merah) mencerminkan kemungkinan channel harga yang kemungkinan akan diperdagangkan oleh pasangan ini dalam sehari berdasarkan indikator volatilitas saat ini.

Indikator CCI. Saat indikator berada di zona oversold (di bawah 250) atau di area overbought (di atas 250), artinya reversal tren kemungkinan besar akan segera terjadi.