Investor tidak lagi mendengarkan bank sentral. Setidaknya, itulah yang diamati kemarin, ketika euro naik meskipun pernyataan kepala ECB, Christine Lagarde, bersifat dovish. Ia dengan tegas mengatakan mereka akan mempertahankan suku bunga mendekati nol selama diperlukan, bahkan di tengah peningkatan tekanan inflasi. ECB juga mempertahankan suku bunga deposito di -0,50% dan volume pembelian obligasi sebesar €20 miliar per bulan.

Pernyataan Lagarde juga mengisyaratkan bahwa dirinya yakin pada kenaikan suku bunga pada awal tahun depan. Bagaimanapun, jelas bahwa tekanan inflasi akan bertahan lebih lama dari yang prakiraan semula.

"Analisis kami menunjukkan bahwa kami tidak mungkin dapat mencapai prediksi yang diberikan musim panas ini," kata kepala ECB tersebut.

Banyak yang sekarang bertaruh bahwa ECB akan menaikkan suku bunga sekitar September tahun depan.

Pada bulan Oktober, beberapa anggota ECB membahas inflasi, menggambarkan tingkat pertumbuhan moderat, meskipun indikator berlawanan. Untungnya, para pelaku pasar tidak pernah percaya bujukan mereka.

Pernyataan Lagarde kemarin menunjukkan bahwa banyak bank sentral, termasuk Inggris, AS dan Selandia Baru, dengan cepat memperketat kebijakan mereka.

Dan karena ekspektasi inflasi di UE berada pada level tertinggi sejak 1993, pertemuan kemarin hanyalah awal pertarungan bulan Desember atas stimulus darurat di masa depan. "Kenaikan inflasi tidak mungkin berlanjut sementara pasar tenaga kerja mengalami penurunan signifikan," menepis Lagarde. "Segera setelah tingkat pengangguran disesuaikan bagi orang-orang yang sedang berlibur, pembentukan lebih banyak tekanan inflasi jangka menengah yang diamati sebelum pandemi akan mungkin dibahas."

Lonjakan di pasar obligasi juga mengejutkan. Yield 10-tahun Italia, yang terbebani dengan tingginya utang pemerintah, naik 12 basis poin menjadi 1,06%. Sementara itu, euro kembali ke titik tertinggi bulanannya, naik sekitar 0,8%.

Data juga menunjukkan bahwa inflasi di Spanyol melonjak menjadi 5,5%, sedangkan inflasi di Jerman naik menjadi 4,6%. Para ekonom memperkirakan tekanan inflasi akan mencapai 3,7%, level tertinggi dalam 13 tahun. Bagian yang cukup signifikan terkait dengan kenaikan harga energi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Sehubungan dengan statistik lainnya, Jerman melaporkan bahwa jumlah pengangguran di negara itu turun sebanyak 39.000 pada bulan Oktober, jauh lebih tinggi daripada prakiraan sebanyak 20.000. Dengan demikian, tingkat pengangguran turun menjadi 5,4%, jauh lebih baik dibandingkan dengan angka September. Jelas, permintaan terhadap karyawan baru meningkat, dan pekerjaan jangka pendek terus menurun.

Namun, dampak virus corona masih terasa di banyak negara maju. Akses ke tenaga kerja yang sangat terampil masih menjadi masalah utama, terutama di Amerika Serikat.

Keyakinan ekonomi di kawasan Euro dilaporkan naik ke level tertinggi tiga bulan sebesar 118,6 poin pada Oktober, berkat peningkatan kinerja di sektor jasa, konstruksi dan ritel. Tetapi indikator ketidakpastian ekonomi baru Komisi Eropa tetap hampir tidak berubah, sebesar 14,0, masih di level tertinggi sebelum pandemi.

Di AS, pertumbuhan ekonomi dilaporkan melambat pada kuartal ketiga, keluar hanya 2,0%, jauh lebih rendah dari kenaikan 6,7% pada kuartal kedua. Alasannya adalah lemahnya pertumbuhan belanja konsumen, yang hanya melonjak 1,6% pada kuartal ketiga.

Harga naik pada kuartal ke-3 ini karena kendala rantai pasokan terus menimbulkan masalah. Ini memaksa pelanggan untuk membayar lebih tinggi, yang menyebabkan penurunan pengeluaran untuk barang tahan lama sebesar 26,2%. Pengeluaran untuk layanan juga melambat menjadi 7,9%.

Kenaikan moderat dalam PDB Q3 juga mencerminkan peningkatan yang lebih lambat dalam investasi swasta dan penurunan aset tetap.

Sisi baiknya, klaim pengangguran turun 10.000 selama minggu pelaporan, jadi totalnya hanya 281.000. Rata-rata pergerakan empat minggu yang kurang volatil juga turun menjadi 299.250.

Analisis teknikal EUR/USD

Banyak hal bergantung pada level 1.1715 karena breakout level tersebut mungkin menyebabkan kenaikan ke level 1.1750 dan 1.1780. Namun, jika harga turun ke bawah level ini, EUR/USD akan jatuh ke level 1.1680, lalu turun ke level 1.1630.