2021 menjadi tahun yang menyedihkan bagi seluruh sektor logam mulia, dan kekecewaan sangat dirasakan di logam golongan platinum (PGM) karena kinerja paladium lebih buruk.

Pada akhir tahun, paladium sudah di bawah $2.000 per ounce.

Menjelang 2022, optimisme di kalangan para analis meningkat bahwa nilai logam mulia kelompok platinum akan meningkat seiring pulihnya rantai pasokan global. Para analis komoditas di TD Securities melihat harga saat ini sebagai peluang beli.

Para analis TD Investment Bank of Canada mengatakan bahwa harga rata-rata paladium akan menjadi $2.400 per ounce tahun depan. Pada saat yang sama, para ekonom di Bank of Canada memperkirakan harga rata-rata $1.188 per ounce.

Meskipun platinum dan paladium dianggap sebagai logam mulia, keduanya digunakan hampir secara eksklusif sebagai logam industri dan merupakan komponen penting dari konverter autokatalitik yang digunakan untuk mengurangi emisi dari mesin diesel dan bensin.

Perusahaan riset logam mulia yang berbasis di Inggris memperkirakan permintaan autokatalis paladium tumbuh sekitar 8% menjadi 8,6 juta ons dibandingkan dengan 8,8 juta ons pada 2019.

Pasokan platinum dan paladium akan meningkat pada 2022.

Namun, perlu dicatat bahwa permintaan hanya setengah dari persamaan untuk pasar PGM; harga juga tergantung penawaran. Palladium sangat sensitif karena defisit pasokan saat ini menyempit karena penurunan permintaan dan peningkatan produksi dari tambang.

Kemungkinan besar, pasokan global platinum akan meningkat pada tahun 2022 karena produksi dari tambang meningkat. Pada bulan November, Dewan Investasi Platinum Dunia memperkirakan surplus 637.000 ounce pada tahun 2022.

Commerzbank memperkirakan harga tahunan rata-rata platinum menjadi sekitar $1.050 per ounce.

Para ekonom berasumsi bahwa pasar platinum dan paladium akan normal pada 2022 setelah gangguan pasokan dan permintaan yang signifikan selama dua tahun; namun, beberapa analis mengatakan bahwa perkembangan transisi ke energi hijau merupakan faktor pertumbuhan yang tidak diketahui, terutama untuk platinum.

Kemampuan menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik menarik banyak perhatian karena negara-negara di seluruh dunia berusaha menciptakan lebih banyak energi hijau. Platinum merupakan komponen penting yang digunakan untuk memisahkan air menjadi molekul hidrogen dan oksigen. Hidrogen kemudian digunakan untuk menyalakan sel bahan bakar.

Dan sementara teknologinya masih dalam tahap awal, para analis Bank of America mengatakan itu akan berdampak signifikan pada permintaan platinum selama sepuluh tahun ke depan.

Bank juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi hidrogen berpotensi menyebabkan defisit platinum pada akhir 2022.

Harga rata-rata platinum diperkirakan sekitar $1.338 per ounce pada tahun depan. Prakiraan untuk platinum lebih optimis daripada paladium. Pada saat yang sama, para analis memperkirakan bahwa harga rata-rata paladium akan menjadi $2.118 per ounce pada tahun 2022. Pada tahun 2023, Bank of America percaya platinum akan kembali diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan dengan paladium.