timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke bawah.
Channel regresi linear bawah: arah - ke atas.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: 104.3994
Selama hari perdagangan pertama minggu ini, pasangan EUR/USD mulai naik tajam dan tidak terduga bagi banyak orang. Meskipun, dari segi teknikal, pertumbuhan ini bahkan sedikit nyata. Faktanya adalah jika Anda melihat grafik yang lebih rendah, Anda dapat dengan jelas melihat bahwa pasangan ini kembali gagal melampaui level 1,1700, yang telah lama menjadi garis bawah side channel $1,17 - $1,19. Tidak ada lagi yang dapat menjelaskan kenaikan tajam mata uang Eropa. Dengan demikian, pasangan ini kembali berkonsolidasi di atas moving average, dan tren berubah menjadi naik. Namun, selama tiga bulan terakhir, ini adalah skenario yang sangat normal. Ingat bahwa meskipun harga berulang kali melampaui channel $1,17 - $1,19, bagian utama perdagangan terjadi dalam kisaran ini. Jadi, secara formal, gerakan mendatar ini bertahan dalam jangka panjang.
Latar belakang ekonomi makro telah lama tidak menarik bagi para pelaku pasar. Kami telah berulang kali mengatakan mengapa ini terjadi. Faktanya adalah bahwa ekonomi Eropa dan Amerika menderita akibat virus corona dan lockdown berikutnya. Ketika tindakan karantina yang "ketat" dicabut, kedua perekonomian mulai pulih secara bersamaan. Jadi, kini semua statistik hanya bersifat formal, karena perekonomian kedua negara ini terus mengalami guncangan. Ya, ekonomi AS menyusut tiga kali lipat pada kuartal kedua dibandingkan dengan ekonomi Eropa, namun, euro juga tumbuh sebesar 13 sen terhadap dolar selama enam bulan terakhir. Dan laporan seperti inflasi atau produksi industri kini tidak menarik bagi siapa pun, karena itu adalah laporan yang akan naik atau turun sebesar 1% dalam waktu yang tenang dan damai, namun akan berbeda - di saat krisis, ketika semua laporan menunjukkan nilai-nilai yang mengecewakan.
Pada Senin, 19 Oktober, penampilan reguler Christine Lagarde dan Jerome Powell, yang sangat sering tampil belakangan ini, dijadwalkan. Dan sebagian besar penampilan mereka tidak menimbulkan reaksi pasar. Di sini, situasinya sama dengan statistik ekonomi makro. Ketika para kepala bank sentral ini berpidato sebulan sekali dan memberikan informasi yang sangat penting mengenai perubahan pandangan ekonomi atau kemungkinan penyesuaian parameter kebijakan moneter, informasi ini membuat pasar khawatir dan membuat keputusan trading. Ketika Christine Lagarde berpidato dengan frekuensi dua hari sekali dan setiap kali retorikanya tidak berbeda dengan pidato sebelumnya, maka berita ini sama sekali tidak menarik perhatian para trader. Misalnya, kemarin Christine Lagarde mengatakan bahwa pembatasan yang diberlakukan di semua negara UE karena "gelombang" kedua epidemi menambah ketidakpastian bagi bisnis dan rumah tangga. Dengan kata lain, Lagarde khawatir ekonomi akan mulai menyusut lagi dan membutuhkan stimulus tambahan. Namun, hanya beberapa bulan yang lalu, Uni Eropa menyetujui dana pemulihan sebesar 750 miliar euro, yang bahkan belum mulai berfungsi. Dengan demikian, kemerosotan selanjutnya dalam perekonomian dapat menyebabkan masalah baru. Namun, Lagarde sebelumnya telah menyatakan bahwa "gelombang" kedua memiliki probabilitas tinggi dan kemungkinan masalah ekonomi baru datang bersamanya. Jadi ini bukan berita. Pernyataan dari kepala ECB bahwa kebijakan moneter harus tetap "lunak" seharusnya juga tidak mengejutkan para trader. Jadi, jelas bahwa selama beberapa tahun, suku bunga setidaknya akan tetap pada nilai "sangat rendah". Lagarde juga mengatakan bahwa pada akhir tahun 2020, perekonomian UE akan menyusut dari 8% menjadi 12%. Mengingat retorika negatif Lagarde untuk euro, dan mata uang euro menunjukkan pertumbuhan pada hari Senin, tidak mungkin garis paralel dapat ditarik di antara dua peristiwa ini.
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump merasa telah lama tidak membuat pernyataan keras mengenai virus corona. Ingat bahwa banyak badan statistik dan media yang memperkirakan bahwa Donald Trump adalah pemasok informasi mustahil mengenai virus COVID-2019 nomor satu di dunia. Kali ini, Trump mengatakan bahwa mendengarkan para ilmuwan mengenai masalah virus corona tidak masuk akal, karena mereka akan menyarankan untuk melakukan lockdown penuh guna menghentikan penyebaran pandemi, yang akan "membunuh" perekonomiam semua negara. Trump sebagian benar. Memang, karena lockdown, yang diterapkan di hampir setiap negara di dunia pada musim semi, ekonomi menjadi yang paling menderita. Namun jangan lupa juga bahwa kita tengah membahas kehidupan masyarakat, dan semua pemerintah negara harus menjaga segmen penduduk yang paling rentan, yang paling menderita akibat krisis. Inilah sebabnya warga negara membayar pajak, dan semua negara harus memiliki dana cadangan dan rencana untuk kasus semacam ini. Jadi pertama-tama, ini bukan masalah warga Amerika dan penduduk seluruh planet ini, namun masalah pemerintah yang belum siap menghadapi pandemi, baik di musim semi maupun di musim gugur. Selain itu, Donald Trump mengatakan bahwa jika Joe Biden menjadi presiden, ia akan segera menutup negara tersebut untuk karantina, yang akan menyebabkan penurunan ekonomi dengan kuat. "Ia akan mendengarkan para ilmuwan! Jika saya mendengarkan para ilmuwan, negara kita akan berada dalam depresi besar, dan kita bukan kapal roket," Presiden AS tersebut mengatakan. Ia sekali lagi mendesak untuk tidak memilih Biden. Markas besar Demokrat segera menanggapi serangan baru Trump: "Donald Trump menghancurkan perekonomian yang diwarisi dari Obama, mengabaikan peringatan para ilmuwan dan dokter yang terus menyelamatkan nyawa."
Kembali ke topik pemilu AS, majalah The Economist meningkatkan prakiraannya atas kemenangan Joe Biden. Sebelumnya, setelah melakukan peragaan pemilu, majalah tersebut menyimpulkan bahwa Biden akan memenangkan pemilu dengan probabilitas 91% dan memberinya 341 "suara elektoral" dari 538 kemungkinan. Prakiraan baru menunjukkan bahwa Biden akan mendapatkan setidaknya 347 suara dengan 270 suara yang dibutuhkan untuk menang. Selain itu, semua penelitian terbaru menunjukkan bahwa Biden memimpin dengan selisih setidaknya 11% dalam pemilu. Bahkan, sebagian besar negara bagian yang "diperebutkan" cenderung memilih calon dari Demokrat ini. Dengan demikian, dua pekan menjelang pemilu, keseimbangan kekuasaan antara dua calon presiden ini tidak berubah.
Sedangkan untuk prospek pasangan mata uang euro/dolar, kami belum melihat bagaimana pasangan ini dapat keluar dari perkiraan side channel dengan lebar 250-300 poin. Kami yakin akan sangat sulit bagi dolar AS untuk naik sebelum pemilu. Mata uang AS memiliki kesempatan untuk sedikit maju, mengambil keuntungan dari kondisi epidemiologis yang sulit di UE. Namun, perdagangan pada hari Senin telah menunjukkan bahwa pembeli dolar kini tidak terlalu bersemangat.
Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada tanggal 20 Oktober sebesar 70 poin dan diketegorikan "rata-rata". Jadi, kami perkirakan pasangan ini hari ini akan bergerak di antara level 1,1714 dan 1,1854. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah mungkin menandakan putaran baru gerakan menurun.
Level support terdekat:
S1 – 1,1719
S2 – 1,1658
S3 – 1,1597
Level resistance terdekat:
R1 – 1,1780
R2 – 1,1841
R3 – 1,1902
Rekomendasi Trading:
Pasangan EUR/USD memulai putaran baru pergerakan naik dan melampaui moving average. Karenanya, hari ini disarankan untuk tetap dalam order beli dengan target di level 1,1841 hingga indikator Heiken Ashi berbalik turun. Disarankan untuk mempertimbangkan order jual jika pasangan ini kembali ke area di bawah garis moving average dengan target di level 1,1719 dan 1,1658.