timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linier atas: arah - menurun.
Channel regresi linier bawah: arah - sideways.
Moving average (20; diperhalus) - menurun.
CCI: -89.3672
Pound Inggris yang dipasangkan dengan dolar AS pada hari Rabu terus berada di bawah garis moving average. Ingat bahwa sehari sebelumnya, jatuhnya mata uang Inggris dipicu oleh pidato anggota komite moneter Bank of England, Michael Saunders. Ia mengisyaratkan perpanjangan program stimulus kuantitatif dapat menyebabkan peningkatan inflasi yang lebih kuat dalam jangka menengah dan menempatkan BA dalam posisi yang canggung ketika menyesuaikan parameter kebijakan moneter di masa depan. Berbagai kesimpulan dapat ditarik dari perkataan ini. Namun, pasar menyimpulkan pernyataan ini sebagai kesiapan BA untuk memperpanjang durasi stimulus ekonomi. Bagi pound, ini merupakan "faktor bearish." Dengan demikian, pound Inggris mulai turun pada hari Selasa dan umumnya berlanjut pada hari Rabu. Namun, seperti halnya mata uang Eropa, kami tidak percaya bahwa dolar AS dapat terus tumbuh. Semua faktor dalam artikel euro/dolar juga relevan untuk pasangan pound/dolar. Perbedaannya kecil. Kedua pasangan ini bahkan bergerak hampir sama dalam 8-9 bulan terakhir. Ini sangat mudah dilihat saat memperhatikan timeframe 24 jam. Jadi, kami perkirakan pertumbuhan pasangan ini akan berlanjut dalam waktu dekat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Inggris telah terkenal karena kemampuannya untuk menciptakan latar belakang fundamental yang terus terang negatif. Ekonomi negara dan nilai tukar mata uang nasional berada dalam tekanan selama sekitar empat tahun akibat Brexit. Ketika Uni Eropa dan Kerajaan masih berjalan ke arah yang berbeda, maka tidak ada yang berubah.
Karena sejumlah besar masalah baru terkait Brexit segera muncul, dan banyak ketidaksepakatan antara London dan Brussel mungkin membutuhkan waktu beberapa tahun untuk diselesaikan. Ingat bahwa protokol "Irlandia Utara", yang merupakan "batu sandungan" dalam negosiasi antara Michel Barnier dan David Frost, tetap tidak berfungsi. Namun, entah bagaimana akhirnya berfungsi. Tetapi, konflik baru antara London dan Brussel dapat pecah kapan pun, dan kerusuhan juga mungkin dimulai di pulau Irlandia karena penduduk masih menghadapi kekurangan barang, dengan bea cukai dan perbatasan. Ini berlangsung bukan antara Irlandia Utara dan Irlandia tetapi di sepanjang Laut Irlandia. Namun, hal ini masih ada karena penyelundupan akan mengalir dari Inggris ke UE dan dalam arah yang berlawanan tanpanya. Secara umum, ekonomi Inggris masih belum bisa membanggakan prospek cerah.
Selain itu, Inggris semakin menghadapi ancaman kehilangan Skotlandia. "Batas waktu" semakin dekat, yang menurutnya SNP, yang dipimpin oleh Nicola Sturgeon, harus mengadakan referendum pada akhir 2023. Dengan demikian, tersisa kurang dari 1,5 tahun untuk menepati janji. Dan referendum bukanlah perjalanan ke toko. Apalagi, Boris Johnson masih menolak memberikan hak hukum untuk menggelar referendum kemerdekaan. Oleh karena itu, tidak masalah apa yang dikatakan anggota pemerintah Inggris lainnya, yang mungkin mencoba "mendapatkan poin" dengan menentang Perdana Menteri negara tersebut. Bahkan jika 70% dari populasi Skotlandia, menurut jajak pendapat, akan mendukung diadakannya referendum, izin Boris Johnson masih diperlukan. Namun, pemimpin Skotlandia, Nicola Sturgeon, percaya bahwa ia akan dapat meyakinkan Johnson untuk memberikan hak ini. Atau akan memungkinkannya menekan London melalui kehendak rakyat. "Saat kita keluar dari pandemi, kita harus membuat pilihan yang akan menentukan ekonomi dan masyarakat kita untuk beberapa dekade mendatang," kata Menteri Pertama Skotlandia tersebut. "Jika pandemi virus corona memungkinkan," lanjut Nicola Sturgeon, "tujuan kami adalah mengadakan referendum terkait penentuan nasib sendiri sebelum akhir 2023." Pernyataan tersebut diucapkan pada kongres terakhir Partai Nasional Skotlandia. Dengan demikian, Edinburgh akan terus mendorong keinginannya untuk merdeka. Dan bagi Inggris, hilangnya sepertiga wilayahnya akan menjadi pukulan terkuat bagi perekonomian. Sebuah pukulan baru. Pukulan ketiga setelah Brexit dan pandemi "virus corona", yang dampaknya belum merata.
Dengan demikian, dalam jangka panjang, dapat disimpulkan bahwa pound akan turun. Namun, The Fed masih melakukan segala kemungkinan untuk mencegah dolar tumbuh. Dan semakin lama program QE berlanjut, semakin lama pound Inggris dapat menunjukkan pertumbuhan dengan latar belakang fundamental negatif dari Inggris.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 70 poin per hari. Bagi pasangan pound/dolar, ini adalah nilai "rata-rata". Pada hari Kamis, 9 September, kami perkirakan akan terbentuk pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.3703 dan 1.3842. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas menandakan kemungkinan berlanjutnya pergerakan naik.
Level support terdekat:
S1 – 1.3763
S2 – 1.3733
S3 – 1.3702
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3794
R2 – 1.3824
R3 – 1.3855
Rekomendasi trading :
Pasangan GBP/USD ditetapkan di bawah garis moving average pada timeframe 4 jam. Jadi, hari ini, Anda harus melakukan trading ke bawah dengan target di 1.3733 dan 1.3702 sebelum indikator Heiken Ashi mengarah ke atas. Order beli harus dipertimbangkan kembali jika harga ditetapkan di atas garis moving average dengan target di 1.3824 dan 1.3842 dan pertahankan posisinya hingga Heiken Ashi mengarah ke bawah.
