timeframe 4-hour
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke atas.
Channel regresi linear bawah: arah - ke atas.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: -24.4627
Pound Inggris terus diperdagangkan sesuai dengan aturannya sendiri. Pasangan pound/dolar tetap "berayun dengan sangat tidak stabil", yang telah kami tulis lebih dari sekali. Tiga upaya yang gagal untuk melampaui level 1,3700 menyebabkan babak baru gerakan menurun. Saat ini, haga pasangan ini sekali lagi ditetapkan di bawah garis moving average, jadi secara formal tren telah berubah menjadi tren menurun. Namun, kami telah mengamati "ayunan" dengan sedikit kemiringan ke atas selama beberapa bulan. Pasangan ini selama ini mengubah arah pergerakan sekitar tiga kali, menembus moving average. Namun, tidak ada pengujian klasik dalam kondisi saat ini. Pasangan ini terlalu sering berubah arah. Pada saat yang sama, bahkan sulit untuk membayangkan apa hubungannya dengan ini. Sebaliknya, pada tahun 2021, seharusnya ada beberapa pelonggaran pelaku pasar. Brexit akhirnya selesai, perjanjian dagang dengan Uni Eropa disimpulkan. Namun, alih-alih perdagangan yang lebih tenang, kami melihat badai yang sedang berlangsung. Dengan demikian, pasangan ini dapat dengan mudah turun 150-200 poin lagi dan kemudian melanjutkan pergerakan naik dan kembali ke level 1,3700, dan dapat segera melanjutkan pergerakan ke utara pada hari Senin.
Seperti yang kami katakan sebelumnya, saat ini berita dari Inggris tidak banyak. Perhatian terbesar tertuju pada topik virus corona. Karantina tetap diterapkan di banyak negara bagian, namun tidak ada kepanikan atau keseriusan terhadap pandemi tersebut. Namun, di Inggris, ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Negara ini telah mengalami kenaikan jumlah kasus sebanyak tiga kali lipat dalam beberapa pekan terakhir. Negara ini telah mengidentifikasi strain "Inggris", yang 50-70% lebih menular dari biasanya. Negara ini berada di bawah karantina dalam dua arti kata. Boris Johnson mendeklarasikan "lockdown" internal, dan banyak negara di dunia memblokir semua komunikasi dengan Kerajaan tersebut untuk mencegah penyebaran strain "Inggris" yang sama. Namun, ada kabar baik. Dalam beberapa hari terakhir, angka penularan telah menurun. Selain itu, Menteri Luar Negeri, Dominic Raab, mengatakan, pemerintah berencana menyelesaikan prosedur vaksinasi bagi seluruh penduduk dewasa Inggris pada September 2021. Dilaporkan juga bahwa hampir 3,5 juta warga Inggris sudah mendapatkan vaksin virus corona.
Pada saat yang sama, Skotlandia memperkuat tindakan karantina sehubungan dengan memburuknya kondisi COVID-2019. Warga Skotlandia kini dilarang mengambil barang pesanan secara online dengan penjemputan, dan semua perusahaan katering dilarang membiarkan pengunjung masuk bahkan untuk mengeluarkan pesanan. Orang-orang diminta tidak meninggalkan rumah mereka kecuali benar-benar diperlukan. Mungkin ini semua berita dari Inggris. Seperti yang Anda lihat, mereka sama sekali tidak mencegah mata uang Inggris bertahan di dekat level tertinggi 2,5 tahun.
Sementara itu, di Amerika Serikat, presiden selanjutnya, Joe Biden tidak, akan berpuas diri untuk waktu yang lama dan merayakan kemenangan. Ia bertekad untuk mulai memperbaiki kesalahan Donald Trump dan membangun negara tersebut sesegera mungkin. Hal ini dikemukakan oleh calon kepala staf Gedung Putih, Ron Klein. Ia mengatakan, dalam waktu dekat, Biden akan menandatangani sekitar 10 dekrit yang akan menangani isu-isu paling akut, krisis, khususnya perubahan iklim, perang melawan diskriminasi rasial, dan epidemi "virus corona". Klein juga mengatakan bahwa Trump di hari pertama masa jabatan kepresidenannya berniat mengembalikan Amerika pada kesepakatan iklim Paris.
Namun semua berita ini kini tidak ada artinya bagi pelaku pasar. Sayangnya. Seperti yang kami katakan di artikel euro/dolar, ini sangat memperumit dan menyederhanakan proses analisis dan prakiraan. Dalam kasus pound, ini lebih sulit, karena gambaran teknikal di sini rumit dan ambigu. Jadi, sekarang, untuk memprediksi pergerakan pasangan pound/dolar, Anda tidak memerlukan latar belakang fundamental, Anda tidak memerlukan laporan ekonomi makro, dan "teknikal" pada timeframe 4 jam tidak memberikan kejelasan. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah melakukan trading pada timeframe yang lebih rendah dengan mencari lebih banyak tren jangka pendek. Pergerakan yang terjadi pada timeframe 4 jam sangat cepat, namun pada timeframe per jam, bisa membentuk tren jangka pendek yang bisa Anda coba atasi. Sayangnya, sangat sulit untuk membuat asumsi yang dapat mengubah situasi pasar saat ini. Jika pasangan mata uang euro/dolar bergerak setidaknya lebih atau kurang logis, dari sudut pandang teknikal, maka pound/dolar bergerak sangat kacau dan acak. Jadi, juga bukan solusi terburuk untuk menolak mentradingkan pasangan ini untuk sementara waktu.
Selain itu, trader tidak memperhatikan indikator ekonomi Inggris dan AS. Kami berulang kali mengatakan bahwa ekonomi Inggris akan mengalami kerugian pada kuartal keempat tahun 2020 dan pada kuartal pertama tahun 2021. Berbeda dengan Amerika. Ini dikonfirmasi oleh angka dan prakiraan resmi. Namun, ini juga tidak diperhitungkan oleh trader yang terus gelisah dan pada saat yang sama membeli pound lebih banyak daripada dolar.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 120 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "tinggi". Jadi, pada Senin, 18 Januari, kami perkirakan pergerakan terbentuk di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1,3463 dan 1,3703. Pembalikkan indikator Heiken Ashi ke atas menandakan babak baru pergerakan naik dalam "ayunan".
Level support terdekat:
S1 – 1,3580
S2 – 1,3550
S3 – 1,3519
Level resistance terdekat:
R1 – 1,3611
R2 – 1,3641
R3 – 1,3672
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD memulai babak baru pergerakan menurun pada timeframe 4 jam. Jadi, hari ini disarankan untuk melakukan trading menurun dengan target di 1,3550, 1,3519, dan 1,3489 sebelum reversal indikator Heiken Ashi ke atas. Disarankan untuk mempertimbangkan order beli dengan target di 1,3702, jika harga ditetapkan di atas garis moving average.
