Pasangan mata uang GBP/USD pada hari Selasa kembali memperbarui lokal tinggi tahunan, dan dengan demikian, mempertahankan tren naiknya. Namun pada saat yang sama, dapat terlihat dengan mata telanjang bahwa pergerakan naik melemah, yang menunjukkan kemunduran bulls dari pasar. Namun, pada saat yang sama, pasangan tidak bisa memperoleh pijakan dibawah garis rata-rata pergerakan, yang tidak memberikan alasan untuk menyimpulkan bahwa tren naik lokal telah berakhir. Oleh krena itu, harga pound sterling terus naik hampir tidak masuk akal dari sudut pandang fundamental. Kita telah mengatakan sebelumnya bahwa secara formal terdapat banyak alasan. Bagaimanapun, di akhir 2021, Bank of England meningkatkan suku bunga utama. Namun, sejak saat itu, pound telah mulai naik lebih dari tiga minggu, sehingga kita bisa mengatakan bahwa faktor ini telah sepenuhnya bekerja pada pasar. Saatnya menyesuaikan setidaknya sedikit, namun bulls tidak menghapuskan pound, oleh karena itu koreksi tidak dimulai. Kami memperhatikan fakta bahwa dua pasangan mata uang utama telah bergerak cukup berbeda dalam 6-8 minggu terakhir. Jika mata uang euro dalam satu tempat, maka pound sterling pertama mencoba mengatasi level 1,3175, dan kemudian mendadak memulai tren naik, yang terus berlanjut hingga hari ini. Dengan demikian, kami terus memperkirakan koreksi penurunan dan konsolidasi dibawah rata-rata pergerakan.
Kerugian dari Omicron dapat berjumlah hingga $50 miliar.
Sementara itu, di Inggris, varian omicron mulai tersebar. Ingat kembali bahwa otoritas menolak untuk memperkenalkan "lockdown" tahun lalu, yang setidaknya bisa sedikit mengurangi tingkat insiden. Oleh karena itu, saat ini negara memiliki 150-200 ribu kasus setiap hari. Militer telah dikirimkan untuk membantu para dokter, karena banyak rumah sakit yang tidak memiliki cukup tenaga medis. Selain itu, banyak warga Inggris yang terdampak dengan omicron terpaksa harus menjalani isolasi mandiri, yaitu, izin sakit. Mengingat jumlah pasien saat ini di Inggris, tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa banyak perusahaan dan badan usaha mengalami kekurangan karyawan akhir-akhir ini. The Center for Economic and Business Research of Great Britain memperkirakan bahwa biaya negara dalam dua bulan di 2022 bisa mencapai $50 miliar. Menurut para ahli, jumlah ini sepadan dengan 20% kerugian yang ditimbulkan dari Brexit. Pusat memperkirakan bahwa pada beberapa poin naik hingga 25% dari populer Inggris mungkin akan terisolasi pada saat yang sama, meskipun angka kematian akan tetap rendah, serta persentase dari komplikasi penyakit. Namun, karena sejumlah besar orang terinfeksi dengan omicron, rumah sakit mungkin dapat menghadapi masalah bukan hanya karena kekurangan staff tetapi juga karena gelombang besar pasien, karena dengan persentase kasus yang lebih rendah dengan komplikasi, jumlah pasien beberapa kali lebih tinggi dari sebelumnya. Dengan perkiraan paling pesimis ini, perekonomian Inggris bisa turun hingga 25% dari konsekuensi Brexit di awal tahun. Juga dilaporkan bahwa pemerintah Inggris familiar dengan angka ini dan beberapa politisi telah siap untuk mengubah sudut pandang asli mereka dan mendukung pengenalan dari "karantina".
Oleh karena itu, meskipun aktivitas bisnis dalam sektor jasa dan manufaktur di Inggris tidak turun di bulan Desember, hal ini bisa diperkirakan di akhir Januari. Pada waktu yang sama, peringkat politik Boris Johnson bahkan akan semakin buruk jika perekonomian Inggris mulai melambat atau kembali menyusut. Ingat kembali bahwa studi sosial terbaru menunjukkan bahwa popularitas Boris Johnson jatuh tidak hanya diantara para pemilih tetapi juga diantara anggota partainya, banyak dari mereka yang percaya bahwa Rishi Sunak, yang saat ini menjabat sebagai menteri keuangan, akan menjadi Perdana Menteri yang lebih baik dari Johnson. Bagian tertentu dari responden bahkan percaya bahwa Boris Johnson akan meninggalkan jabatannya bahkan sebelum akhir 2022, yaitu, lebih awal dari yang dijadwalkan. Oleh karena itu, saat ini berbagai keputusan keliru dari politisi yang saat ini menjadi ayah untuk ketujuh kalinya dibawah mikroskop, dan berbagai penurunan dalam situasi epidemiologi atau situasi ekonomi bisa memainkan peran penentu dalam karir Johnson.
Volatilitas rata-rata dari pasangan GBP/USD saat ini 70 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "rata-rata". Pada Rabu, 12 Januari, oleh karena itu, kami memperkirakan pergerakan di dalam saluran, dibatasi oleh level 1,3545 dan 1,3685. Pembalikkan dari indikator penurunan Heiken Ashi menunjukkan kemungkinan babak baru untuk koreksi turun baru.
Level Support terdekat:
S1 – 1.3580
S2 – 1.3550
S3 – 1.3519
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3611
R2 – 1.3641
R3 – 1.3672
Rekomendasi Trading:
Pasangan GBP/USD melanjutkan pergerakan naik kuat pada rangka waktu 4 jam. Oleh karena itu, pada saat ini, disarankan untuk tetap pada pembelian dengan target di 1,3672 dan 1,3685, karena harga masih berlokasi diatas garis rata-rata pergerakan. Disarankan untuk mempertimbangkan posisi jual jika pasangan ditetapkan dibawah rata-rata pegrerakan dengan target dari 1,3519 dan 1,3489, dan menjaga mereka tetap terbuka hingga indikator Heiken Ashi berubah naik.
Penjelasan ilustrasi:
Saluran regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya terarah di arah yang sama, kemudian tren saat ini kuat.
Garis rata-rata pergerakan (menetapkan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah dimana trading harus dijalankan saat ini.
Level Murray - level target untuk pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan saluran harga dimana pasangan akan menghabiskan hari selanjutnya, berdasarkan pada indikator volatilitas saat ini.
Indikator CCI - entrinya ke area oversold (dibawah - 250) atau menuju area overbought (diatas +250) artinya bahwa pembalikkan tren ke arah berlawanan mendekat.