4-hour timeframe
Rincian teknikal:
Saluran regresi linear yang lebih tinggi: arah - sideways.
Saluran regresi linear lebih rendah: arah - naik.
Rata-rata pergerakan (20; diperharus) - sideways.
CCI: -7.7734
Pound Sterling Inggris terhadap dolar AS terus trading sangat buruk dari sudut pandang teknikal. Dalam beberapa bulan terakhir, pasangan secara rutin melewati garis rata-rata pergerakan. Namun, ini bukan suatu masalah. Masalahnya adalah tren tidak berubah setelah mengatasi rata-rata pergerakan dan pasangan kembali pada pergerakan utama. Dengan demikian, baru-baru ini trading dengan pasangan pound.dolar menjadi sangat sulit. Dan ini hanyalah gambaran grafis yang terus menampilkan pullback yang menyebabkan konsolidasi dibawah rata-rata pergerakan (tren dalam beberapa minggu naik). Jika kita juga mengingat komponen dasar. Kita telah terus-menerus mengatakan bahwa kita tidak melihat adanya alasan untuk penguatan pound Inggris. Latar belakan fundamental di Inggris saat ini sangat buruk dimana pound sterling harus turun, bukannya dolar. Selain itu, pemilu Presiden diselenggarakan di Amerika Serikat, yang artinya bahwa faktor tertentu telah habis. Pasar harus tenang dan berhenti menyingkirkan mata uang AS. Namun, hal ini tidak terjadi untuk saat ini. Dan jika anda menambahkan laporan COT disini, dimana dalam beberapa hari menunjukkan ketidakpastian lengkap dengan kondisi trader profesional, maka tampak jelas bahwa pasangan pound/dolar saat ini trading secara tidak konvensional, sehingga sangat sulit untuk memprediksi prilakunya bahka dalam beberapa waktu mendatang.
Sementara itu, terjadi perombakan hebat di Parlemen Inggris. Dominic Cummings telah mengundurkan diri sebagai penasihat utama Boris Johnson. Cummings disebut sebagai "arsitek Brexit", sebagian besar berkat dia pada tahun 2016, Inggris memilih "untuk" meninggalkan UE. Diyakini bahwa penulis langkah paling "keren" dan "keras" dari Boris Johnson adalah Cummings. Tahun lalu, ketika Boris Johnson mengecualikan siapa pun dari partai Konservatif yang tidak mendukung Brexit "keras" (bahkan sebelum pembubaran Parlemen dan pemilihan), banyak yang percaya bahwa Cummings bertanggung jawab untuk ini. Pada saat yang sama, batas waktu yang ditetapkan untuk negosiasi tentang kesepakatan Brexit akan segera berakhir. Dan pada saat yang sulit ini, ketika London membutuhkan pemerintahan yang kuat lebih dari sebelumnya, pengunduran diri tingkat tinggi terjadi, yang banyak terjadi di bawah pemerintahan Boris Johnson. Kami tidak dapat mengatakan bahwa berita ini "hitam" untuk pound, tetapi ini adalah bagian negatif lainnya. Apalagi sekarang, sebenarnya tenggat waktu negosiasi berikutnya, yang ditetapkan oleh Johnson sendiri, telah lewat. Kami sama sekali tidak menerima berita tentang kemajuan dalam negosiasi. Inggris hanya mengikuti arus dan berharap hasil yang dapat diterima.
Sementara itu, epidemi COVID-2019 terus berkecamuk di Foggy Albion. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus yang dilaporkan harian telah naik menjadi 30.000, dan angka kematian juga telah meningkat secara signifikan. Itulah mengapa, kami bisa mengatakan bahwa karantina "ketat" dari Boris Johnson, dimana banyak dokter dan politisi ditegur karena terlalu halus, tidak berhasil. Johnson, seperti rekan Amerika yang kalah dalam pilpres terbaru, Donald Trump, adalah penganut pandangan bahwa ekonomi harus berfungsi bahkan selama pandemi. Sebaliknya, dampak kerugia kepada populasi dan negara akan menjadi lebih buruk dibandingkan dengan epidemi itu sendiri. Namun, seperti yang ditunjukkan dalam prakteknya, di Inggris dan AS, perekonomian bekerja, namun hal ini hanya semakin menyebabkan kasus infeksi baru dan kematian baru. Banyak yang percaya bahwa itu adalah pengabaian Trump terhadap "virus korona" yang membuatnya kehilangan masa jabatan kedua. Boris Johnson mungkin juga akan segera mengikuti teman Amerika-nya itu hingga pensiun. Apalagi jika kesepakatan dengan Brussel tentang kesepakatan perdagangan masih gagal. Dan sekarang semuanya akan gagal. Setidaknya tidak ada satu pun pihak yang memberi sinyal bahwa ada kemajuan.
Baiklah, kita telah membicarakan mengenai masalah dalam perekonomian AS kesekian kalinya. Singkatnya, perekonomian mengalami kerugian besar di tahun 2020. Di akhir tahun ini, kemungkinan akan kembali menurun dan kontraksi, dan di 2021 akan menjadi sebuah guncangan baru bagi bisnis Inggris, warga, dan perekonomian itu sendiri. Penyebabnya adalah, selain dari masalah yang belum terselesaikan dengan pandemi dan pemulihan, perdagangan dengan UE dibawah peraturan WTO juga akan ditambahkan ke dalam masalah, yang pastinya akan menyebabkan penurunan baru dalam PDB. Dan bahkan jika perjanjian ditandatangani, hanya akan mengurangi dampak negatif dari "pemisahan" dengan Uni Eropa. Secara keseluruhan, outlook untuk perekonomian Inggris sangat suram. Dan oleh karena itu, Bank of England, akan dipaksa untuk menggunakan suku bunga negatir. Dan suku bunga negatif merupakan merupakan ekstra "dovish" yang pastinya akan menyebabkan penurunan mata uang Inggris. Inilah carakerjanya dalam Negara tersebut dalam satu setengah bulan sebelum tahun baru dan satu setengah bulan sebelum hari kemerdekaan negara dari Uni Eropa.
Rata-rata volatilitas dari pasangan GBP/USD saat ini 110 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai ini "tinggi". Pada hari Senin, 16 November, dengan demikian, kita memperkirakan pergerakan di dalam saluran, dibatasi oleh level 1.3078 dan 1.3298. Sebuah pembalikkan dari indikator penurunan Heiken Ashi menandakan babak baru pergerakan turun.
Level support terdekat:
S1 – 1.3123
S2 – 1.3062
S3 – 1.3000
Level resistance terdekat:
R1 – 1.3184
R2 – 1.3245
R3 – 1.3306
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD mencoba untuk kembali pada pergerakan naik pada rangka waktu 4 jam. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk tetap membuka posisi beli dengan target dari 1,3245 dan 1,3298 hingga pembalikkan baru dari indikator Heiken Ashi turun. Disarankan untuk trading pada pasangan turun dengan target dari 1,3078 dan 1.3000 jika harga kembali ditetapkan dibawah garis rata-rata pergerakan.