Cadangan logam putih di dunia modern semakin sedikit, sehingga dalam jangka panjang, pasar akan merasakan kekurangannya. Menurut para ahli, kurangnya perak akan memicu kenaikan harganya, dan pemilik logam ini akan mendapat keuntungan dalam beberapa tahun.

Menurut David Smith, pakar pasar logam mulia, investor kini berpeluang besar untuk memanfaatkan pertumbuhan perak. Para analis menyebutnya "peluang seumur hidup", yang terjadi setiap beberapa tahun. Ia yakin bahwa logam putih ini akan melampaui angka $30 per ons, memastikan pertumbuhan lebih lanjut dalam jangka menengah.

Banyak ahli menganggap angka $30 per 1 ons menjadi level resistance penting yang menjadi target perak saat ini. Hari ini, diperdagangkan dekat level $27,19 - $27,20 per ons, bergerak sangat lambat menuju titik tertinggi berikutnya. Terkadang ada perasaan bahwa harga logam mulia berhenti dalam waktu yang lama, namun ini adalah kesan yang menipu. Kenaikan nilai perak terjadi hampir secara bertahap, namun ada tren naik.

Lebih lanjut, D. Smith mengatakan bahwa jika batas $30 per ons dilampaui, perak akan tumbuh dengan cepat. Jika perak ditetapkan di level ini dalam beberapa hari, perak akan dapat melanjutkan tren naik. Jika peristiwa ini berkembang, para ahli yakin bahwa banyak investor dan dana besar akan mulai meningkatkan posisi mereka di logam ini.

Peran utama dalam pertumbuhan harga logam "lunar" selanjutnya ini dimainkan oleh harganya yang di bawah nilai. Beberapa analis dan trader memperlakukan perak dengan sedikit abai, seolah meremehkannya, menganggapnya hanya logam industri. Namun, posisi ini menguntungkan investor logam putih ini, karena akan membantu menghasilkan banyak uang saat harga terus naik. Para ahli mengingatkan bahwa karena penggunaan aktif dalam industri, perak secara bertahap menghilang dari pasar, dan jumlahnya akan sedikit dalam beberapa tahun.

Faktor penting yang memengaruhi harga logam putih dan kuning (perak dan emas) adalah tingkat penawaran dan permintaan. Para ahli menganggap permintaan industri yang tinggi menyebabkan harga perak yang menentukan arah selanjutnya. Dalam hal ini, harga perak jauh lebih rendah daripada emas, tetapi dengan kurangnya ketersediaan di dunia, perak mampu mengejar ketinggalan.

Kerugian signifikan dalam penggunaan perak untuk keperluan industri adalah kemustahilan pemrosesan sekundernya. Tidak seperti emas, perak tidak dapat dikembalikan ke pasar sekunder. Menurut pengamatan spesialis, tidak mungkin mengekstrak setiap komponen dari produk jadi perak jika terjadi daur ulang. Selama 20 tahun terakhir, 11,5 miliar ons perak telah digunakan dalam produksi industri global. Selama waktu ini, sekitar 3,5 miliar ons kembali didaur ulang, di mana 8 miliar ons yang tersisa (atau 70% dari total logam mulia) selamanya hilang di pasaran.

Menurut para analis, pasar harus bersiap menghadapi penurunan volume perak global. Dalam situasi speerti itu, harganya akan naik secara nyata dan, tidak peduli betapa aneh kedengarannya, perak akan menjadi bernilai emas. Para ahli percaya bahwa harga logam putih ini dapat melampaui harga logam kuning, jika keseimbangan penawaran dan permintaan di pasar logam mulia tetap sama.