timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke atas.
Channel regresi linear bawah: arah - ke atas.
Moving average (20; diperhalus) - ke atas.
CCI: 103.7178
Mata uang Inggris dalam beberapa hari terakhir juga telah diperdagangkan dengan sangat jelas. Di satu sisi, ada tren naik yang nyata. Kedua channel regresi linier mengarah ke atas, dan harga berada di atas garis rata-rata bergerakmoving average. Namun, pergerakan naik tidak berlanjut, dan harga terkoreksi selama dua hari berturut-turut. Trader tidak mengetahui cara bereaksi terhadap latar belakang fundamental saat ini. Tidak ada berita yang menunjukkan adanya perubahan dalam proses negosiasi antara Brussel dan London. Akibatnya, pound Inggris, yang telah senang dalam beberapa pekan terakhir dan harganya telah naik hanya karena ekspektasi penandatanganan awal perjanjian dagang, kini dalam keadaan bingung. Pund tidak dapat tumbuh selama beberapa bulan lagi jika, misalnya, Inggris dan UE terus-menerus bernegosiasi. Boris Johnson telah sangat merusak reputasinya tahun lalu, ketika ia mengatakan bahwa "lebih baik berjuang hingga titik penghabisan, bahwa ia akan meminta Uni Eropa untuk menunda Brexit di kemudian hari". Namun, Parlemen Inggris menolak inisiatif "luar biasa" lainnya dari Johnson dan Perdana Menteri tersebut harus meminta penundaan dari Brussels. Boris Johnson tidak menarik kesimpulan apa pun dari pelajaran ini dan pada bulan September tahun ini menetapkan batas waktu untuk negosiasi perjanjian dagang - 15 Oktober. Kami melihat kalender dan menemukan bahwa hari ini adalah 25 November. Ada 37 hari tersisa hingga akhir "masa transisi", yang perpanjangannya ditolak oleh Johnson, dan negosiasi masih berlangsung. Jadi, tampaknya kami benar ketika kami mengatakan bahwa negosiasi akan berlanjut selama diperlukan, dan semua ancaman Boris Johnson untuk membatasi proses negosiasi tidak lebih dari upaya untuk menekan Uni Eropa. Jauh lebih tidak menguntungkan bagi Johnson daripada bagi UE untuk mengakhiri Brexit tanpa perjanjian.
Hasilnya, negosiasi berlanjut dalam mode video. Pekan lalu, salah satu anggota delegasi Eropa jatuh sakit karena virus corona, sehingga negosiasi segera dihentikan dan dibatasi. Tidak dilaporkan siapa lagi yang terinfeksi COVID-2019. Michel Barnier, yang telah jujur kepada wartawan selama proses negosiasi, pada hari Senin mengatakan bahwa tetap ada "perbedaan besar" di antara kedua pihak, namun mereka terus mencari cara untuk menyelesaikannya. Namun, kami mendengar hal yang sama sebulan lalu. Bahkan isu dimana ada "perbedaan besar" tetaplah sama. Ini adalah masalah penangkapan ikan di perairan Inggris, pertanyaan tentang persaingan yang adil dan dukungan negara untuk perusahaan, serta masalah penyelesaian sengketa antara Brussel dan London. Jadi, sama sekali tidak jelas apa yang berubah selama beberapa minggu terakhir, setelah "peningkatan negosiasi"?
Sementara itu, Boris Johnson mengumumkan penandatanganan perjanjian dagang dengan Kanada. Namun, perjanjian tersebut hanya bersifat sementara dan mendefinisikan hubungan dagang antar negara setelah Brexit. Jumlah total transaksi tersebut senilai $27 miliar, yang merupakan nilai barang dan jasa yang dipertukarkan antar negara. Tercatat bahwa 98% barang akan tetap dikenakan bea sebesar nol, namun pada tahun 2021, negosiasi perdagangan baru akan mulai menandatangani perjanjian yang lebih besar di bidang lain. Selama ini London telah berhasil menandatangani perjanjian dagang dengan Kanada dan Jepang. Dengan Kanada - perjanjian sementara, dengan Jepang - senilai 1,5 miliar dolar.
Salah satu dari sedikit orang di Inggris yang memahami mencekamnya situasi perjanjian dagang UE saat ini adalah Gubernur Bank of England, Andrew Bailey. Bailey memperingatkan bahwa dampak jangka panjang bagi perekonomian Inggris atas tidak adanya perjanjian dagang dengan UE akan jauh "lebih mahal" daripada dampak pandemi COVID-2019. Bailey mengatakan bahwa kegagalan mencapai kesepakatan sebelum akhir "masa transisi" akan menyebabkan gangguan pada perdagangan internasional dan merusak hubungan baik antara Brussel dan London yang dibutuhkan untuk membangun hubungan ekonomi di masa depan. Andrew Bailey juga memperingatkan bahwa dampak dari "lockdown" kedua di Inggris tidak akan bersifat "jangka pendek". Pada saat yang sama, Kanselir Bendahara, Rishi Sunak, memperingatkan Boris Johnson agar tidak menyepakati perjanjian dagang "dengan biaya berapa pun". Sunak percaya bahwa Inggris seharusnya tidak menandatangani perjanjian yang tidak sesuai dengan Inggris sendiri, dan bersikeras bahwa COVID-2019 lah yang menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian Inggris, dan skenario "Tanpa Kesepakatan".
Kami yakin perekonomian Inggris akan terus mengalami masalah besar pada tahun 2021 dalam semua hal. Satu-satunya perbedaan adalah apakah akan ada perjanjian dagang atau tidak. Jika ada, dampak negatifnya terhadap perekonomian akan semakin melemah. Jadi, tidak peduli seberapa mahal pound pada akhir tahun 2020, tren jangka panjangnya terus menurun. Hanya negara atau trader itu sendiri yang dapat membantu mata uang Inggris. Kami telah membahas tentang trader. Meskipun semua berita bersifat negatif untuk pound, namun trader akan membeli mata uang ini, pound akan naik, apa pun latar belakang fundamentalnya. Sedangkan untuk Amerika Serikat, masalah di negara ini pada tahun 2020 ("empat jenis krisis", yang telah berulang kali kami tulis) sangat membantu baik euro maupun pound. Namun, apakah masalah ini akan tetap ada selama masa kekuasaan Joe Biden? Perekonomian AS kemungkinan akan terus pulih pada kuartal keempat, berbeda dengan perekonomian Inggris dan Eropa, yang kini ditutup akibat "lockdown". Karenanya, dari sudut pandang kami, dolar AS telah memiliki keuntungan dalam beberapa bulan mendatang. Kemudian semuanya akan bergantung pada penyerahan kekuasaan secara "damai" oleh Donald Trump kepada Joe Biden, dan langkah pertama Joe Biden sebagai Presiden. Kami masih percaya bahwa mata uang Inggris sangat jenuh beli dan akan turun dalam waktu yang lama. Namun, tanpa konfirmasi teknikal atas hipotesis ini, kami tidak merekomendasikan penjualan pound dan pembelian dolar.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD saat ini sebesar 84 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini dikategorikan "rata-rata". Oleh karena itu, pada Rabu, 25 November, kami memperkirakan terjadi pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1,3259 dan 1,3427. Pembalikkan indikator Heiken Ashi ke atas menandakan dimulainya kembali pergerakan naik.
Level support terdekat:
S1 – 1,3306
S2 – 1,3245
S3 – 1,3184
Level resistance terdekat:
R1 – 1,3367
R2 – 1,3428
R3 – 1,3489
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD kembali terkoreksi timeframe 4 jam. Karenanya, hari ini direkomendasikan untuk membuka posisi beli baru dengan target di 1,3427 dan 1,3489 setelah indikator Heiken Ashi mengarah ke atas. Direkomendasikan untuk mentradingkan pasangan ini ke bawah dengan target di 1,3184 dan 1,3123 jika harga ditetapkan di bawah garis moving average.