Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - naik.
Linear regression channel bawah: arah - sideways.
Moving average (20; smoothed) - naik.
CCI: 159.1110
Pasangan mata uang EUR/USD menghabiskan hari perdagangan ketiga pekan ini dalam perdagangan yang benar-benar tenang. Kuotasi EUR/USD turun ke moving average line sehari sebelumnya, jadi kemarin muncul pertanyaan: akankah moving average dilalui atau akankah ada rebound? Opsi kedua. Dengan demikian, pasangan ini sekarang dapat kembali ke Murray level "5/8"-1.1353, yang telah diuji kekuatannya sebanyak tiga kali dan tetap menjadi batas atas side channel dimana pasangan ini diperdagangkan selama beberapa pekan. Kami yakin bahwa sebelum level ini dilalui, akan sulit untuk pembeli dan mata uang euro mengharapkan yang lebih dari yang sekarang mereka miliki. Pada waktu yang sama, latar belakang fundamental tetap kontradiktif. Ada banyak topik penting sekarang, namun tidak jelas apa yang sedang diperhatikan trader dan apakah mereka memberikan perhatian sama sekali. Dengan demikian, seperti sebelumnya, kami sarankan anda untuk memperhatikan faktor-faktor teknikal.
Pada Rabu, 8 Juli, tidak ada statistik makroekonomi penting yang dirilis baik di AS atau di Uni Eropa. Dengan demikian, benar-benar tidak ada yang mempengaruhi pergerakan pasangan mata uang ini. Namun, banyaknya topik-topik penting yang berpotensi mempengaruhi pasar mata uang dan seluruh ekonomi dunia, tidak memungkinkan trader untuk beristirahat dan trading pada "teknologi" murni. Salah satu topik ini adalah konfrontasi antara China dan AS. Negara-negara adidaya, seperti halnya negara biasa, selalu bersaing satu sama lain. Prinsip ini adalah dasar dari keseluruhan semesta. Persainganlah yang memicu pertumbuhan dan perkembangan. Tidaklah mengejutkan jika pemerintah dari masing-masing negara selalu dipandu oleh kepentingannya dalam kebijakan luar negeri. Dengan demikian, bahkan keputusan absurd Donald Trump, yang sangat banyak selama 4 tahun terakhir, pada umumnya benar-benar "normal" untuk AS. Selalu ada satu masalah. Jika negara adidaya tertentu, pemerintahannya atau pimpinannya terlalu sibuk mempromosikan kepentingan mereka dan mengacuhkan kepentingan yang lainnya, maka akan selalu ada kekuatan yang melawan. Jika kita hidup pada abad 18 atau 19, mungkin akan ada perang antara AS dan China. Namun, sekarang adalah abad ke-21 dan semua orang paham dengan sangat baik bahwa tidak ada yang menang dalam perang apapun, dan sementara akan ada pemulihan setelah penghancuran, negara-negara lainnya akan mengambil peran pertama di dunia. Oleh karena itu, perang sama sekali tidak menguntungkan untuk siapapun dan tidak ada alasan kuat untuk memulainya. Tetapi, selalu ada konflik kepentingan. Donald Trump memulai perang dagang dengan China, hasilnya, dari China-lah virus corona muncul dan dengan mudah membuat dunia bertekuk lutut. Sementara negara-negara Eropa berhasil menghentikan penyebaran epidemi dan membatasi titik penyebarannya, yaitu untuk mengendalikan COVID-2019, situasi di AS tidak berubah banyak. Dan sekarang, siapa yang dapat dengan percaya diri mengatakan bahwa virus corona bukanlah respon China terhadap AS atau secara personal terhadap Donald Trump dalam perang dagang selama dua tahun? Siapa yang dapat dengan pasti mengatakan bahwa virus tidak disebarkan dengan sengaja? Siapa yang dapat mengatakan bahwa warga China yang terinfeksi tidak dikirim khusus ke AS dengan tujuan yang sangat jelas? Lagipula, di negara manapun, ada badan layanan khusus, departemen rahasia, departemen keamanan negara, departemen mata-mata, dan sebagainya. Segalanya menjalankan aktivitas rahasia dalam area internasional. Dengan demikian, segera setelah muncul konflik di antara pemain besar, semua orang harus menahan diri, karena semua bisa mendapatkannya.
Sekarang, konflik baru tumbuh antara China dan AS. Kali ini karena Hong Kong. Kepentingan Amerika di Hong Kong jelas. Bagi Amerika, Hong Kong adalah jendela menuju China, dimana melalui Hong Kong, AS dapat bekerja lebih tertutup dan bebas karena tidak dipantau dengan ketat oleh otoritas China. Beijing juga memahami ini. Di tengah konflik perdagangan lainnya yang dapat berubah menjadi perang dingin, Beijing tidak ingin Washington memiliki kemampuan untuk mempengaruhi China dari dalam. Dengan demikian, sejak 1 Juli, UU "mengenai keamanan nasional di Hong Kong" mulai diberlakukan. UU ini mencabut distrik otonomi dari China dan membatalkan prinsip "satu negara - dua sistem". Situasi akan bagus untuk semua orang kecuali Hong Kong, yang akan kehilangan banyak preferensi dagang Amerika dan hanya menjadi "bagian dari China", jika separuh Eropa dan yang lebih penting, Inggris, yang memiliki perjanjian dengan Beijing pada 1984 bahwa Hong Kong akan tetap menjadi negara mandiri setidaknya hingga 2047, dan Beijing hanya memiliki wewenang pada isu pertahanan dan hubungan luar negeri. Dengan demikian, Beijing melanggar deklarasi bersama antara China dan Inggris mengenai transfer Hong Kong dan London langsung merespon dengan kebijakan warga Hong Kong akan dipermudah untuk memperoleh kewarganegaraan Inggris. Dengan demikian, dalam teorinya, hingga separuh penduduk Hong Kong dapat dengan bebas meninggalkan Hong Kong dan pindah ke Inggris untuk hidup dan bekerja. Tentu saja, jika Beijing tidak "menutup" distrik tersebut. Alaminya, langkah semacam itu akan menyebabkan badai kecaman dari masyarakat dunia, tetapi Beijing telah lama bertindak tanpa mempedulikan perkataan orang, yaitu dipandu hanya oleh kepentingannya. AS, Inggris dan negara lainnya hanya dapat mengancam Beijing dengan sanksi. Namun, tidaklah menguntungkan bagi Washington untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing. Ini adalah dua tahun lalu, Trump dengan enteng memulai perang dagang dengan China, sekarang beberapa bulan sebelum pemilihan presiden, ini tidaklah penting bagi Trump, karena sanksi balasan akan mengikuti atau bahkan perjanjian perdagangan bulan Januari akan dihentikan, yang akan semakin melukai ekonomi Amerika dan mengubur peluang terpilihnya kembali Trump. Kenyataannya, di sebagian besar kasus, Presiden AS yang ingin tetap menjabat untuk masa jabatan kedua, kembali terpilih. Hanya ada sedikit kasus dalam sejarah AS dimana ini tidak terjadi. Namun Trump, yang membuat separuh dunia dan separuh AS menentangnya, bisa saja jatuh ke dalam kategori pengecualian. Namun, meski ia tidak kehilangan semua peluangnya, kami yakin tidak tidak akan meningkatkan situasi konfrontasi dengan China.
Tidak ada rilis makroekonomi penting yang dijadwalkan untuk dua hari terakhir pekan ini di AS dan Uni ERopa. UE hanya akan mengadakan rapat Eurogroup, dimana dana pemulihan ekonomi dapat dibahas. Tidak ada peristiwa menarik lainnya yang direncankan untuk hari-hari terakhir pekan ini.
Volatilitas pasangan euro/dolar pada 9 Juli adalah 77 poin dan digolongkan sebagai "rata-rata". Kami mengharapkan pasangan ini akan bergerak di antara level 1.1247 dan 1.1427 hari ini. Reversal baru indikator Heiken Ashi ke bawah akan mensinyalkan babak baru penurunan di dalam side channel jika level 1.1353 tidak dilalui sebelumnya.
Level support terdekat:
S1 – 1.1230
S2 – 1.1108
S3 – 1.0986
Level resistance terdekat:
R1 – 1.1353
R2 – 1.1475
R3 – 1.1597
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD terus diperdagangkan di dekat moving average line, di dalam side channel. Dengan demikian, pada waktu ini, disarankan untuk trading menurun jika trader berhasil melewati level 1.1200, yang merupakan batas bawah channel, dengan target di 1.1108. Disarankan untuk buka order beli setelah Murray level of "5/8" - 1.1353 dengan target di 1.1475.