Pasangan mata uang GBP/USD terus bertahan di satu tempat pada hari Selasa. Jika mata uang Eropa terus turun, maka pound sterling membentuk di sekitar level 1,3100an dan tidak bergerak ke arah manapun. Dari sudut pandang kami, perubahan harga terkini dalam mata uang euro karena hari ini Uni ERopa mungkin akan memperkenalkan paket sanksi yang baru terhadap Federasi Rusia, yang tentu saja akan mempengaruhi ekonominya, yang sekarang jauh dalam kondisi terbaik. Pound Inggris tidak menderita karena kabar ini, karena Inggris telah menjatuhkan semua sanksi terhadap Federasi Rusia. Oleh karena itu, pemerintah Inggris mungkin tidak akan dapat semakin memperburuk situasi mata uangnya, tapi situasi geopolitik pada umumnya terus memaksa trader dan investor untuk beralih ke mata uang yang paling stabil. Dan mata uang itu adalah dolar, bukan euro atau pound. Lebih tepatnya, pound bukan salah satunya. Kami telah melihat dari laporan COT terbaru bahwa pemain besar semakin aktif membeli euro saat ini. Dan pada waktu yang sama, euro turun. Euro turun karena permintaan untuk dolar semakin tinggi. Tapi permintaan untuk pound, menurut laporan COT terus turun, sehingga penurunan pound tidak menimbulkan pertanyaan apapun.
Namun, mata uang Inggris juga sangat dekat dengan titik terendah 15 bulannya. Dan mengingat bahwa pembelian baru pound Inggris masih belum dimulai, dan konflik di Ukraina dapat berlangsung hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, kami cenderung melihatnya dari sudut pandang bahwa pound juga akan melanjutkan penurunan. Mungkin tidak sekuat euro, tapi tetap menurun. Pada waktu yang sama, tidak dapat dikatakan bahwa krisis energi atau pangan tidak akan mempengaruhi Inggris. Negara itu telah menyaksikan kenaikan kuat harga bahan bakar, listrik dan pemanas. Semakin tinggi harga energi naik, maka tinggi kenaikan harga untuk hampir segala hal di negara itu. Tentu saja, Inggris telah menolak untuk membeli minyak dan gas di Rusia, tapi masih akan tetap membelinya, namun di tempat lain. Oleh karena itu, dengan harga baru. Tentu saja, warga Inggris bukanlah rakyat miskin. Contohnya, menurut IMF dan Bank Dunia, dari segi PDB per kapita, Inggris menduduki peringkat ke-25 dan 24 di dunia. Rusia dalam peringkat ini berada di posisi ke 51 dan 47 dengan nilai 1,5 kali lebih rendah. Dengan demikian, Inggris akan bertahan dari kenaikan harga bahan bakar atau pemanas bahkan hingga dua kali lipat. Namun, bagaimanapun, kita sedang berbicara mengenai memburuknya situasi ekonomi. Mengapa, jika ekonomi menurun di Rusia, ini dapat menyebabkan penurunan dalam ruble, dan di Inggris tidak?
Andrew Bailey memprediksi "kejutan energi" untuk negara itu.
Pimpinan Bank of England, Andrew bailey, juga memahami bahaya dari situasi. Ia mengatakan pekan lalu bahwa Inggris tengah menghadapi kejutan ekonomi yang buruk, kenaikan biaya hidup, dan inflasi tinggi. Ini adalah akibat dari sanksi, konflik dengan Rusia, dimana Inggris berperan sebagai salah satu pemimpin. Dengan demikian, pound Inggris juga tidak memiliki alasan khusus untuk tumbuh. Khususnya terhadap dolar. Bank of England baru saja mulai menaikkan suku bunga acuan, yang berarti tidak perlu merangsang ekonomi. Tapi jika ekonominya jatuh ke dalam resesi, ekonomi harus dirangsang kembali. Dan kebijakan moneter harus kembali diperlunak. Setiap pelonggaran berpotensi memukul mata uang nasional. Tapi di Amerika Serikat, situasi baik-baik saja. Ekonomi mereka praktis tidak terpengaruh, sebaliknya, ekonomi dapat menerima keuntungan jika Amerika mulai memasok LNG ke Eropa dan Inggris dan bukannya Rusia.
Pada waktu yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss meminta negara-negara sekutu untuk memperkenalkan paket baru sanksi terhadap Rusia setelah diketahui militer Rusia melakukan kejahatan perang di kawasan Kiev. Kremlin, tentu saja, membuat pernyataan resmi bahwa pembunuhan warga sipil adalah berita palsu dan ketika militer Rusia meninggalkan Kiev, tidak ada mayat. Namun, gambar satelit yang diterbitkan kemarin jelas menunjukkan bahwa pada masa wilayah tersebut diduduki oleh Rusia, mayat warga sipil yang terbunuh bergelimpangan di jalan. Rusia menuntut rapat darurat Dewan Keamanan PBB untuk menyediakan bukti bahwa militer Rusia tidak terlibat dalam pembunuhan ini, tapi Inggris menolak permintaan ini.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini 70 poinper hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "rata-rata". Pada Rabu, 6 April, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1,3027 dan 1,3167. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan mensinyalkan babak pergerakan kenaikan di dalam pola mendatar.
Level support terdekat:
S1 – 1,3062
S2 – 1,3000
S3 – 1,2939
Level resistance terdekat:
R1 – 1,3123
R2 – 1,3184
R3 – 1,3245
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD telah memulai babak baru pergerakan menurun dalam kerangka waktu 4 jam. Dengan demikian, pada waktu ini, anda sebaiknya tetap dalam order jual dengan target di 1,3062 dan 1,3027 hingga indikator Heiken Ashi berbalik naik. Memungkinkan untuk mempertimbangkan long position setelah harga mencapai di atas garis moving average dengan target di 1,3167 dan 1,3184. Pada waktu ini, probabilitas pergerakan mendatar tinggi.
Penjelasan untuk gambar:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren terkini. Jika keduanya menuju ke arah yang sama, tren sekarang kuat.
Moving average line (settings 20.0, smoothed) - menentukan tren jangka pendek dan arah dimana trading sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga yang akan dilalui pasangan ini di hari berikutnya, berdasarkan pada indikator-indikator volatilitas terkini.
Indikator CCI - jika indikator ini masuk ke dalam area oversold (di bawah -250) atau memasuki area overbought ( di atas +250) berarti bahwa reversal tren ke arah berlawanan mendekati.
