Halo, rekan-rekan terhormat!
Tidak banyak waktu tersisa sampai akhir tahun, tetapi kita dapat berasumsi bahwa emas akan menjadi sumber kekecewaan utama investor pada tahun 2022. Apabila tidak ada yang mengharapkan pertumbuhan pesat pada pasar saham di tengah kenaikan suku bunga, maka emas selalu bertindak sebagai tali penolong, tempat yang aman bagi investor selama periode ketidakstabilan. Namun, setelah mencapai 2.070 pada bulan Maret, emas mengakhiri Oktober dengan penurunan, dan meskipun masih ada waktu sebelum akhir tahun, kita sudah dapat berasumsi bahwa emas akan menyelesaikannya dengan nada kecil dan bahkan, mungkin, akan lebih rendah dari sekarang.
Beberapa pembaca mungkin keberatan bahwa saya tidak bisa mengatakan ini, tetapi hal baik tentang analisis teknis adalah formalisasi aturan yang jelas. Pergerakan akan berlanjut sampai kita mendapatkan kebalikannya, demikian postulat utamanya, dan jika kita melihat pada grafik emas, maka kita akan melihat tren menurun dalam jangka waktu harian, yaitu serangkaian titik terendah dan tertinggi yang terus menurun (Gbr.1) .
Gbr.1: Dinamika harga emas pada timeframe harian
Seperti yang Anda lihat dari grafik, harga emas sekarang lebih rendah dari setahun yang lalu. Pada Oktober 2021, harga satu ons sekitar $1.800, dan sekarang harganya mendekati level $1.600 dan, sangat mungkin, ia akan mengatasinya dan bahkan lebih rendah lagi. Anda akan berkata, "Bagaimana saya bisa tahu itu?". Saya tidak tahu, saya berasumsi kemungkinan ini berdasarkan aturan analisis teknis.
Kemudian pembaca mungkin jadi bertanya: "Lalu, apakah lebih baik menjual emas sekarang?". Jawabannya adalah mungkin, tetapi lebih baik menunggu harga ke arah yang lebih menguntungkan untuk dijual. Faktany, menjual emas untuk mendukung harga yang terbentuk pada level $1.622 bukanlah solusi yang sangat baik. Faktanya, level ini adalah target pertama dari penurunan, yang dibentuk oleh koreksi ke level $1.738, di mana posisi tinggi lokal terbentuk. Dulu harga tidak bisa melewati level ini, dan saya tidak tahu apakah akan bisa melewatinya sekarang.
Antara lain, sebelum membuka posisi dan menghitung keuntungan, kita perlu menetapkan tempat di mana kita akan memperbaiki kerugian. Tempat seperti itu sekarang seharga $1.738. Level yang sama adalah tempat pembalikan tren. Dengan kata lain, jika harga emas berbalik, maka jika nilai $ 1.738 terlampaui, dimungkinkan untuk menyatakan bahwa tren penurunan setengah harian telah berakhir.
Menurut grafik, sekarang harganya berada di sekitar $1.637, oleh karena itu, saat membuka posisi untuk menjual, kemungkinan kerugian akan berjumlah $100 per kontrak. Mengikuti prinsip bahwa keuntungan harus selalu setidaknya dua kali lebih besar dari kerugian, sasaran penjualan kami harus ditempatkan lebih rendah $200, yaitu sekitar nilai $1,450. Jika Anda siap untuk membuka posisi seperti itu, maka saya tidak menentangnya, jika tidak, maka saya sarankan Anda menunggu.
Faktanya, skenario penurunan emas ke level $1.450 tidak terlihat semustahil yang terlihat bagi seseorang. Skenario seperti itu sangat mungkin terjadi jika terjadi penurunan tajam dalam indeks saham di Amerika Serikat, yang, omong-omong, semua orang sedang menunggu saat ini, tetapi kemungkinan besar, tidak akan terjadi dengan cara apa pun. Mari kita pertimbangkan skenario seperti itu dalam konteks analisis antar pasar.
Gbr.2: Dinamika pergerakan indeks S&P 500 pada timeframe harian
Selama setahun terakhir, indeks telah menurun dari tertinggi Januari 2022, terletak di $4.818, ke nilai saat ini $3.678 (Gbr. 2). Sebagai berikut dari grafik, indeks S&P 500 berada dalam tren menurun, di mana ada sejumlah titik terendah dan tertinggi yang secara konsisten menurun, yang menunjukkan penurunan lebih lanjut ke level $3.000. Pada saat yang sama, penurunan indeks secara bertahap, yang tidak menyebabkan konsekuensi negatif di pasar. Dengan konsekuensi negatif, maksud saya margin call, ketika investor dipaksa untuk menutup posisi mereka mengingat kebutuhan untuk membuat margin. Secara total, penurunan indeks adalah 23%, yang dengan sendirinya menunjukkan awal dari pasar beruang.
Sebenarnya, penurunan bertahap di pasar saham seperti itu dianggap tidak biasa. Pasar biasanya jatuh lebih cepat daripada naik. Itulah sebabnya posisi jual disebut "short", dan posisi beli disebut "long". Dari sudut pandang dinamika, kita dapat mengasumsikan percepatan tren penurunan, yang berarti terjadinya Margin call di antara banyak peserta.
Hal ini memaksa trader untuk menutup posisi di seluruh pasar, termasuk menutup posisi dalam emas. Nanti, ketika ada kebutuhan untuk berinvestasi lagi, mereka akan mulai membeli emas, karena tidak ada lagi yang bisa dibeli, tetapi pada awalnya emas bisa turun cukup tajam harganya, termasuk ke level $1.450 per troy ounce.
Sekali lagi, saya ingin menarik perhatian Anda pada fakta bahwa ini bukan prediksi masa depan, ini adalah skenario yang paling mungkin untuk perkembangan peristiwa, dan jatuhnya pasar saham AS, jika itu terjadi, tentu saja. , hanya bisa mempercepat proses.
Banyak dari kita bertanya-tanya: "Mengapa harga tidak naik sama sekali dengan inflasi seperti itu?". Semua orang tahu bahwa emas adalah tempat perlindungan yang digunakan ketika uang kertas terdepresiasi. Lalu kenapa sekarang harganya turun? Pertanyaannya, tentu saja, tidak memiliki jawaban yang jelas, tetapi saya dapat mengomentari sesuatu tentang ini.
Pertama-tama, Anda dan saya harus memahami bahwa emas adalah komoditas, dan seperti komoditas lainnya, nilainya ditentukan dalam dolar AS. Seperti yang Anda ketahui, dolar tumbuh cukup kuat tahun ini terhadap sekeranjang mata uang asing, yang menyebabkan penurunan nilainya, termasuk emas.
Harga logam mulia ditentukan di bursa di AS dan London. Volume trading emas terbesar terjadi di platform berjangka bursa Comex-CME. Selain itu, dana yang trading di bursa yang berinvestasi dalam emas adalah hal biasa di Amerika Serikat, dan perilaku investor dalam dana inilah yang menentukan momen harga emas. Pada saat yang sama, sejak Mei tahun ini, investor "emas kertas" telah meninggalkan pasar ini (Gbr.3), yang berdampak negatif pada harga. Sumber permintaan lain tidak dapat mengimbangi arus keluar modal dari dana yang trading di bursa emas.
Gbr.3: Arus keluar dan masuk emas ke dana yang trading di bursa
Mengapa investor meninggalkan dana yang trading di bursa, tentu saja termasuk merupakan pertanyaan yang menarik. Mungkin salah satu alasannya adalah emas tidak mungkin menghasilkan arus kas, seperti obligasi yang hasil tahun ini telah meningkat dari level 1% ke level 4% selama 10 tahun. obligasi Treasury AS.
Investor Amerika tidak melihat adanya kenaikan pada krisis. Sejauh ini, semuanya baik-baik saja baik itu sektor lapangan pekerjaan di AS, begitu pula laju uang. Tidak ada yang peduli pada tingkat utang 31 triliun. Jelas, mereka mulai membayar lebih banyak untuk bensin. Jelas, hipotek nilainya meningkat. Jelas, inflasi memecahkan rekor, tetapi siapa yang benar-benar peduli ketika Anda bisa mendapatkan uang, dengan begitu banyak peluang yang terbuka. Oleh karena itu, emas sebagai aset yang kehilangan harganya menjadi kurang menarik. Dengan demikin, mereka menjualnya perlahan dan beralih ke aset yang lebih menguntungkan. Namun, ini hanya pendapat saya, mungkin tidak ada hubungannya dengan penyebab sebenarnya dari apa yang terjadi. Hati-hati dan hati-hati, ikuti aturan pengelolaan uang!
