Pasangan mata uang GBP/USD memulai tahap baru pergerakan turun pada hari Selasa, namun, seperti dalam kasus pasangan EUR/USD, kita sekarang utamanya membahas gerakan sideways. Ini terlihat sempurna dalam time frame 4 jam. Batas-batas side channel di 1.3500 dan 1.3641. Ini bukan channel tersempit, dan butuh beberapa hari untuk harga bergerak dari satu perbatasan ke perbatasan lainnya. Namun, ini masih merupakan side channel, yang berarti, gambaran yang hampir sama dengan mata uang euro. Perlu diingat bahwa dalam beberapa minggu terakhir, bull mencoba untuk melanjutkan tren naik. Setiap puncak berikutnya setidaknya sedikit lebih tinggi dari yang sebelumnya. Namun, dari sudut pandang kami, bull melewatkan kesempatan untuk terus tumbuh. Sekarang, sebagian besar faktor menguntungkan dolar AS. Meskipun ada faktor yang meringankan berupa kenaikan suku bunga oleh Bank of England. Kemungkinan besar, tren yang diamati pada tahun lalu akan terus berlanjut. Kami membahas fakta bahwa pound sterling jauh lebih tidak bersedia untuk jatuh terhadap dolar daripada euro dan jauh lebih bersedia untuk tumbuh daripada euro. Dengan demikian, masih ada dampak positif dari kenaikan suku bunga BA. Namun, perlu diingat bahwa BA menaikkan suku bunga hanya dalam 2 bulan terakhir, dan sebelum itu, tidak ada percakapan terkait hal itu. Namun, pound masih merasa jauh lebih percaya diri daripada mata uang euro. Dengan demikian, penurunan kuat pasangan saat ini mungkin tidak layak untuk diandalkan. Selain itu, pasar dengan jelas menunjukkan ketertarikan pada latar belakang geopolitik, tetapi tidak terlalu tertarik untuk mengubahnya ke chart pasangan mata uang.
Tidak ada yang lain kecuali geopolitik.
Kami sekarang ingin membagikan berita dari Bank of England atau Boris Johnson, yang membahas prospek kenaikan suku bunga Fed atau mendiskusikan pidato anggota FOMC. Namun, sekarang tidak ada yang seperti itu. Bahkan informasi ekonomi makro langka yang datang ke pasar dari waktu ke waktu hampir tidak menimbulkan reaksi apapun dari para trader. Misalnya, laporan aktivitas bisnis di Inggris yang cukup bagus diterbitkan pada hari Senin. Lalu? Dalam satu jam pasca publikasinya, pound sterling turun drastis. Semua pidato Boris Johnson dalam beberapa pekan terakhir hanya berhubungan dengan topik konflik Ukraina-Rusia. Saat ini, Johnson menganjurkan penerapan sanksi "keras" terhadap Federasi Rusia, hingga memutuskan hubungan dari SWIFT dan membekukan proyek Nord Stream-2. Kami tidak tahu apakah sanksi ini akan dikenakan atau tidak, tetapi akan ada beberapa sanksi dalam hal setiap skenario. Perlu diingat bahwa Moskow mengakui independensi DPR dan LPR, yang membuat marah hampir seluruh dunia. Selain Rusia, DPR dan LPR diakui baik oleh sekutu Federasi Rusia maupun oleh negara-negara yang tidak diakui sama seperti LPR dan DPR itu sendiri. Jadi, akan ada sanksi, dalam hal apapun, satu-satunya pertanyaan adalah sanksi apa?
Namun, pasar dalam hal kasus apa pun tidak menunjukkan minat pada liku-liku geopolitik ini. Sepertinya pasar sekarang tidak tertarik pada apa pun. Dalam situasi seperti itu, kita hanya bisa menunggu situasi itu selesai dengan sendirinya, atau untuk beberapa peristiwa penting, seperti pertemuan bank sentral. Hari ini dan besok juga akan ada pidato oleh kepala Bank of England, Andrew Bailey, dan secara teoritis, dia dapat melaporkan sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh pasar. Di sisi lain, kecil kemungkinan Bailey akan secara terbuka menyatakan bahwa BA akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut pada pertemuan berikutnya. Bailey umumnya pendiam dan jarang membuat pernyataan keras. Jadi ternyata minggu ini para trader hampir tidak memiliki apa pun untuk ditanggapi. Di Inggris, sama sekali tidak ada publikasi yang dijadwalkan untuk sisa minggu ini. Di Amerika tidak semua hal terlalu buruk. Dunia akan terus memantau konflik Ukraina-Rusia, serta menunggu hasil pertemuan pribadi antara Putin dan Biden. Namun, perdagangan cenderung tidak aktif.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 67 poin per hari. Bagi pasangan pound/dolar, ini adalah nilai "rata-rata". Jadi, pada Selasa, 23 Februari, kami perkirakan akan terbentuk pergerakan di dalam channel ini, yang dibatasi oleh leveh 1.3535 dan 1.3670. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah menandakan tahap pergerakan menurun baru dalam kerangkan "ayunan".
Level support terdekat:
S1 – 1.3580
S2 – 1.3550
S3 – 1.3519
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3611
R2 – 1.3641
R3 – 1.3672
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD pada timeframe 4 jam terus diperdagankan hampir dalam pergerakan mode "ayunan". Jadi, saat ini, posisi long dengan target di 1.3641 dan 1.3661 bisa dipertimbangkan jika konsolidasi terbentuk di atas moving average, namun kemungkinan besar terbentuknya gerakan sideways harus diperhitungkan. Disarankan untuk mempertimbangkan posisi short jika pasanganini ditetapkan di bawah moving average, dengan target di 1.3535 dan 1.3519, namun sekali lagi, gerakan sideways kemungkinan besar terbentuk.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.