Kerangka waktu 4 jam
Detail teknikal:
Saluran regresi linier atas: arah - ke bawah.
Saluran regresi linier bawah: arah - sideways.
Moving Average (20; smoothed) - ke atas.
CCI: 33.6636
Trading hari pertama pekan ini kembali cukup tenang. Namun, alih-alih melakukan koreksi ke bawah, kita kembali melihat pergerakan ke atas. Kuotasi hanya sekali lagi menentukan level Murray "3/8" - 1.1902. Ingat bahwa level 1.1900 adalah garis atas side channel $1,17- $1,19, tempat harga telah terjadi selama sebagian besar tiga bulan terakhir. Lalu, ikuti rebound yang telah lama ditunggu dari level ini dan penurunan yang cukup kuat dalam kuotasi Euro. Latar belakang fundamental yang mendorong pasangan ini sepanjang minggu lalu seharusnya sedikit melemah pada awal minggu baru dan seharusnya membantu bears. Namun, jika level 1.1902 dapat dilampaui dengan pasti, kita masih dapat mengharapkan putaran baru pergerakan naik ke maksimum 1 September - 1.2011.
Selama seminggu terakhir, trader telah menyingkirkan mata uang AS karena satu alasan sederhana. Kami telah membicarakannya selama dua atau tiga bulan terakhir. Setiap pemilihan adalah potensi perubahan kekuasaan. Pemilu AS adalah potensi pergantian kekuasaan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yang bagaimana pun mempengaruhi perekonomian negara lain. Jadi, sangat tergantung pada siapa yang akan berkuasa di negara ini di seluruh dunia. Contoh yang mencolok adalah perang dagang dengan China. Tampaknya Donald Trump ingin berkonflik dengan Kerajaan Tengah. Perang dagang ini telah "merugikan" banyak negara lain sampai tingkat tertentu, dan juga menyebabkan kerusakan pada PDB global. Jadi, bukan tanpa alasan kami mengatakan bahwa Dolar AS kemungkinan besar tidak akan menjadi lebih mahal sampai pemilu berlalu. Itulah yang terjadi. Level maksimum tahun 2020 masih 1.2011, dan level minimum yang mampu dicapai bears selama 3 bulan terakhir adalah 1.1620. Jadi, setelah peningkatan hampir 1.300 poin tahun ini, pasangan berhasil mengoreksi setengahnya dengan 400 poin, yang kurang dari 30%. Para trader, bahkan ketika siapa Presiden AS yang baru telah diketahui (setidaknya, saya ingin mempercayainya), terus menyingkirkan mata uang AS. Mungkin ini adalah efek sisa dari trading minggu sebelumnya. Kami terus percaya bahwa mata uang Eropa telah tumbuh cukup kuat sepanjang tahun 2020. Semua keuntungan perekonomian Eropa dibandingkan perekonomian Amerika (khususnya, penurunan PDB yang lebih kecil pada kuartal kedua) telah berhasil. Dengan demikian, agar mata uang Euro terus tumbuh dalam jangka panjang, diperlukan alasan baru yang bagus. Dan alasan tersebut, dari sudut pandang kami, tidak ada. Di Eropa, ekonomi berkontraksi lebih sedikit di kuartal kedua dan memulihkan hampir semua kerugiannya di kuartal ketiga. Namun, dengan datangnya musim gugur, "gelombang" kedua dari "virus Corona" dimulai, begitu banyak negara Eropa melakukan "lockdown" berulang. "Lockdown" yang berulang adalah pemotongan baru dalam perekonomian. Sejalan dengan itu, pada akhir tahun, PDB Eropa kemungkinan akan kembali turun. Berbeda dengan AS, karena belum ada yang kembali melakukan karantina di AS, padahal AS tetap menempati urutan pertama di dunia dalam jumlah kasus COVID-2019 dan jumlah kematian akibat virus ini. Jadi, perekonomian AS akan terus pulih, tetapi perekonomian Eropa tidak. Faktor ini sudah mendukung Dolar AS. Oleh karena itu, jika Amerika Serikat tidak ada perang saudara yang akibat Donald Trump atau yang serupa dalam waktu dekat, maka kami menganggap penurunan kuotasi pasangan Euro /Dolar dalam beberapa bulan mendatang sangat mungkin terjadi.
Namun, Donald Trump sepertinya tidak akan menyerah begitu saja. Dia kalah dalam pemilu dan ini jelas bagi semua orang. Selama tiga bulan terakhir, semua peringkat dan jajak pendapat hanya mengatakan satu hal - Joe Biden akan memenangkan pemilu. Di saat yang sama, kita bahkan tidak bisa mengatakan bahwa sosok Joe Biden-lah yang menjadi kuncinya. Kami telah mengatakan bahwa ini lebih merupakan pemilihan "Trump atau bukan-Trump" daripada pemilihan "Trump-Biden". Secara tidak langsung, anggapan tersebut terkonfirmasi dengan rekor partisipasi warga AS di pemilu. Sebanyak 160 juta surat suara telah dihitung. Ini adalah rekor mutlak. Rakyat AS, dalam menghadapi pandemi yang parah, tidak takut untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan memberikan suara. Ya, banyak orang memberikan suara melalui surat, tetapi tidak semuanya 160 juta. Karena sebagian besar rakyat AS memahami bahwa ini hampir pemilu pemilihan kunci dalam sejarah Amerika Serikat. Mengingat fakta siapa yang memenangkannya, menjadi jelas apa yang ditakuti sebagian besar rakyat - terpilihnya kembali Trump untuk masa jabatan kedua. Dengan demikian, Donald Trump akan menjadi satu-satunya Presiden ke-11 dalam sejarah Amerika Serikat, yang gagal terpilih kembali. Yang terakhir adalah George W. Bush pada tahun 1992. Secara umum, statistik tersebut menunjukkan hasil kegiatan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dan seberapa puas warga AS dengan kegiatan ini. Joe Biden telah memenangkan rekor jumlah suara yang belum pernah dimenangkan oleh Presiden manapun sepanjang sejarah negara – lebih dari 70 juta. Ketika semua suara dihitung, dia bahkan dapat mencetak 82 juta, hampir 7 juta lebih dari yang akan didapat Donald Trump.
Dolar AS, dalam keadaan seperti itu, sekarang hanya bisa takut pada satu hal – tindakan Trump lebih lanjut. Trump adalah orang yang sangat dibenci dan ambisius. Bahkan sebelum pemilu, sebagian besar ahli yakin bahwa tidak akan ada perpindahan kekuasaan secara damai jika terjadi kekalahan dalam pemilu. Sebaliknya, banyak yang percaya bahwa Trump akan berusaha membuat pekerjaan penerusnya sesulit mungkin dengan menghancurkan banyak kertas dan dokumen penting atau hanya melarikannya dari Gedung Putih. Mengingat kata-kata Trump bahwa dia siap untuk tinggal di Gedung Putih untuk masa jabatan ketiga dan keempat, kita dapat berasumsi bahwa dia mengharapkan untuk terpilih kembali. Sekarang, seperti singa yang terluka, dia bisa mulai merobek dan melempar. Dia tidak akan rugi. Kekuasaan adalah segalanya baginya. Uang adalah segalanya baginya. Dia tidak akan kehilangan uang, tetapi dia dapat kehilangan kekuasaan. Dengan demikian, tidak ada keraguan bahwa proses hukum yang panjang sekarang akan dimulai, meskipun sebagian besar ahli percaya bahwa kekalahan Trump dalam pemilu tersebut cukup meyakinkan dan bahkan Mahkamah Agung AS, yang enam dari sembilan hakim adalah dari partai Republik, tidak akan membantu Presiden. Namun, ini tidak berarti bahwa Trump tidak akan melakukan apa-apa dan inilah yang ditakuti oleh para trader dan investor. Atau mungkin akan ditakutkan dalam waktu dekat.
Volatilitas pasangan mata uang Euro/Dolar pada 10 November adalah 130 poin dan dicirikan sebagai "tinggi". Jadi, kami perkirakan pasangan akan bergerak hari ini antara level 1.1681 dan 1.1941. Reversal indikator Heiken Ashi kembali ke atas mungkin menandakan dimulainya kembali pergerakan naik.
Level-level support terdekat:
S1 – 1.1780
S2 – 1.1719
S3 – 1.1658
Level-level resistance terdekat:
R1 – 1.1841
R2 – 1.1902
R3 – 1.1963
Rekomendasi Trading:
Pasangan EUR/USD mulai menyesuaikan. Karenanya, hari ini direkomendasikan untuk membuka buy order baru dengan target 1.1841 dan 1.1902 jika harga melambung dari moving average atau indikator Heiken Ashi muncul. Disarankan untuk mempertimbangkan sell order jika pasangan ditetapkan di bawah moving average dengan target pertama di 1.1719.
