timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linier atas: arah - ke atas.
Channel regresi linier bawah: arah - ke atas.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: -30.6048
Pound Inggris yang dipasangkan dengan dolar AS terus berada dalam mode "swing" selama lebih dari tiga minggu. Pada prinsipnya, kita dapat memulai setiap artikel seperti ini karena tidak ada perubahan pada pasangan pound/dolar. Selama kemarin, volatilitas kembali turun, dan harga bahkan tidak mencoba untuk keluar dari side channel 1.4100-1.4220. Jadi, apa yang bisa kita katakan tentang dinamika pasangan GBP/USD sekarang, jika hanya berdiri di satu tempat? Jika setidaknya ada beberapa bias menurun dalam euro, maka hal seperti itu tidak ada pada pound. Jika euro bahkan mencoba untuk sedikit menyesuaikan, pound bahkan tidak mencoba. Semua latar belakang fundamental dari Inggris terus diabaikan. The Fed terus menggelontorkan ratusan miliar dolar ke dalam perekonomian AS, menjaga nilai dolar serendah mungkin. Bahkan faktor "spekulatif" sudah mulai memudar, karena laporan COT terbaru menunjukkan bahwa trader profesional di minggu pelaporan tersebut sibuk membuka posisi short. Namun ini masih belum cukup untuk membuat pound jatuh, meskipun hanya sedikit. Oleh karena itu, pasangan pound/dolar tetap berada di dalam side channel, tidak jauh dari titik tertinggi 3 tahun.
Sementara itu, beberapa "kendala pemahaman" kembali muncul antara Inggris dan UE. Ingat bahwa setelah Brexit selesai pada akhir tahun lalu, sudah ada beberapa situasi dan momen kontroversial yang mengancam London dan Brussels dengan proses hukum dan munculnya konflik terbuka. Pertama, Brussel menuduh London tidak mematuhi "protokol Irlandia Utara", kemudian London menuduh Uni Eropa memperlakukan semua mitranya dengan tidak jujur dan tidak adil. Disusul dengan eskalasi "pertanyaan perikanan" karena ternyata tidak semua kapal Eropa memiliki akses ke perairan Inggris. Prancis secara terbuka menyatakan bahwa pembahasan perjanjian baru dengan Inggris tidak ada gunanya jika perjanjian saat ini tidak dipatuhi. Ingat bahwa London membutuhkan kesepakatan di sektor jasa untuk mendapatkan akses ke pasar keuangan Eropa. Dan sekarang wakil kepala Komisi Eropa, Maros Sefcovic, sekali lagi menyatakan bahwa Inggris tidak mematuhi ketentuan protokol di perbatasan Irlandia Utara, yang mungkin memerlukan tanggapan keras dari Brussel. "Jika Inggris terus mengambil tindakan sepihak dalam beberapa minggu mendatang, UE tidak akan ragu untuk merespons dengan cepat dan tegas untuk memastikan bahwa ketentuan perjanjian dihormati dalam kerangka hukum internasional," kata Sefcovic. "Kesabaran Uni Eropa hampir habis, dan jika ini terus berlanjut, kami harus mempertimbangkan semua alat yang tersedia bagi kami," tambahnya, mengacu pada persidangan. Ingat bahwa inti dari konflik ini adalah bahwa London telah beberapa kali melanggar beberapa poin dari "protokol Irlandia Utara" tahun ini. Bagaimanapun, kesepakatan adalah kesepakatan. Uni Eropa tidak percaya bahwa "protokol Irlandia Utara" tidak berjalan dengan baik dan perlu direvisi, dan tidak ingin London menyesuaikan perjanjian itu sendiri dan dengan kedok. Seorang anggota pemerintah Inggris, David Frost, yang memimpin negosiasi kesepakatan perdagangan dengan Michel Barnier tahun lalu, secara terbuka menyatakan bahwa dokumen ini tidak efektif dan harus direvisi. Dalam pandangannya, protokol ini, yang melibatkan serangkaian pemeriksaan bea cukai dan sanitasi untuk barang yang dikirim dari Inggris ke Irlandia Utara, menciptakan masalah di kawasan terssebut dan dapat memicu pecahnya konflik lama antara Protestan dan Katolik, Unionis dan separatis, yang hampir padam pada tahun 1998 oleh Perjanjian Belfast atau Perjanjian Jumat Agung. Salah satu tindakan terbaru dari keinginan sepihak di London adalah perpanjangan sepih atas masa tenggang, yang memungkinkan pembebasan dari pemeriksaan sanitasi dan bea cukai untuk beberapa produk hewani dan produk tanaman yang dikirim industrialis Inggris ke Ulster, dari 1 April hingga 1 Oktober.
Selain itu, dilaporkan bahwa Presiden AS, Joe Biden, akan menekan Perdana Menteri Boris Johnson, menuntut kepatuhan penuh terhadap semua ketentuan perjanjian Brexit. Ingat bahwa Joe Biden memiliki akar Irlandia dan sangat menghormati Irlandia dan Irlandia Utara. Karena itu, ia prihatin dengan nasib negara-negara tersebut. Selain itu, ia tidak memelihara persahabatan dengan Boris Johnson, jadi ia tidak memiliki perjanjian lisan dan perjanjian sesama kepala negara dengan kepala pemerintahan Inggris tersebut. London, yang tahun lalu secara terbuka mengkritik pihak berwenang China karena mengeluarkan undang-undang terhadap Hong Kong yang bertentangan dengan perjanjian dengan Inggris dan status independen kota itu selama 50 tahun, hingga 2048, dalam praktiknya, tidak segan-segan melanggar satu atau beberapa poin kesepakatan internasional. Pound Inggris terus mengabaikan semua berita ini dengan keras kepala. Saya bertanya-tanya berapa lama bagi para trader untuk mengabaikan semua hal negatif dari Foggy Albion ini? Mungkin sampai saat ketika The Fed dan Departemen Keuangan AS berhenti mengucurkan ratusan miliar dan triliunan dolar ke dalam ekonomi AS?
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 91 poin per hari. Bagi pasangan pound/dolar, ini nilai 'rata-rata". Pada Ranbu, 9 Juni, kami perkirakan akan terbentuk pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.4056 dan 1.4328. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas menandakan babak baru pergerakan naik di dalam swing.
Level support terdekat:
S1 – 1.4130
S2 – 1.4099
S3 – 1.4069
Level resistance terdekat:
R1 – 1.4160
R2 – 1.4191
R3 – 1.4221
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD telah memulai babak baru pergerakan menurun pada timeframe 4 jam. Jadi, hari ini disarankan untuk tetap dalam order jual dengan target di 1.4099 hingga indikator Heiken Ashi mengarah ke atas. Order beli harus dibuka jika terbentuk reversal indikator Heiken Ashi ke atas dengan target di 1.4191 dan 1.4221. Pound saat ini terus bergerak dalam gerakan sideways yang mutlak.
