Pasangan mata uang EUR/USD perlahan tapi pasti terus meluncur turun pada hari Senin. Kami mengatakan di artikel sebelumnya bahwa secara formal, tren menurun sekarang bertahan karena harga terletak di bawah garis moving average. Pada saat yang sama, kedua channel regresi linier diarahkan turun. Oleh karena itu, semua indikator teknikal saat ini menunjukkan pergerakan turun. Dalam artikel kemarin, kami menyatakan jeda sangat penting untuk pasar karena bulan lalu sangat aktif dan bergejolak. Namun, mata uang Eropa tidak berniat untuk diam pada hari Senin, bahkan tanpa peristiwa fundamental dan ekonomi makro yang penting, mata uang ini masih turun. Oleh karena itu, tampaknya perkembangan pasangan ini lebih lanjut akan sedikit berbeda. Secara khusus, sekarang dapat diasumsikan bahwa mata uang Eropa akan terus berada di bawah tekanan pasar, tetapi tidak akan jatuh secepat sebelumnya. Meskipun kesimpulan ini mungkin perlu disesuaikan karena sekarang banyak hal bergantung pada geopolitik.
Meskipun tidak banyak berita yang benar-benar penting mengenai konflik Ukraina-Rusia saat ini, pasar memahami bahwa situasinya tidak berubah drastis dan menjadi lebih baik. Euro dan pound sedikit menyesuaikan ke atas, karena tidak ada pergerakan yang lengkap tanpa koreksi, tapi lalu apa? Eropa berada di ambang "paket" krisis baru. Selain itu, kemampuan Uni Eropa untuk menyelesaikan krisis ini dan keluar darinya dengan terhormat timpang. Ingat, pasca krisis "virus corona", Amerika Serikat telah sepenuhnya memulihkan ekonomi mereka, tetapi kondisi di Uni Eropa buruk. Christine Lagarde berulang kali menyatakan bahwa ekonomi Eropa dapat berdiri sendiri hanya dengan bantuan dua penopang: suku bunga rendah dan stimulus moneter. Pernyataannya dikonfirmasi oleh laporan PDB untuk kuartal keempat, yang mencatat nilai +0,3% q/q. Krisis baru dapat memukul ekonomi lebih keras, karena harga minyak dan gas naik, dan jika Joe Biden menekan Eropa pada masalah penolakan untuk mengimpor hidrokarbon Rusia, itu juga akan mengejutkan. Lagi pula, bukan rahasia lagi bahwa bahkan transisi dari beberapa hidrokarbon ke hidrokarbon lain akan memakan waktu. Ini berarti bahwa industri minyak dan gas Uni Eropa harus sepenuhnya beradaptasi dengan kondisi baru. Kontrak baru harus ditandatangani, dan cara pengiriman minyak dan gas ke negara-negara UE juga akan berbeda.
Krisis pangan. Akan ada ancaman apa?
Hal paling dangkal yang langsung terlintas dalam pikiran adalah kekurangan banyak makanan. Jika produk kekurangan pasokan, berarti harganya juga akan naik. Akibatnya, Eropa tidak hanya tidak berada di ambang fenomena yang disebut "perlambatan inflasi". Eropa dalam posisi di mana inflasi ini bisa lebih cepat lagi. Di Eropa, tidak dipungkiri bahwa pangsa impor gandum dan bahan baku pangan lainnya dari Ukraina sangat besar. Namun, sekarang ada perang yang sedang terjadi di Ukraina, sehingga kampanye penaburan berada di bawah ancaman gangguan, dan Kyiv telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan ekspor beberapa produk karena sekarang tidak diketahui berapa lama mereka akan bertahan dengan persediaan yang terbentuk pada tahun-tahun sebelumnya. Kekurangan pangan bukan satu-satunya masalah yang mungkin dihadapi UE. Beban anggarannya meningkat, karena lebih dari 3 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara Uni Eropa, yang perlu membayar tunjangan, memberi makan, dan menyediakan perumahan. Nah, kenaikan harga minyak dan gas hanya akan membuat hampir semua barang dan jasa lebih mahal. Oleh karena itu, kami yakin inflasi hanya akan tumbuh, dan tidak ada yang menghentikannya. Jika kita mulai menaikkan suku, maka PDB Eropa dapat meluncur ke wilayah negatif. Dan juga tidak ada yang dapat merangsang ekonomi - tidak ada tempat untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut, dan pengenalan program QE baru berarti merangsang inflasi, bukan ekonomi. Secara umum, situasi di Eropa sangat sulit, sehingga mata uang Eropa sedang dan mungkin terus berada di bawah tekanan untuk waktu yang lama. Saat ini di AS mereka akan menaikkan suku bunga dan melawan inflasi. Memang, beberapa negara diuntungkan dari perang.
Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada 29 Maret sebesar 63 poin dan dikategorikan "rata-rata". Jadi, kami perkirakan hari ini euro/dolar akan bergerak di antara level 1.0932 dan 1.1059. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menandakan tahap baru pergeraka naik.
Level support terdekat:
S1 – 1.0864
S2 – 1.0742
S3 – 1.0620
Level resistance terdekat:
R1 – 1.0986
R2 – 1.1108
R3 – 1.1230
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD terus berada di dekat moving average. Jadi, saat ini posisi long mungkin dipertimbangkan dengan target di 1.1059 dan 1.1108 jika harga ditetapkan di atas moving average. Posisi short harus dipertahankan dengan target di 1.0932 dan 1.0864 hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke atas. Dalam kedua kasus, gerakan sideways berpeluang besar terbentuk.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.
