Pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan dekat dengan garis moving average pada hari Kamis dan tidak dapat memutuskan arah pergerakannya sepanjang hari. Itu dapat dipahami: karena tidak ada satu pun peristiwa makroekonomi atau fundamental yang benar-benar penting pada hari itu. Laporan mengenai PDB Inggris dalam penilaian ketiga atau keempat untuk kuartal keempat tidak dapat dianggap kuat. Meskipun nilainya melebihi perkiraan, namun kita dapat mengharapkan penguatan tipis mata uang Inggris. Tapi itu tidak terjadi. Di AS, gambaran makroekonomi lebih membosankan. Beberapa laporan minor secara teori tidak berpeluang untuk mempengaruhi pergerakan pasangan ini. Sehingga, pasangan pound/dolar terus berada tetap di dekat moving average dan dapat bergerak ke arah manapun.
Secara teknikal, koreksi yang kita lihat sejak 15 Maret dapat dapat kembali terjadi dan mata uang Inggris dalam kasus ini berpeluang untuk mengulangi kenaikan ke level Murray "+1/8" - 1,3306. Pada waktu yang sama, abak koreksi ini mungkin selesai pada 23 Maret. Tentu saja, sangat meyakinkan untuk trading pasangan mata uang sehubungan dengan moving average, namun kita tidak selalu melihat pergerakan semacam itu pada periode 23 Februari sampai 15 Maret. Jika kita mencoba untuk mempertimbangkan semua faktor yang ada, maka pound sterling juga akan melanjutkan penurunan terhadap dolar, namun, mungkin dalam tingkat yang lebih rendah daripada mata uang euro. Mengingat bahwa faktor kenaikan tiga kali lipat dalam suku bunga oleh Bank of England merupakan dukungan yang sangat kuat bagi pound Inggris. Dan jika bukan karena pengetatan kebijakan moneter ini, kemungkinan kita akan melihat pound turun jauh lebih rendah sekarang. Dan jika Bank of England terus menaikkan suku bunga pada laju yang sama seperti the Fed, ini dapat menjaga pound tetap terangkat. Sebaliknya, mata uang Inggris akan turun terhadap dolar bagaimanapun caranya.
Tentu saja, kita tidak boleh mengabaikan faktor geopolitik. Jika, contohnya, operasi militer diakhiri sepenuhnya esok hari dan prajurit Rusia meninggalkan Ukraina, maka tentu saja semua mata uang berisiko akan langsung menerima dukungan pasar yang kuat. Jika konflik ini berlarut-larut hingga beberapa pekan/bulan/tahun, maka ini akan memberikan tekanan pada euro dan pound. Mengingat bahwa ekonomi Inggris dan UE bergantung pada Ukraina dan Rusia. Kami telah berulang kali mengatakan sebelumnya bahwa dalam dunia modern semua negara saling berkaitan. Dan Ukraina adalah negara terbesar kedua di Eropa. Rusia memimpin dalam hal ukuran di dunia. Selain itu, Ukraina memasok pangan pada separuh Eropa, dan Federasi Rusia menyediakan seluruh Eropa dengan minyak, gas dan bahan mentah.
Intelijen Inggris melaporkan kemungkinan eskalasi konflik militer dalam beberapa hari mendatang.
Sementara seluruh dunia sudah merayakan kemungkinan perdamaian antara Rusia dan Ukraina (meskipun tidak ada alasan untuk ini), intelijen Amerika melaporkan tidak melihat penarikan mundur prajurit Rusia dari Kiev atau Chernihiv. Kemarin, intelijen Inggris mengkonfirmasi kabar ini, dengan menambahkan bahwa penarikan akan dilakukan pada sebagian prajurit Rusia, yang bisa jadi hanya penggantian prajurut pada tingkat dan jabatan yang berbeda. Militer Rusia mempertahankan posisi dibarat Kiev dan London percaya bahwa babak baru konflik dapat dimulai dalam beberapa hari mendatang. London yakin bahwa Kremlin tidak membuang ide "mengambil Kiev", dan jika ini tidak berhasil, maka ketegangan di dekat Kiev dan pengeboman regulernya dapat memaksa delegasi Ukraina semakin akomodatif dalam negosiasi. Dengan demikian, seperti yang kami katakan, tidak ada alasan sesungguhnya untuk mengharapkan bahwa konflik ini akan berakhir dalam waktu dekat. Pound sterling, bahkan tidak memiliki waktu untuk menunjukkan kenaikan drastis pada akbar dari Turki pada hari Selasa. Itu semua cukup untuk kenaikan dalam garis Moving average. Oleh karena itu, berdasarkan semua faktor, kami percaya bahwa penurunan pasangan ini masih lebih memungkinkan dalam waktu dekat.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini 92 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "rata-rata". Pada Jumat, 1 April, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1,3044 dan 1,3228. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan mensinyalkan kelanjutan pergerakan kenaikan dengan potensi konsolidasi di atas moving average.
Level support terdekat:
S1 – 1,3123
S2 – 1,3062
S3 – 1,3000
Level resistance terdekat:
R1 – 1,3184
R2 – 1,3245
R3 – 1,3306
Rekomendasi Trading;
Pasangan GBP/USD telah memulai babak baru pergerakan kenaikan dalam timeframe 4 jam. Dengan demikian, pada waktu ini, order jual dengan target di 1,3062 dan 1,3000 harus dipertimbangkan jika pasangan ini tetap di bawah moving average. Akan memungkinkan untuk mempertimbangkan long position tidak lebih awal dari harga mencapai di atas moving average dengan target di 1,3228 dan 1,3245.
Penjelasan untuk gambar:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren terkini. Jika keduanya menuju ke arah yang sama, tren sekarang kuat.
Moving average line (settings 20.0, smoothed) - menentukan tren jangka pendek dan arah dimana trading sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga yang akan dilalui pasangan ini di hari berikutnya, berdasarkan pada indikator-indikator volatilitas terkini.
Indikator CCI - jika indikator ini masuk ke dalam area oversold (di bawah -250) atau memasuki area overbought ( di atas +250) berarti bahwa reversal tren ke arah berlawanan mendekati.
