timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke atas.
Channel regresi linear atas: arah - ke bawah.
Moving average (20; diperhalus) - sideways.
CCI: 23.6373
Pekan lalu, mata uang Eropa yang berpasangan dengan dolar AS mampu menguat sebanyak sekitar satu sen. Ini tidak banyak, mengingat euro telah naik sebanyak 13 sen selama beberapa bulan terakhir. Harga naik sangat tinggi sehingga bahkan Bank Sentral Eropa mulai "membunyikan alarm", dan kepala ekonomnya, Philippe Lane dan Christine Lagarde sendiri beberapa kali mengatakan di depan umum bahwa nilai tukar euro saat ini terlalu tinggi, yang menciptakan masalah tambahan bagi perekonomian dan lebih memperlambat inflasi. Semua laporan ekonomi makro minggu ini diabaikan, seperti biasa. Atau reaksi terhadapnya sangat lemah. Ini adalah hasil minggu lalu. Pada prinsipnya, tidak masuk akal untuk mempertimbangkan laporan ekonomi makro. Minggu lalu tidak ada penampilan oleh Jerome Powell. Christine Lagarde tidak membuat pernyataan keras, dan semua pejabat tinggi Uni Eropa kini terarah pada perilaku yang sangat tidak pantas di London. Ada informasi bahwa Uni Eropa memiliki masalah baru sehubungan dengan dana pemulihan, yang disahkan beberapa bulan lalu, sebesar 750 miliar euro. Ada laporan bahwa banyak negara tidak setuju terhadap distribusi dana di antara negara-negara yang terdampak paling parah, yang diusulkan oleh Dewan Eropa. Namun, kami menganggap informasi ini tidak benar atau tidak layak untuk diperhatikan. Jika 27 negara anggota UE berhasil mencapai konsensus tentang besarnya dana pemulihan, anggaran untuk tahun 2021-2027, dan sumber pendanaan mereka, kecil kemungkinan seluruh proses akan terhenti karena fakta bahwa negara-negara tersebut tidak dapat menyepakati distribusi dana ini. Apalagi, segera setelah KTT Uni Eropa, di mana semuanya disepakati, ada informasi mengenai jumlah uang yang akan diterima tiap negara.
Jadi, sekali lagi, ternyata semua berita terpenting dan menarik datang dari luar negeri. Pada awal minggu, babak pertama debat antara Donald Trump dan Joe Biden berlangsung, dan di akhir minggu diketahui bahwa Trump dan istrinya, Melania, terserang "virus corona". Banyak pakar dan peserta acara ini telah angkat bicara mengenai debat tersebut. Menurut mayoritas mutlak media dan publikasi, ini adalah debat terlemah dan bahkan "memalukan" dalam sejarah negara tersebut. Dilaporkan bahwa Trump terus-menerus menyela Joe Biden, memberi tekanan pada lawannya dan pembawa acara, pada akhirnya, pembawa acara bahkan kehilangan kendali atas acara ini dan acara tersebut menjadi cukup "kacau". Sebagian besar warga Amerika ingin menggunakan debat ini untuk mengetahui janji kampanye dari kedua calon presiden guna membuat kesimpulan sendiri atas siapa yang harus mereka pilih. Sebaliknya, mereka melihat reality show atau acara serupa. Selama beberapa dekade, debat TV diyakini memungkinkan kedua calon untuk mengumpulkan sisa suara dari warga yang belum memutuskan pilihan. Debat antara Trump dan Biden hanya dapat memperburuk posisi keduanya. "Ini adalah debat sangat mengerikan yang sama sekali tidak memberikan edukasi pada publik tentang kedua calon dan apa yang akan mereka lakukan jika mereka diberi waktu empat tahun untuk menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat," tulis wartawan CNN. Fox News, yang biasanya setia kepada Donald Trump, memiliki pendapat berikut: "Kedua calon menggunakan sumpah serapah dan menghina, terus-menerus menyela satu sama lain. Joe Biden menyebut Trump "badut" dan" rasis", dan Presiden mengejek yang mantan Wakil Presiden tesebut karena tidak dapat mengumpulkan banyak orang, mempertanyakannya mengenai dugaan kesalahan putranya di Ukraina dan China, dan mengingatkannya pada kinerja akademis mantan Wakil Presiden yang buruk." Secara umum, semua perdebatan ditujukan untuk saling menghina dan mencoba untuk saling berkompromi. Tidak ada diskusi yang beradab.
Dan kini pemilu hanya tersisa kurang dari satu bulan lagi, dan Donald Trump sakit. Kemungkinan besar tidak akan ada dua putaran debat lagi yang dijadwalkan. Dan secara umum, tidak jelas seberapa parah Trump menderita penyakit tersebut. Ingat bahwa Boris Johnson, yang juga kelebihan berat badan, mengalami kesulitan dengan COVID-2019 dan bahkan dalam perawatan intensif. Trump juga kelebihan berat badan, namun ia juga sudah tua. Ingat bahwa Presiden AS ini saat ini berusia 74 tahun. Jadi, ini termasuk dalam kelompok risiko paling serius. Secara umum, satu bulan sebelum pemilu, situasi semakin pelik.
Sementara itu, Gedung Putih mempertanyakan siapa yang akan memimpin negara dan membuat keputusan saat Trump dirawat? Selain pertanyaan yang sangat penting ini, muncul pula pertanyaan siapa lagi yang tertular "virus corona" dari rombongan Trump? Sejauh ini, diketahui bahwa mantan penasihat presiden, Kellyanne Conway, ajudan terdekat Trump Hope Hicks, Senator Republik Mike Lee, dan Tom Tillis jatuh sakit. Kepala staf kampanye Trump, Bill Stepien juga dipastikan mengidap "virus corona". Hal yang paling "sulit" mengenai seluruh situasi ini adalah bahwa Trump berhubungan dengan banyak anggota Partai Republik dan Demokrat yang bertugas. Dan kebanyakan politisi di Amerika Serikat adalah orang yang sangat tua. Misalnya, Joe Biden berusia 78 tahun, pembicara Nancy Pelosi berusia 80 tahun, dan pemimpin mayoritas Senat dari Partai Republik Mitch McConnell berusia 78 tahun. Hampir semua senator di Majelis Tinggi berusia di atas 60 tahun. Dengan demikian, mereka berpotensi terserang virus ini dengan sangat parah. Sejauh ini, kendali pemerintahan telah diserahkan kepada Wakil Presiden Mike Pence, yang belum terkonfirmasi terserang "virus corona". Selain itu, Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, sejauh ini telah terhindar dari infeksi. Dan yang terpenting, kini sama sekali tidak jelas bagaimana pemilu akan diadakan? Ada baiknya jika Trump menjadi lebih baik dalam seminggu. Dan jika tidak? Siapa yang akan menjadi calon dari Partai Republik? Bagaimana dengan Hakim Agung Amy Coney Barrett, yang seharusnya ditunjuk di bawah perlindungan Trump sendiri untuk menggantikan almarhum Ruth Ginsburg dalam waktu dekat?
Seminggu yang lalu, kami mengatakan bahwa saat ini tidak lebih baik bagi investor dan trader dolar, karena tingkat ketidakpastian yang terlalu tinggi. Dengan penyakit Trump, ketidakpastian menjadi lebih tinggi. Kami yakin ini adalah faktor yang sangat meyakinkan bagi mata uang AS untuk terus melemah.
Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada 5 Oktober sebesar 66 poin dan dikategorikan "rata-rata". Jadi, kami memperkirakan hari ini pasangan ini akan bergerak di antara level 1,1650 dan 1,1781. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas mungkin menandakan dimulainya kembali pergerakan naik.
Level support terdekat:
S1 – 1,1719
S2 – 1,1658
S3 – 1,1597
Level resistance terdekat:
R1 – 1,1780
R2 – 1,1841
R3 – 1,1902
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD terus berada tepat di atas garis moving average. Oleh karena itu, hari ini disarankan untuk mempertimbangkan opsi pembukaan posisi beli baru dengan target di 1,1780, jika terjadi pantulan harga dari moving average atau pembalikan indikator Heiken Ashi ke atas. Disarankan untuk kembali mempertimbangkan order jual jika pasangan ini kembali ditetapkan di bawah moving average dengan target pertama di 1,1658.