Euro kembali melesak karena tumbuhnya tekanan inflasi yang dibawa oleh lonjakan tajam harga energi. Permasalahan internal Demokrat juga muncul, sementara Republik tetap menentang kenaikan batas atas utang nasional AS. Pada waktu yang sama, laporan yang kuat mengenai pasar buruh AS membantu rally dolar di pasar.
Isu penting lainnya adalah kritik tajam terbaru dari Senator AS Elizabeth Warren. Ia mengatakan Ketua Fed Jerome Powell "gagal sebagai pemimpin", dalam merespon skandal bahwa sejumlah pejabat senior Fed aktif trading dalam sekuritas selama krisis virus corona.
Tapi Presiden AS Joe Biden mengatakan ia memiliki kepercayaan penuh pada Powell, yang berjanji akan menyelesaikan semua masalah. Masa jabatan Powell sebagai ketua Fed berakhir pada Februari tahun depan, sehingga perlindungan seperti itu dari presiden sangatlah menguntungkan. Dan berdasarkan pada pernyataan banyak senator, jelas bahwa cukup banyak petinggi negara yang ingin Powell melanjutkan masa jabatannya. Tapi yang menentangnya juga tidak kalah banyak, khususnya mengingat bahwa Powell adalah anggota partai Republik dan ditunjuk oleh Donald Trump. Ini adalah salah satu alasan menganao Warren, yang merupakan seorang Demokrat, mengatakan ia tidak akan mendorong ketua Fed yang menjabat saat ini untuk melanjutkan masa jabatan kedua. Alasan lainnya adalah Powell lamban dalam pengawasan keuangannya dan menjalankan tes tekanan bank yang "lebih buruk dari ujian dengan membuka buku."
Pada catatan yang berbeda, sejumlah sinyal muncul yang menunjukkan bahwa pemulihan global mulai meningkat, ini menghidupkan kembali topik reflasi. Isu ini awalnya mereda pada pertengahan Mei tahun ini, ketika para pejabat Fed mulai membahas secara terbuka pemotongan pembelian obligasi. Tapi sekarang situasinya telah berubah dan investor tidak begitu yakin dengan apa yang dikatakan bank sentral. Sebagai tambahan, pertumbuhan CPI semakin memburuk karena gangguan rantai pasokan dan kenaikan tajam harga energi.
Indeks spot komoditas Bloomber, yang melacak kontrak berjangka untuk 23 komoditas, naik ke rekor tertinggi pada hari Selasa, naik lebih dari 30% tahun ini.
Berdasarkan ini, banyak yang meyakini bahwa the Fed akan memangkas program stimulus pada bulan November, meskipun banyak yang masih akan bergantung pada data pasar buruh untuk bulan September. Jika data kembali menurun, the Fed akan terpaksa melanjutkan kebijakan-kebijakannya. Tapi jika angkanya lebih baik dari ekspektasi, bank sentral akan segera mengumumkan pemotongan stimulus.
Taruhan pada kebijakan moneter yang lebih kuat juga meningkat di Inggris. Dan, setelah data terbaru mengenai inflasi UE, ECB kemungkinan juga akan melakukannya.
Berbicara mengenai statistik, Eurostat melaporkan pada hari Rabu bahwa penjualan ritel di kawasan Euro naik lebih kecil dari ekspektasi pada bulan Agustus. Indeks naik 0,3% m/m dan bukan yang diproyeksinya 0,8%. Pada skala tahunan, penjualan ritel tetap tidak berubah.
Penjualan tidak diragukan memuncak setelah pembatasan karantina dicabut, tapi diluar pertumbuhan pada bulan September, penjualan ritel naik hanya 0,2% pada kuartal ketiga. Konsumsi perorangan juga dapat melambat pada kuartal keempat karena kenaikan tajam harga energi dan inflasi, serta laju pemulihan PDB yang lebih lambat.
Di Jerman, pesanan manufaktur turun lebih dari ekspektasi, turun 7,7% m/m pada bulan Agustus. Ini membatalkan kenaikan 4,9% pada bulan Juli.
Kembali ke AS, ADP melaporkan bahwa ketenagakerjaan sektor swasta melonjak 568.000 pada bulan September, menandakan pemulihan lebih lanjut meski pertumbuhan pekerjaan melambat tajam. Tampaknya warga menjadi semakin tidak takut akan permasalahan terkait COVID-19, dengan terus berusaha aktif menemukan pekerjaan, ini menciptakan basis untuk kenaikan lebih lanjut pekerjaan dalam beberapa bulan mendatang.
Pertumbuhan pekerjaan yang lebih kuat dari ekspektasi dalam sektor swasta juga didorong sebagian oleh kenaikan nyata ketenagakerjaan dalam industri rekreasi dan perhotelan, yang menciptakan 226.000 lapangan kerja. Ketenagakerjaan sektor manufaktur juga naik 102.000.
Pada hari Jumat, AS akan kembali merilis data mengenai pasar buruh, dimana para ekonom memperkirakan kenaikan 488.000 dalam ketenagakerjaan bulanan. Mereka juga memproyeksi penurunan 5,1% dalam tingkat pengangguran.
Sehubungan dengan EUR/USD, banyak yang saat ini bergantung pada level 1,1530 karena penurunan harga dibawahnya akan menghasilkan kolaps lanjutan ke 1,1480 dan 1,1450. Tapi jika kuotasi naik ke atas level itu, pasangan ini akan melonjak ke 1,1560, 1,1580 dan 1,1610.
GBP
Pound juga turun kemarin karena statistik makro yang lemah dari Inggris. PMI konstruksi dilaporkan turun ke 52,6 poin pada bulan September, dari 55,2 poin pada bulan Agustus. Tapi angka di atas 50,0 masih menandakan pertumbuhan.
Sekarang, banyak yang bergantung pada 1,3540 karena penurunan di bawahnya akan menghasilkan penurunan ke 1,3490 dan 1,3420. Tapi jika kuotasi melonjak ke atas level itu, pasangan ini akan naik ke 1,3650 dan 1,3690.