timeframe 4 jam
Sinyal teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - menurun.
Channel regresi linear bawah: arah - naik.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
Pada hari Selasa, pasangan mata uang EUR/USD terus bergerak di dalam side channel antara level Murray "0/8" - 1,1230 dan "2/8" - 1,1353. Jika sebelumnya harga setidaknya mencoba menembus ke luar batas bawah atau atas channel, maka pada hari Selasa, volatilitas pasangan ini menurun, pergerakan melemah, dan tren tidak diamati bahkan pada dalam hari, yaitu, di dalam side channel yang sama. Namun, hal ini sama sekali tidak mengejutkan kita, karena dengan mendekati Natal dan Tahun Baru, aktivitas pasar sering menurun. Pada Tahun Baru, hanya sedikit orang yang ingin melakukan trading, dan tidak merayakan Natal atau berlibur. Jadi, kami perkirakan bahwa dalam dua minggu ke depan pasangan ini akan membelanjakan persis di side channel yang ditentukan. Sekarang tidak masuk akal untuk mengatakan apa yang akan terjadi selanjutnya. Pertama, Anda harus mengakhiri liburan. Meski tahun ini liburan mungkin murni hanya formalitas. Namun, kami akan membahasnya di bawah ini. Yang menjadi hal utama saat ini adalah bahwa gambaran teknis tidak berubah, dan sekarang apa yang akan terjadi pada awal tahun depan sangat sulit untuk diasumsikan. Patut dicatat bahwa pasangan ini terus berada di dekat posisi terendah tahunannya. Bear tidak ingin melanjutkan gerakan turun, dan bull tidak berusaha membeli mata uang euro. Dengan demikian, pasangan ini mengakhiri tahun dengan gerakan yang sangat aneh.
Omicron terus menjerat negara-negara UE dan AS.
Sayangnya, di hari-hari terakhir tahun ini, kemi tidak membahas hasil tahun ini, bukan tentang perubahan positif, kemenangan dan perbaikan di masa depan, melainkan sebuah pandemi. Dalam beberapa minggu terakhir, varian omicron meraih momentum di seluruh dunia dan situasinya semakin memburuk dari hari ke hari. Menariknya, varian itu sendiri, meskipun menular, tidak lebih berbahaya daripada "varian delta". Itu membuat orang jauh lebih kecil kemungkinannya untuk pergi ke rumah sakit. Namun, ada lebih banyak orang di seluruh dunia yang terinfeksi. Lalu apa masalahnya? Masalahnya, meskipun mengalami gejala ringan, orang-orang tetap tidak dapat bekerja karena masih memerlukan pemeriksaan dan perawatan medis. Bahkan jika semua orang sakit akan menularkan penyakit dengan mudah, tidak akan ada cukup dokter dan rumah sakit untuk menangani masuknya pasien. Apalagi jika seseorang sakit, maka ia tidak bekerja. Berapa banyak perusahaan, pabrik, dan perusahaan yang akan berhenti jika semua atau sebagian besar karyawannya sakit? Inilah yang sekarang ditakuti di negara-negara Uni Eropa. Ingat, Austria dan beberapa negara lain dikarantina beberapa minggu yang lalu. Sekarang "lockdown" telah diterapkan di Belanda. Jerman dan Prancis sedang mempertimbangkan tindakan serupa. Dan, pada prinsipnya, pembatasan karantina sudah mulai diperketat di seluruh Uni Eropa. Setiap orang terancam akan merayakan liburan di rumah dan tidak akan ada pesta.
Tapi ini bukan hal terburuk dalam kondisi saat ini. Parahnya, ekonomi akan kembali melambat atau bahkan menyusut. Jika omicron memicu lockdown baru, ini akan mengarah pada kebutuhan untuk melanjutkan stimulus moneter. The Fed dan ECB baru saja mengumumkan bahwa mereka siap untuk meninggalkannya. Jadi, sebelum program PEPP selesai sepenuhnya, Uni Eropa dapat memperpanjang validitasnya dan memperluas volumenya. Dan situasi ini tidak hanya di Uni Eropa. Di negara-negara bagian di mana omicron juga menyebar dengan kecepatan sangat tinggi, The Fed juga dapat menangguhkan proses normalisasi kebijakan moneter. Saat ini, titik vaksinasi baru sedang dibuka di Amerika Serikat dan semua orang didesak untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan dua dosis vaksin dan tiga mungki tetap terinfeksi virus baru. Dengan demikian, pada akhir tahun 2021, umat manusia menghadapi "gelombang" pandemi keempat atau kelima. Vaksin yang dirancang untuk menghentikan epidemi tidak bekerja seperti yang diharapkan. Seluruh dunia dapat bertahan dari beberapa "lockdown" lagi. Dan pemulihan mungkin memakan waktu beberapa tahun lagi. Sejauh ini, pasangan euro/dolar praktis tidak merespons peristiwa ini, tetapi mungkin mulai jika situasi epidemiologis terus memburuk.
Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada 22 Desember sebesar 77 poin dan dikategorikan "rata-rata". Jadi, hari ini kami perkirakan EUR/USD akan bergerak di antara level 1.1192 dan 1.1347. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah mengisyaratkan babak baru pergerakan turun dalam channel 1.1230 - 1.1353.
Level support terdekat:
S1 – 1.1230
S2 – 1.1169
S3 – 1.1108
Level resistance terdekat:
R1 – 1.1292
R2 – 1.1353
R3 – 1.1414
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD terus berada di dalam side channel 1.1230-1.1353. Jadi, Anda bisa terus melakukan trading agar rebound dari batas atas atau bawah channel ini. Namun, harus diingat bahwa kami membahas gerakan sideways, dan volatilitas mungkin turun menjelang liburan.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.
Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.
Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.
Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.
Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.
