Pasangan mata uang GBP/USD turun 200 poin pada hari Jumat. Kami telah mengatakan di artikel sebelumnya bahwa tidak ada alasan khusus atas keruntuhan besar mata uang Inggris. Namun, penurunan baru pound sterling, seperti yang mereka katakan, telah terjadi sejak lama. Selain itu, ini tidak hanya berlaku untuk pound, tetapi juga euro. Pada umumnya, mereka sekarang memiliki serangkaian faktor serupa yang membuat mereka jatuh terhadap mata uang AS. Hanya saja mata uang euro turun lebih bertahap, dan pound sterling berdiri di satu tempat, kemudian menukik seperti pesawat yang jatuh. Dengan demikian, tren menurun pasangan pound/dolar tetap ada, dan latar belakang fundamental, geopolitik, dan ekonomi makro mendukung pertumbuhan lebih lanjut dolar AS. Namun, itu tidak mungkin dilakukan tanpa koreksi ke atas pada minggu ini. Mendukung permulaannya, indikator CCI memasuki area oversold, sementara jauh lebih rendah dari level -250. Oleh karena itu, memperkirakan penurunan pasangan tidak akan segera berlanjut pada hari Senin atau Selasa. Kemungkinan besar, minggu ini GBP/USD akan berkonsolidasi.
Hasil pemilu di Prancis akan diumumkan hari ini. Tentu saja, peristiwa ini praktis tidak ada hubungannya dengan pound sterling. Tapi itu ada hubungannya dengan seluruh Eropa, dengan hubungan antara Rusia dan negara-negara Eropa, dengan geopolitik. Ingat, jika dengan suatu keajaiban Marine Le Pen memenangkan pemilu, itu berarti Prancis akan mengambil jalur politik "anti-Eropa". Le Pen telah berulang kali dikaitkan dengan Rusia dan tidak diragukan bahwa pengaruh Moskow di Uni Eropa akan meningkat jika ia menang. Sangat sulit untuk mengatakan apa yang mungkin terjadi dalam konteks konflik geopolitik di Ukraina. Namun, sebagian besar ahli masih memberikan kemenangan kepada Macron. 90% dari berbagai simulasi pemungutan suara di putaran kedua menunjukkan kemenangan presiden petahana Prancis. Kami juga percaya bahwa Macron akan menang, tetapi saat ini sepertinya tidak akan mendukung euro atau pound. Itu hanya peristiwa penting.
Apakah ekonomi Amerika begitu kuat? Seberapa besar suku bunga Fed bisa naik?
Hanya ada satu acara yang dijadwalkan di Inggris minggu ini - pidato Ketua Bank of England, Andrew Bailey, pada hari Kamis. Belum lama ini, Bailey tidak menyenangkan pasar dengan pernyataan penting. Ingat, bahkan ketika Bank of England menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya pada akhir tahun lalu, itu menjadi sebuah kejutan, karena perwakilan regulator sama sekali tidak mengisyaratkan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter. Oleh karena itu, kami tidak memperkirakan adanya pernyataan penting dari Bailey.
Di Amerika, latar belakang ekonomi makro akan jauh lebih menyenangkan dan menarik. Pada hari Selasa, laporan pengajuan barang penggunaan jangka panjang dan penjualan rumah baru yang dulu penting akan diterbitkan. Pada hari Kamis laporan PDB untuk kuartal pertama 2022 dan pengajuan tunjangan pengangguran akan dirilis. Pada hari Jumat akan ada rilis perubahan volume pendapatan pribadi dan pengeluaran penduduk Amerika serta tingkat sentimen konsumen dari University of Michigan. Seperti yang Anda lihat, hampir semua laporan minggu ini akan bersifat sekunder. Hanya laporan PDB yang dapat dicatat, prakiraannya sebesar +1,1% q/q. Ini tidak terlalu banyak, tetapi banyak daripada di Uni Eropa, di mana ekonomi hanya dapat meningkat 0,2-0,3% pada periode yang sama. Jadi, seperti sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa Amerika Serikat dapat menaikkan suku bunga utama tanpa risiko resesi, tetapi Uni Eropa tidak memiliki kesempatan seperti itu. Dari sudut pandang kami, perbedaan antara kebijakan moneter ECB dan Fed ini dapat terus menjadi penentu nilai tukar euro/dolar. Tidak peduli berapa persen pertumbuhan ekonomi Amerika, jumlahnya masih lebih besar daripada di Eropa. Selain itu, kita tidak lupa bahwa gambaran geopolitik di Ukraina juga jauh lebih relevan dengan Eropa daripada Amerika Serikat. Eropa lah yang mungkin menghadapi krisis pangan dan energi. Ke Eropa beberapa juta pengungsi dari Ukraina menyeberang. Eropa lah yang bergantung pada gas dan minyak Rusia.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD selama lima hari perdagangan terakhir sebesar 96 poin. Bagi pasangan pound/dolarm ini adalah nilai "rata-rata". Dengan demikian, pada Senin, 25 April, kami perkirakan pergerakan akan terbentuk dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.2739 dan 1.2931. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menandakan tahap koreksi ke atas.
Level support terdekat:
S1 – 1.2817
S2 – 1.2756
S3 – 1.2695
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2878
R2 – 1.2939
R3 – 1.3000
Rekomendai trading:
Pasangan GBP/USD pada time frame 4 jam akhirnya melampauiu level Murray "2/8" - 1.3000 dan melanjutkan pergerakan turun yang kuat. Dengan demikian, saat ini, Anda harus tetap dalam order jual dengan target du 1.2756 dan 1.2739 hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke atas. Posisi long mungkin untuk dipertimbangkan jika harga ditetapkan di atas garis moving average dengan target di 1.3062 dan 1.3123.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.
