Pasangan mata uang EUR/USD menunjukkan gerakan naik yang cukup kuat pada hari Senin, tetapi diperdagangkan sedikit lebih tenang pada hari Selasa. Secara umum, perlu diingat bahwa sebagian besar gerakan kuat pada siang hari sering runtuh selama sesi perdagangan Amerika. Ingat juga bahwa nilai tukar pasangan ini kini lebih bergantung pada fundamental dan ekonomi makro Amerika daripada Eropa. Dengan demikian, kita mendapatkan bias pasar AS dan dolar yang jelas. Mata uang Eropa, dapat kami katakan, terus tumbuh selama beberapa minggu, tetapi selama waktu ini, euro berhasil menjauh dari level terendah 20 tahun "sebanyak" 300 poin. Bahkan pada time frame 4 jam, terlihat bahwa setiap puncak harga berikutnya lebih rendah daripada puncak sebelumnya, yang dengan jelas menunjukkan kelanjutan tren menurun global. Jadi, kami masih belum melihat bagaimana mata uang Eropa dapat memperkirakan pertumbuhan besar dalam beberapa minggu atau bulan mendatang. Jika pound sterling, setidaknya dari sudut pandang teknikal, dapat terus bergerak ke utara, bahkan faktor teknis pun tidak mendukung mata uang euro.
Tidak ada statistik ekonomi makro penting yang dipublikasikan dalam beberapa hari perdagangan terakhir, dan tidak ada peristiwa fundamental besar yang terjadi. Pasar mulai kembali memperdebatkan seberapa besar kenaikan suku bunga pada pertemuan Fed dan ECB berikutnya ketika resesi di ekonomi Amerika dan Eropa dimulai, apakah Uni Eropa akan dapat menghindari krisis energi, dan sebagainya. Dari sudut pandang kami, pasangan euro/dolar kini tidak menunjukkan minat pada berita ini. Ingat, ekonomi AS dan UE sedang berjalan di tepi jurang, tetapi dolar masih menguat. Jadi, geopolitik tetap menjadi salah satu faktor kunci. Selama situasi geopolitik di Eropa masih rumit, pada prinsipnya, sulit bagi kita untuk mengandalkan pertumbuhan kuat mata uang berisiko.
Wakil Ketua ECB percaya pada mata uang euro. Bukankah percuma?
Perhatian ECB kembali terfokus pada kenaikan. Beberapa hari yang lalu, diterima informasi bahwa suku bunga ECB mungkin naik jauh lebih lemah daripada suku bunga Fed, yang menjadi faktor tambahan lain pendukung dolar. Para pakar memperkirakan bahwa pada awal 2023, suku bunga Eropa akan meningkat sebesar 3% atau lebih. Pada saat yang sama, suku bunga Fed mungkin sudah 4,5% atau bahkan lebih. Oleh karena itu, jika dolar AS terus menguat saat Fed mengetatkan kebijakan moneter dan ECB tidak, pada suatu waktu, kedua suku bunga tumbuh secara serempak. Dalam beberapa bulan mendatang, keseimbangan kekuatan antara dolar AS dan euro tidak akan berubah karena suku bunga ECB masih akan tertinggal jauh di belakang suku bunga Fed. Masalah ekonomi Eropa justru adalah karena itu bukan perekonomian satu negara. Ada 27 negara dengan ekonomi, anggaran, dan utang publik berbeda. Misalnya, Italia dan Yunani yang bermasalah tidak dapat mengatasi tingkat suku bunga yang tinggi, karena hal ini akan meningkatkan biaya pembayaran utang publik, yang lebih dari 100% dari PDB. Austria, Jerman, atau Belanda yang lebih stabil akan mengatasi suku bunga tinggi, tetapi ECB tidak dapat menaikkan suku bunga untuk beberapa negara dan tidak untuk negara lain. Oleh karena itu, ECB kemungkinan besar akan mengambil posisi "di tengah", yang tidak akan menyebabkan penurunan signifikan indeks harga konsumen. Ini saja tidak akan cukup untuk mendorong pertumbuhan signifikan mata uang euro.
Namun, Wakil Ketua ECB, Luis de Guindos, yakin nilai tukar euro-dolar akan stabil dalam waktu dekat. Namun, ia mengatakan ini pada hari Senin tanpa memberi tahu kami atas dasar apa prakiraan tersebut dibuat. De Guindos meyakinkan kami bahwa ECB tidak menargetkan nilai tukar euro dan tidak menggunakan intervensi mata uang untuk menstabilkannya. Namun, pernyataan de Guindos harus dipertimbangkan karena ia memiliki lebih banyak informasi daripada kita.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang euro/dolar selama lima hari perdagangan terakhir per 19 Oktober sebesar 107 poin dan dikategorikan "tinggi". Jadi, pada hari Rabu, kami perkirakan pasangan ini akan bergerak di antara level 0.9720 dan 0.9937. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah mengisyaratkan tahap gerakan turun.
Level support terdekat:
S1 – 0.9766
S2 – 0.9644
S3 – 0.9521
Level resistance terdekat:
R1 – 0.9888
R2 – 1.0010
R3 – 1.0132
Rekomendasi Trading:
Pasangan EUR/USD membentuk lompatan naik baru. Jadi, kini Anda harus tetap dalam posisi long dengan target di 0.9888 dan 0.9937 (jika Anda berhasil membukanya) hingga indikator Heiken Ashi mengarah ke bawah. Penjualan akan kembali relevan setelah harga menetap di bawah moving average dengan target di 0.9720 dan 0.9644.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.