Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - ke atas.
Channel regresi linear bawah: arah - ke bawah.
Moving average (20; smoothed) - ke bawah.
CCI: -57.2772
Selama tiga hari terakhir perdagangan pekan lalu, pound Inggris diperdagangkan dengan cukup tenang dalam rentang harga yang sempit. Bahkan, semua transaksi di tahan di antara "0/8" - 1.2695 and "1/8" - 1.2756. Pasangan ini menembus keluar dari moving average line sekali, melambung dari garis tersebut dan melanjutkan pergerakan semi-sideways. Dengan demikian, penurunan pound Inggris berhenti sementara. Ingat bahwa dolar AS dan pound Inggris-lah yang tetap menjadi "loser" utama pada 2020. Setidaknya, menilai dari peristiwa yang terjadi selama 6 bulan terakhir di Inggris dan AS. Namun, padangan pound/dolar tidak bisa diam saja. Untuk sementara waktu, mungkin akan muncul pergerakan flat, namun tidak terus-menerus. Dengan demikian, dengan latar belakang yang benar-benar negatif dari Inggris dan latar belakang yang sama dari AS, pasangan ini masih akan bergerak dalam satu arah, hanya perlu menentukan arah yang mana.
Cara termudah untuk melakukan ini adalah analisis teknikal. Sebagai contoh, saat kuotasi pasangan ini di bawah moving average line, anda sebaiknya trading lebih rendah. Mood trader, baik besar dan kecil dapat berubah kapan saja. Tidak ada cara untuk memprediksi ini. Namun, trader masih enggan bereaksi terhadap statistik makroekonomi. Dengan demikian, kita hanya dapat melacak latar belakang fundamental secara keseluruhan dan hanya mencoba memprediksi bagaimana fundamental dapat mempengaruhi mood para pelaku pasar.
Sayangnya, situasi sama buruknya di Inggris dan AS sekarnag. Ini berlaku ke hampir semua aspek kehidupan di negara tersebut. Dimulai dari epidemi virus corona, hingga krisis politik. Tentu saja, situasi masih berbeda. Sebagai contoh, di AS, gelombang pertama pandemi yang dimulai pada bulan Maret masih berlangsung dan di Inggris, gelombang kedua dimulai beberapa pekan lalu. Di Inggris, jumlah kasus semakin naik per harinya. Pada 25 September, anti rekor baru tercatat - hampir 7.000 kasus per hari. Di AS, situasi sedikit lebih baik - "hanya" 40.000 kasus per hari. "Lebih baik" - karena beberapa pekan lalu tercatat kasus sebanyak 60.000. Sedangkan untuk krisis politik, tentu saja, tidak. pada umumnya, konsep "krisis politik" sangat samar dan tiap penulis atau analis memberikan artinya sendiri pada kata tersebut. Namun, kami percaya bahwa jika pemerintah tidak menunjukkan hasil kerja yang tinggi dan rating persetujuan turun ke 30% (dan ini berlaku baik untuk Trump dan Johnson), maka akan ada krisis politik di negara tersebut. Kita bahkan dapat mengatakan bahwa AS lebih beruntung. Trump dapat meninggalkan jabatannya paling cepat 20 Januari dan Joe Biden akan menggantikan posisinya. Jika mereka memilih Biden dengan suara mayoritas, maka tidak akan ada pengadilan, tidak akan ada sidang yang dapat mempengaruhi hasilnya. Jika Biden menang dengan selisih 100-120 suara (meningat sistem elektoral di AS yang khusus, "suara elektoral" terdistribusi dalam proporsi yang berbeda-beda di semua negara bagian), maka tidak akan ada pengadilan yang mengakui bahwa suara tersebut tidak sah. Dengan demikian, takdir masa depan AS benar-benar berada di tangan warga Amerika. Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk Inggris, yang menempatkan seluruh kekuasaan di tangan Boris Johnson selama setahun terakhir. Perdana Menteri Inggris ditunjuk dalam posisinya baru tahun lalu, yang berarti bahwa ia dapat memimpin negara tersebut untuk beberapa tahun ke depan (dengan syarat Partai Konservatif mendukungnya sepenuhnya). Dengan demikian, di Inggris situasi sulit untuk berubah drastis dalam waktu dekat.
Nah, 2021 untuk AS dapat menjadi tahun pertumbuhan (menurut kami, jika Biden memenangkan pemilihan), namun, tahun itu dapat menjadi tahun kejatuhan baru untuk Inggris karena tidak ada perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa atau AS. Sulit untuk memprediksi kapan dan bagaimana epidemi COVID-19 akan berakhir dan berapa banyak korban yang akan jatuh di Inggris. Nah, tindakan Boris Johnson bahkan lebih sulit untuk diprediksi dibandingkan dengan menjawab pertanyaan: "Kapankan pandemi berakhir?" Mengingat bahwa tahun ini, Johnson tidak hanya dapat "bergerak ke berbagai arah" dengan Uni Eropa, namun benar-benear jatuh dengannya. Dengan demikian, akan sangat sulit untuk Johnson menandatangani perjanjian dengan Brussels dalam waktu dekat. Namun, dari sudut pandang kami, jika ini terjadi, maka ini juga dapat menjadi langkah pertama untuk Inggris menuju jalan kebebasan dari Boris Johnson. Untuk melakukan ini, Johnson harus kehilangan dukungan internal dari partainya. Pada prinsipnya, undang-undang usulannya "mengenai pasar bebas" tidak didukung oleh siapapun kecuali anggota partainya sendiri dan bahkan tidak semuanya. Dengan demikian, kami yakin bahwa dengan undang-undang ini, Johnson merugikan dirinya sendiri. Ia menunjukkan bahwa ia dapat dengan mudah melanggar prinsip-prinsip hukum internasional. Siapa yang mau bernegosiasi dengan pemimpin seperti itu? Ini adalah kabar yang menyedihkan dari London.
Volatilitas rata-rata GBP/USD saat ini adalah 132 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, angka ini "tinggi". Pada Senin, 28 September, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh 1.2611 dan 1.2875. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah dapat mensinyal kemungkinan kelanjutan penurunan.
Level support terdekat:
S1 – 1.2695
S2 – 1.2634
S3 – 1.2573
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2756
R2 – 1.2817
R3 – 1.2878
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD terus menyesuaikan diri pada timeframe 4 jam, sebagian besar sideways. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk membuka short position yang baru dengan target di 1.2695 dan 1.2634 segera setelah indikator Heiken Ashi berbalik turun atau harga melambung dari moving average line. Disarankan untuk trading pasangan ini agar harga naik dengan target di 1.2875 dan 1.2939 jika harga kembali ke area di atas moving average line.