Pasangan mata uang GBP/USD juga mencoba melakukan penyesuaian pada hari Senin. Namun, pound sterling lebih jauh di bawah garis moving average daripada mata uang euro. Dengan demikian, jauh lebih sulit baginya untuk mematahkan tren saat ini. Mata uang Inggris ini juga berada dalam "zona berisiko tinggi" karena statusnya bukan mata uang yang paling stabil. Dolar terus terlihat jauh lebih menarik, itu sebabnya mata uang ini tumbuh. Hampir tidak ada yang meragukan bahwa semua yang terjadi sekarang pada pound adalah konsekuensi dari konflik Ukraina-Rusia. Jadi, semakin lama konflik berlangsung, semakin kuat konsekuensinya terhadap pound. Selain itu, Inggris memutuskan untuk sepenuhnya meninggalkan hidrokarbon Rusia pada akhir tahun ini, menggantikannya dengan impor lainnya. Namun, mungkin ada masalah dengan impor lainnya.
Ya, negosiasi sedang berlangsung dengan Venezuela, yang memiliki cadangan minyak besar, tetapi tidak memiliki peralatan untuk mengekstraknya dalam volume yang diperlukan, ditambah lagi Venezuela di bawah sanksi. Negosiasi sedang berlangsung dengan Arab Saudi dan Iran, yang juga dapat dengan mudah menggantikan Rusia di pasar minyak internasional. Namun, agar negara-negara ini kembali ke pasar, sanksi terhadap keduanya harus dicabut. Dan sanksi itu dijatuhkan karena suatu alasan dan tidak tiba-tiba. Ternyata Barat sekarang perlu memilih pihak yang lebih sedikit pelanggaran kejahatannya. Rencana ini akan jauh dari berhasil, karena penjualan minyak baik dan menguntungkan, tetapi akankah Venezuela, Iran, atau Arab Saudi ingin bermusuhan dengan Rusia? Lagi pula, sangat jelas siapa yang harus digantikan oleh negara-negara ini di pasar. Sementara itu, keputusan terkait belum dibuat, dan harga minyak dan gas akan terus naik. Tekanan politik pada pihak berwenang akibat kenaikan harga semua barang tidak perlu dikhawatirkan karena semua orang kembali memahami penyebabnya dan untuk apa keputusan tersebut dibuat. Tetapi pada saat yang sama, ini masih menjadi pukulan bagi perekonomian Inggris.
Akankah Bank of England dapat mendukung pound?
Minggu ini, akan ada sesuatu yang perlu diperhatikan para trader. Akan ada pertemuan dua bank sentral sekaligus, yang sangat penting untuk pasangan pound/dolar. The Fed menggelar rapat pada hari Rabu, dan Bank of England mengadakan pertemuan pada hari Kamis. Pasar menunggu kenaikan suku bunga dari kedua regulator. Namun, harapan ini belakangan ini turun tajam akibat situasi yang sama sekali tidak terduga di Ukraina. Sekarang para trader yakin FOMC akan menaikkan suku bunga hanya sebesar 0,25% dan kenaikan sebesar 0,50% mungkin akan mengejutkan mereka. Bank of England seharusnya menaikkan suku bunga sebesar 0,25%, dan tidak adanya pengetatan selanjutnya mungkin juga mengejutkan pasar. Jadi, hal pertama yang ingin saya perhatikan adalah kejutan mungkin terjadi pada minggu ini. Namun saya tidak ingin mempertimbangkan bagaimana pasar, yang sudah sangat bersemangat, akan bereaksi terhadap kejutan ini. Pada prinsipnya, volatilitas tetap tinggi, sehingga lonjakan baru dan reversal yang tajam mungkin terjadi.
Selain itu, data pengangguran, pengajuan tunjangan pengangguran, dan upah minggu ini akan dipublikasikan di Inggris. Sebuah laporan penjualan ritel akan diterbitkan di Amerika Serikat. Dari sudut pandang kami, statistik ekonomi makdo sekarang berpeluang sangat rendah untuk memengaruhi pergerakan pasangan ini. Reaksi trader lokal dapat menyertai data ini, terutama jika hasilnya tidak terduga, tetapi kecil kemungkinan reaksi ini akan memengaruhi tren secara fundamental. Dengan demikian, fokus pasar minggu ini adalah pertemuan Bank Sentral dan geopolitik. Kami telah membahas geopolitik. Semuanya akan bergantung pada eskalasi atau de-eskalasi konflik militer. Pada awal minggu ini, rubel mengambil hati dan naik berada pada level 110-115 rubel per dolar. Namun, cukup jelas bahwa Bank Sentral Federasi Rusia berada di balik ini, yang secara artifisial menjaga agar rubel tidak jatuh. Bursa Efek Moskow masih tutup, dan banyak ahli yakin rubel akan kembali runtuh ketika bursa dibuka.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 85 poin per hari. Bagi pasangan pound/dolar, ini adalah nilai "rata-rata". Dengan demikian, pada Selasa, 15 Maret, kami perkirakan GBP/USD bergerak di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.2944 dan 1.3114. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menandakan berlanjutnya pergerakan turun.
Level support terdekat:
S1 – 1.3000
S2 – 1.2939
S3 – 1.2878
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3062
R2 – 1.3123
R3 – 1.3184
Rekomendasi trading:
Pada time frame 4 jam GBP/USD sedikit disesuaikan, namun pasangan ini bersiap membentuk penurunan baru. Jadi, saat ini, order jual baru dengan target di 1.3000 dan 1.2939 harus dipertimbangkan jika terbentuk reversal indikator Heiken Ashi ke bawah. Posisi long mungkin dipertimbangkan setelah penetapan harga di atas moving average dengan target di 1.3184 dan 1.3245.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.