Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - naik.
Linear regression channel bawah: arah - naik.
Moving average (20; smoothed) - naik.
CCI: 32.9645
Pound Inggris menghabiskan hari perdagangan pertama pekan ini dalam babak baru pergerakan korektif. Pembeli tidak menemukan kekuatan dan dalam asupan berita terdapat alasan untuk melanjutkan pembelian mata uang Inggris dan menjual dolar. Namun, ini tidak berarti bahwa tren kenaikan selesai. Saat ini, pound jatuh hanya beberapa lusin poin dan gagal mencapai bahkan moving average line, yang dianggap sebagai target utama dalam sistam "linear regression channels" untuk semua koreksi. Dengan demikian, pergerakan kenaikan dapat berlanjut pada hari Selasa. Ingat bahwa pendukung utama mata uang Inggris saat ini adalah Amerika. Situasi terkini di sebrang Eropa tidak memungkinkan trader untuk membeli mata uang AS. Pertama-tama, kami mengacu pada epidemi virus corona, yang tidak mereda sama sekali dan hanya mencapai skala baru. Di tempat kedua, kami membahas mengenai konfrontasi antara China dan AS yang masih menggelora. Terdapat sejumlah isu pelik antara Beijing dan Washington, jadi jangan harapkan hubungan membaik dalam beberapa bulan mendatang. Ditambah, China sama sekali bukan penggemar Presiden AS saat ini dan menunggu perubahan kekuasan di AS agar dapat berdialog dengan Presiden baru yang kemungkinan besar adalah Joe Biden. Biden dikenal selalu mendukung dan bersikap ramah kepada China. Ketiga, kami membahas mengenai krisis politik, mengenai Donald Trump yang ratingnya menurun drastis pada 2020 dan penggemarnya juga turun tajam. Faktor-faktor ini memungkinkan mata uang Inggris untuk menguat sejauh ini. Namun, kami ingatkan anda sekali lagi bahwa pound Inggris kemungkinan tidak akan dapat bergerak jauh berdasarkan faktor-faktor ini. Faktor-faktor ini memang kuat, namun situasi di Inggris tidak lebih baik. Dari 2021, bisnis Inggris harus bertransaksi dengan negara-negara UE di bawah peraturan WTO, yaitu dengan dikenakan tarif, kuota dan pajak. Brexit akan "keras", yang ditentang oleh Parlemen Inggris selama tiga tahun, dan warga Inggris kemungkinan akan dikenakan pajak dan bea yang lebih tinggi karena pemerintah Inggris perlu menutup lubang-lubang dalam anggaran yang disebabkan oleh krisis virus corona dan Brexit. Dengan demikian, kesejahteraan warga Inggris kemungkinan akan memburuk dalam beberapa tahun mendatang. Dan dengan itu, sikap terhadap konservatif dapat mulai memburuk.
Sementara itu, tema konfrontasi China-AS telah berkembang. Seperti yang telah diketahui pada hari Senin, Beijing merespon sanksi Washington yang dijatuhkan sebelumnya karena penindasan terhadap warga Uighur di daerah Xinjiang. China telah memutuskan untuk memberlakukan kebijakan serupa terhadap pejabat-pejabat Amerika, termasuk beberapa senator Republi, beberapa perwakilan lain dari Kongres AS, serta seluruh Komite kongres pada hubungan dengan China. "UU ini sengaja memutarbalikkan situasi hak asasi di Xinjiang, menjelek-jelekkan kebijakan pemerintah China, melanggar norma dasar hukum internasional dan hubungan internasional, dan interferensi kotor dalam urusan dalam negeri PRC. Pemerintah dan masyarakat China menunjukkan kemarahan besar dan protes keras," Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi.
Pada waktu yang sama, mantan asisten Presiden AS, Steve Bannon, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris Sunday Mirror mengatakan bahwa beberapa karyawan laboratorium di Wuhan telah kabur dari China dan sekarang bekerja sama dengan layanan intelijen Barat. Menurut Bannon, pekerja lab di Wuhan dimana virus COVID-2019 dikeluarkan, tengah menyajikan bukti kesalahan Partai Komunis China dalam insiden ini. Bannon juga mengatakan bahwa intelijen AS, bersama dengan intelijen Inggris, tengah menginvestigasi dengan cermat kasus ini dan mengumpulkan bukti-bukti kesalahan China untuk menyiapkan bahan dalam sidang pengadilan. Tampaknya ketegangan antara AS, Inggris dan China terus tumbuh.
Pada hari kedua perdagangan pekan ini di Inggris, beberapa rilis makroekonomi yang cukup penting direcanakan rilis. Pertama, kami sarankan untuk memperhatikan GDP untuk bulan Mei. GDP diperkirakan akan tumbuh 5%. Di satu sisi, ini adalah angka yang bagus, namun di sisi lain - masih perlu dicapai dan terhadap latar belakang kergian sebulan sebelumnya, 20,4% adalah pemulihan biasa. Mengingat bahwa ekonomi Inggris yang akan mengelami kerugian terbesar pada 2020 di antara negara-negara UE. Oleh karena itu, GDP 5% pada bulan Mei kemungkinan tidak akan melampaui optimisme pembeli pound. Selain itu, pound sekarang tumbuh bukan karena statistik atau "dasar" dari Inggris, namun karena permintaan yang rendah untuk mata uang AS. Produksi industri untuk bulan Mei juga akan dirilis dengan perkiraan sebesar -20,9% y/y dan +6% m/m. Hal yang sama dikatakan mengenai angka-angka ini. Setelah pemotongan terkuat semua indikator makroeokonomi padab ulan April, kenaikan yang diharapkan saat ini hanya tampak seperti pullback kecil, dan bukan awal dari pemulihan ekonomi. Dengan demikian, kami yakin bahwa semua data penting ini bersama dengan inflasi AS akan diabaikan oleh pelaku pasar dan pergerakan pasangan ini akan terus mengikuti faktor-faktor teknikal dan latar belakang fundamental secara keseluruhan.
Dan latar belakang fundamental untuk pound Inggris tetap sangat negatif. Kami yakin bahwa segera setelah situasi di AS sedikit membaik (jika ini terjadi), maka pound Inggris akan langsung memulai babak baru penurunan terhadap mata uang AS. Terlalu banyak tekanan yang sekarang terbentuk pada ekonomi Inggris dan beberapa tahun terakhir, tekanan ini tidak mereda. Pada 2021, tekanan hanya meningkat, seperti yang berulang kali kami katakan. Fakta bahwa negosiasi antara kelompok David Frost dan Michel Barnier berakhir gagal tidak lagi diminati oleh pelaku pasar. Siapa yang tertarik untuk mempelajari kegagalan lainnya dan minimnya kemajuan? Dengan demikian, pada prinsipnya, kita dapat dengan aman mengharapkan momen saat Boris Johnson akan mengumumkan terminasi negosiasi dengan Brussels, seperti yang ia janjikan di awal.
Sedangkan untuk faktor-faktor lainnya, kedua channel regresi linear saat ini mengarah naik, begitu juga dengan moving average. Oleh karena itu, semua indikator tren sekarang menunjukkan tren kenaikan. Berdasarkan ini, kami mengharapkan pergerakan ke level maksimum lokal sebelumnya di sekitar $1,28. Hanya konsolidasi kuotasi di bawah moving average yang akan memungkinkan kita untuk mempertimbangkan opsi mengakhiri tren kenaikan.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD tetap stabil dan saat ini sebesar 97 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, nilai "rata-rata". Pada Selasa, 14 Juli kami mengharapkan pergerakan di dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.2506 dan 1.2700. Membalikkan indikator Heiken Ashi ke atas akan menandakan potensi kelanjutan pergerakan naik.
Level support terdekat:
S1 – 1.2573
S2 – 1.2512
S3 – 1.2451
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2634
R2 – 1.2695
R3 – 1.2756
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD memulai babak baru koreksi penurunan pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk membuka order beli yang baru dengan target di 1.2695 dan 1.2756, setelah reversal indikator Heiken Ashi ke atas. Disarankan untuk jual pasangan ini setelah kuotasi mencapai di bawah moving average dengan target pertama di 1.2512 dan 1.2451.