Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - naik.
Linear regression channel bawah: arah - naik.
Moving average (20; smoothed) - turun.
CCI: -26.4393
Pound Inggris juga mulai berubah terhadap mata uang AS selama hari pertama perdagangan pekan ini. Berbeda dengan euro, pergerakan menurun sebelumnya jauh lebih kuat, jadi pasangan pound/dolar perlu menempuh jarak yang jauh untuk mencapai moving average line. Namun, volatilitas keseluruhan dan kekuatan pergerakan pasangan ini lebih tinggi daripada euro/dolar. Dengan demikian, dalam waktu dekat, moving average dapat dicapai dan takdir selanjutnya dari mata uang Inggris selama beberapa hari ke depan akan diputuskan. Pada hari Senin, tidak ada rilis makroekonomi penting baik di AS atau Inggris. Tidak ada pernyataan penting dari pejabat tinggi dan paket berita utama masih mengalir dari Gedung Putih, yaitu dari kantor Presiden AS. Namun, kali ini informasinya sangatlah menarik dalam konteks konfrontasi antara China dan AS pada malam pemilihan presiden di Amerika.
Singkat kata, Donald Trump sekali lagi melanggar kata-katanya dan terus menganut prinsip "kata-kata saya, saya ingin sampaikan, saya dapat tarik kembali." Presiden Amerika tersebut diingatkan bahwa ia mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap pejabat China dan organisasi yang bertanggung jawab atas penindasan warga Uyghur dalam salah satu distrik di China. Saat ditanyai langsung mengapa Trump belum menjatuhkan sanksi, ia akan menjawab: "Kami sedang berada di tengah kesepakatan perdagangan yang besar. Dan jika saya berhasil mencapai kesepakatan besar - potensi pembelian akan sebesar $250 miliar." Kami mengingat kata-kata dari John Bolton dari catatannya bahwa Trump berharap Xi Jinping akan membantunya dalam pemilihan mendatang. Atau sebelumnya telah berharap, saat ada alasan yang masuk akal untuk itu. Siapapun sulit percaya sekarang bahwa Beijing akan membantu Trump mengalahkan Joe Biden, yang selalu bersikap baik dengan China dan ingin membangun hubungan bisnis dan kerja. Dengan demikian, bukanlah pemberlakukan sanksi baru terhadap China, Donald Trump sekarang mengejar targer-target yang berbeda. Kemungkinan besar, presiden Amerika tersebut tidak ingin mengubur peluang terpilihnya kembali ia pada bulan November. Mengingat bahwa China sekitar sebulan lalu mempertimbangkan opsi membatalkan "fase pertama" kesepakatan perdagangan yang dicapai pada bulan Januari. Sebelum pilpres, China dapat menolak membeli produk agrikultur dari AS. Sehingga, petani Amerika akan kembali berada di posisi yang sangat sulit, yang sudah dalam kesulitan karena krisis virus corona. Namun, Beijing memiliki peluang besar untuk melancarkan pukulan baru ke rating politik Trump, yang telah merusak hubungan dengan China. Dengan demikian, dari sudut pandang kami, pimpinan AS tersebut akan bersikap sangat hati-hati dengan China dalam beberapa bulan mendatang. Tentu saja, tuduhan dan "sentilan" terhadap Beijing kemungkinan akan hilang, namun pimpinan Amerika tersebut kemungkinan tidak akan berpindah dari hanya kata-kata menjadi tindakan. Eskalasi konflik di Beijing akan memicu langkah pembalasan yang dapat memperburuk keadaan popularitas Trump yang sudah babak belur. Karena konfrontasi sekarang lebih kepada Trump-China dan bukan AS-China.
Pada waktu yang sama, perwakilan Donald Trump dan pejabat Gedung Putih mencoba upaya terbaik untuk menyangkal pernyataan dari mantan penasihat keamanan nasional John Bolton. Sebagai contoh, kepala dewan perdagangan, Peter Navarro mengatakan bahwa Donald Trump tidak pernah meminta Xi Jinping untuk membantunya terpilih kembali untuk masa jabatan yang kedua. "Apapun yang Bolton katakan mengenai China, itu bodoh, karena tidak ada Presiden Amerika yang mengancam China lebih keras seperti presiden yang sekarang," kata Navarro. Namun, Navarro lupa mengenai konsep "tekanan politik", yang telah diterapkan pada Trump jika dimakzulkan, dimana pemakzulannya dimulai setelah "tekanan" pada Kiev. Presiden AS, menurut Bolton sendiri, ingin mendapatkan dukungan dari presiden China sebagai ganti perjanjian perdagangan yang lebih longgar atau mungkin, beberapa preferensi perdagangan dan pelonggaran.
Nah, di Inggris pada waktu yang sama, masyarakat ingin Boris Johnson mengurangi gajinya karena pandemi virus corona. Rakyat Inggris yakin bahwa para politisi Inggris perlu mengurangi gaji mereka di masa krisis ekonomi, seperti yang dilakukan walikota London Sadiq Khan. Ini adalah hasil dari survei sosial yang dilakukan baru-baru ini. Sayangnya, tidak ada berita penting mengenai negosiasi Brexit dengan Brussels yang telah diterima beberapa hari terakhir.
Pada hari Selasa, Inggris juga dijadwalkan akan merilis indeks aktivitas bisnis dalam sektor jasa dan manufaktur. Indikator pertama diharapkan tumbuh dari 29 ke 39,5, dan indikator kedua dari 40,7 ke 45,0. Dengan demikian, seperti di Zona Euro dan AS, aktivitas bisnis akan terus naik, dan satu-satunya pertanyaan adalah sampai mana aktivitas akan berjalan dalam kondisi ekonomi saat ini? Mengingat bahwa bahkan sebelum krisis virus corona, aktivitas bisnis dalam sektor manufaktur Inggris berada di bawah level 50,0, sejak Mei 2019. Dengan demikian, seperti yang dapat kita lihat, sektor industri berada dalam keadaan penurunan bahkan tanpa epidemi COVID-19. Ini berlaku tidak hanya pada Inggris namun juga seluruh UE dan AS. Menurut banyak pakar, ekonomi dunia telah lama mengarah ke resesi dan virus corona hanya membantunya untuk memulai dan mewujudkan diri sepenuhnya. Dengan demikian, kami sama sekali tidak yakin bahwa pada 2020 aktivitas bisnis akan tumbuh di atas 50,0, apalagi di Inggris yang berada di seberang samudera.
Tren untuk pasangan pound/dolar masih mengarah turun, jadi order jual tetap relevan. Namun, kedua channel regresi linear mengarah naik dan sejauh ini tren penurunan hanya dalam jangka pendek. Jika penjual berhasil tetap di bawah moving average, penurunan kemungkinan akan berlanjut. Dari sudut pandang kami, penurunan lebih lanjut pound adalah yang paling logis.
Volatilitas rata-rata pasangan pound/dolar tetap stabil dan saat ini sebesar 125 poin per hari. Untuk pasangan pound/dolar, indikator ini "tinggi". Pada Selasa, 23 Juni, dengan demikian kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1.2338 dan 1.2588. reversal indikator Heiken Ashi ke bawah akan menandakan potensi kelanjutan tren penurunan.
Level support terdekat:
S1 – 1.2390
S2 – 1.2329
S3 – 1.2268
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2451
R2 – 1.2512
R3 – 1.2573
Rekomendasi trading:
Pasangan pound/dolar mulai menyesuaikan diri pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk melanjutkan penjualan pasangan pound/dolar dengan target di 1.2390 dan 1.2329 jika indikator Heiken Ashi berbalik turun atau muncul rebound dari moving average. Disarankna untuk beli pound/dolar setelah harga mencapai di atas moving average dengan target pertama di 1.2573 dan 1.2634.
