Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - naik.
Linear regression channel bawah: arah - naik.
Moving average (20; smoothed) - sideways.
CCI: -10.4497
Pound Inggris juga melanjutkan kenaikannya terhadap dolar, mungkin untuk alasan yang sama seperti mata uang Eropa. Kami telah berulang kali mengatakan bahwa alasan untuk penguatan mata uang Inggris jauh lebih sedikit dibandingkan dengan euro, karena ada banyak isu yang belum terselesaikan di Inggris terkait kelanjutan eksistensi dan kerja sama negara tersebut dengan Uni Eropa setelah Brexit. Lebih tepatnya, sejauh ini situasi berjalan ke titik dimana tidak akan ada kerja sama dengan UE, atau akan diupayakan "dengan tergesa-gesa". Namun, keadaan pandemi yang sulit di AS, sebagai hasil dari kekhawatiran tinggi investor dan trader terhadap ekonomi, membuat harga dolar AS terus menurun. Di AS, tingkat pertumbuhan tertinggi penyebaran COVID-2019 terjaga. Selama hari kemarin, 58.000 kasus baru infeksi terdeteksi. Dalam hal morbiditas dan mortalitas dari virus, AS memimpin dunia. Anti-rekor juga terus diperbarui di sejumlah negara bagian. Di Texas, hampir 11.000 kasus penyakit terdeteksi, dan total 275.000 kasus terdaftar, lebih besar dari Italia dan Spanyol. Pada waktu yang sama, tahap pertama pengujian salah satu vaksin melawan virus corona selesai di AS. Dilaporkan bahwa vaksin tersebut bekerja dengan baik pada uji coba manusia, namun menyebabkan sejumlah efek samping, seperti sakit kepala, kedinginan, lemas dan sakit otot. Tahap pertama uji coba melibatkan pengujian pada orang sehat. Tahap kedua akan meliputi uji coba pada sejumlah kategori dan kelompok usia yang berbeda. Namun, kami tidak menganggap kabar ini optimis. Mengingat bahwa 141 vaksin melawan COVID-19 saat ini tengah dikembangkan di seluruh dunia dan belum ada yang lolos dari seluruh uji klinis dan belum diperbolehkan untuk diproduksi massal. Dokter di seluruh dunia telah berulang kali mengatakan bahwa menciptakan virus melawan vaksin baru adalah proses yang sangat panjang dan menghabiskan waktu.
Sementara tidak ada informasi yang menarik dari Inggris, kami sarankan untuk kembali fokus pada permasalahan di Amerika, karena mereka memiliki dampak terbesar pada pasar valuta asing yang memungkinkan pound Inggris dan euro menjadi lebih mahal dalam beberapa bulan terakhir. Kita telah membahas pandemi dan potensi konsekuensinya untuk ekonomi Amerika. Namun, pertanyaan pentingnya adalah bagaimana AS akan dapat keluar dari gelombang kedua pandemi, bagaimana mereka akan melindungi diri mereka terhadap potensi gelombang ketiga dan yang terpenting - arah mana yang akan diikuti negara tersebut setelah bulan November? Bagaimanapun, bukanlah rahasia bahwa pemilihan presiden akan diselenggarakan pada bulan November, dan jika Trump kalah, ia akan meninggalkan kantor kepresidenan pada Januari 2021. Kandidat utama untuk Presiden pada 2020, Joe Biden, menawarkan rencana yang cukup menyeluruh untuk menciptakan lapangan kerja baru di negara tersebut, yang tidak akan berlebihan mengingat banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan mereka selama krisis. Biden mengusulkan untuk mengalokasikan $2 triliun demi melawan perubahan iklim dan mengurangi dengan signifikan emisi karbon dari pembangkit listrik. Rencana Biden juga termasuk meningkatkan infrastruktur negara, yang ditujukan pada sejumlah kendaraan listrik dan meningkatkan efisiensi energi gedung. "Tidak ada tantangan yang lebih penting yang akan kita hadapi dalam 10 tahun mendatang daripada krisis iklim. Jika tidak segera ditangani, itu akan menjadi ancaman besar pada kesehatan bumi dan keselamatan kita," kandidat Demokrat tersebut mengatakan. Sebagai tambahan, Biden berjanji akan menyelesaikan banyak isu sosial yang penting. Sebagai contoh, mencapai keadilan rasial, meningkatkan perhatian pada ilmuwan, dan kembali pada demokrasi sejati, yang menurut Biden, "benar-benar dihancurkan oleh Trump". Kandidat Republi, Trump, telah mengkritik rencana Biden, dengan mengatakan bahwa "ia akan membunuh kompleksitas energi AS". Pada waktu yang sama, Trump menunjukkan bahwa ia tidak peduli mengenai isu iklim, serta mengenai demokrasi. Janji utama Trump adalah pemulihan yang cepat dan lengkap ekonom AS. Dan banyak lagi poin-poin kontroversial. Telah kita pahami bersama bahwa Trump akan berupaya untuk memulihkan ekonomi negara, tapi dengan pengorbanan apa? Menurut kepala epidemiologi AS, Anthony Fauci, otoritas AS terburu-buru membatalkan "lockdown", hasilnya mereka menerima gelombang kedua pandemi. Dan epidemi tidak akan memungkinkan ekonomi Amerika untuk pulih pada laju yang Trump butuhkan. Namun, ini tidak menjadi masalah, akrena ekonomi tidak akan memiliki waktu untuk pulih di sisa tiga bulan menjelang pemilihan presiden. Trump butuh pemilih percaya pada rencananya. Namun, rencananya semakin sering dikritik dan bukan tanpa alasan. Pada tingkat tertentu, langkah karantina di AS terus beroperasi di 27 negara bagian, yang tentu saja sangat menghambar niat Trump. Gubernur negara-negara bagian berhak memutuskan sendiri isu mengenai karantina, dan Presiden tidak bisa memerintahkan mereka untuk "membuka" negara bagian. Pimpinan AS tersebut telah dikritik karena terlalu fokus pada pemilihan kembali dirinya, dan bukan pada keamanan warganya. Meskipun warga Amerika sendiri juga tidak mempedulikan Presiden mereka. Hampir 90% penduduk kulit hitam AS tidak menyetujui aksi-aksi Trump sebagai Presiden. Sekitar 70% warga keturunan Latin menentang pemilihan ulang Trump. Beberapa negara bagian yang dianggap memihak "Republik" siap memilih Joe Biden. Beberapa negara bagian yang masih "terombang ambing" yang membawa kemenangan pada Trump pada 2016 tidak siap memilih Trump kembali. Sejauh ini, segalanya menyiratkan bahwa Trump tidak akan terpilih kembali, dan arah pemulihan AS akan berlangsung sedemokrat mungkin.
Kemarin di Inggris, indeks harga konsumen untuk bulan Juni dirilis, meski tidak menyebabkan reaksi apapun dari trading. Angka inflasi sebesar 0,6% y/y, sangatlah kecil, meskipun melampaui perkiraan para pakar. Hari ini, rata-rata upah dan tingkat pengangguran untuk bulan Mei dijadwalkan rilis di Inggris. Namun, kami yakin bahwa trader akan terus mengabaikan statistik dan terus memberikan perhatian pada latar belakang fundamental secara keseluruhan. Dari sudut pandang teknikal, kuotasi pasangan pound/dolar kembali ke area exit moving average line, jadi tren kenaikan berlanjut. Kedua linear regression channels mengarah ke atas.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD tetap stabil dan saat ini sebesar 86 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, angka ini "rata-rata". Pada Kamis, 16 Juli, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1.2503 dan 1.2675. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah akan menandakan pergerakan menurun dan pasangan ini dapat terbangun kembali di bawah moving average.
Level support terdekat:
S1 – 1.2573
S2 – 1.2512
S3 – 1.2451
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2634
R2 – 1.2695
R3 – 1.2756
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD pada timeframe 4 jam setelah gagal melewati Murray level of "7/8" dapat memulai babak baru penurunan dan bergerak ke bawah moving average. Dengan demikian, order beli dengan target di 1.2695 dan 1.2756 masih berlaku, namun, kami sarankan buka posisi beli hanya jika pasangan ini mencapai di atas low sebelumnya (1.2669). Disarankan untuk melanjutkan penjualan pasangan ini setelah harga mencapai di bawah moving average dengan target pertama di 1.2512.