Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - naik.
Linear regression channel bawah: arah - naik.
Moving average (20; smoothed) - naik.
CCI: 115.4843
Pound Inggris pada hari kedua perdagangan pekan ini kembali melakukan percobaan untuk menyesuaikan diri dengan moving average line, yang lagi-lagi sangat cepat tidak menghasilkan apa-apa. Namun, pembeli pasangan pound/dolar langsung bersorak dan mata uang Inggris tiba-tiba kembali naik. Level tertinggi hari sebelumnya tidak dapat diperbarui, namun kenaikan solid mata uang Inggris kembali tercatat. Apa yang dapat menjadi alasan untuk ini pada Selasa, 9 Juni? Sama seperti 10 hari sebelumnya? Tidak, tidak mungkin pound tumbuh karena berita kembali gagalnya negosiasi Brussels-London. Ya, dalam prinsipnya, pound tidak dapat tumbuh karena berita apapun dari Inggris, karena tidak ada berita positif yang datang dari negara tersebut. Dan akhir-akhir ini, tidak ada berita sama sekali. Kami tidak menganggap kelompok Michel Barnier dan David Frost yang tidak mencapai kesepakatan apapun sebagai berita. Mereka tidak sepakat sebanyak empat kali sejak awal Maret. Mungkin, Boris Johnson akan mampu mengubah situasi saat mengunjungi Brusells langsung, namun kami juga tidak mengandalkan ini. Apa yang dapat ditawarkan Johnson ke Uni Eropa yang tidak dapat ditawarkan David Frost? Kemungkinan besar, Johnson akan mencoba membujuk secara personal para pimpinan UE untuk membuat kelonggaran, namun apa intinya menyerah kepada Sekutu jika London sendiri tidak ingin menyerahkan apapun? Pada umumnya, topik ini tidak dapat memberikan dukungan apapun pada mata uang Inggris. Namun, arus negatif dari AS telah mengering. Beberapa pekan terakhir, banyak trader yang mengaitkan kenaikan dolar dengan gejolak di AS. Kami menyebutkan banyak alasan, sebagian dari alasan tersebut tidak lagi bekerja dan pound semakin tumbuh. Dengan demikian, alasan untuk pertumbuhan Inggris, tentu saja terletak pada AS. Namun, sekarang tidak ada yang dapat mengatakan secara pasti apa alasan untuk ini.
Sementara itu, topik konfrontasi antara AS dan China tidak lepas dari halaman utama surat kabar sama sekali. Namun, berita terbaru menunjukkan bahwa Beijing benar-benar serius ingin mengakhiri status demokratis Hong Kong dan mengambil alih negara tersebut benar-benar di bawah yurisdiksinya. Mungkin, China menganggap Hong Kong sebagai semacam "pintu belakang" untuk musuh-musuh China, karena Hong Kong adalah wilayah otonom yang memiliki hukum, sistem yudisial, mata uang dan bahasanya sendiri. Hong Kong juga memiliki preferensi dagang AS, dan omset perdagangan dengan AS saja mencapai 66 miliar per tahun. Mungkin, Beijing percaya bahwa AS memiliki pengaruh pada Hong Kong, dan mungkin ada alasan dibalik itu. Bagaimanapun, Beijing akan mengesahkan RUU dan kemungkinan besar akan melakukannya. Jika ini terjadi, tidak diragukan lagi bahwa "peperangan" baru akan dimulai antara AS dan China. Namun, kali ini konfrontasi tidak hanya mencakup dua negara ini. Kenyataannya adalah dengan Inggris-lah perjanjian otonomi Hong Kong ditandatangani pada 1984. Secara resmi, London telah menyatakan posisinya. Jika Beijing meloloskan RUU pada "keamanan nasional di Hong Kong", London akan mengizinkan sema warga otonomi tersebut memperoleh kewarganegaraan Inggris. Karena Beijing jelas ingin memasukkan Hong Kong dan warganya ke dalam undang-undang China, serta untuk dapat mengekstradisi warga dari wilayah otonom ke China daratan, China tentu saja tidak ingin warga dari wilayah ini untuk memperoleh kewarganegaraan Inggris dan patuh pada Ratu di setiap saat. Seperti biasa, pejabat China "menyatakan harapannya" bahwa London tidak akan ikut campur dalam situasi di Hong Kong. Harapan yang sama dinyatakan untuk Washington. Versi resmi Beijing berbunyi seperti ini: "undang-undang yang sedang dikembangkan terkai perlindungan keamanan nasional akan dirancang untuk menuntut mereka yang mengancam kehidupan yang damai dari otonomi dan China. Undang-undang ini akan ditujukan untuk menjamin hak dan kebebasan warga dari distrik dan warga asing." Kedengarannya indah. Tapi kenyataannya bukan begitu. Itulah mengapa London dan Washington dengan dukungan dari negara-negara Eropa lainnya bersiap melakukan serangan balasan kepada Beijing.
Faktanya, jika Beijing mencabut status istimewa Hong Kong, Hong Kong tidak lagi menjadi distrik terpisah dan benar-benar menjadi bagian dari China. Ini berarti Hong Kong akan berdagang dengan Amerika pada peraturan umum yang menggunakan pajak dan akan tunduk di bawah "sanksi dan pajak Amerika". Hal yang sama berlaku pada hubungan Hong Kong dengan negara-negara lainnya di dunia. Dengan demikian, dari status sebagai pusat keuangan dunia, Hong Kong dapat dengan cepat berubah menjadi kota biasa China dan konfrontasi dengan AS, China dan kali ini, negara-negara lainnya di dunia, dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Hingga hari ini, tidak ada statistik makroekonomi yang dijadwalkan rilis untuk Inggris. Oleh karena itu, trader kembali harus mempelajari data hanya dari luar, yang tidak begitu mereka butuhkan. Namun, pelaku pasar tidak dapat melewati rapat Fed dan hasilnya. Jika Jerome Powell memberikan kejutan, ini dapat tercermin dalam chart pasangan mata uang. Pada umumnya, kami terus menyarankan untuk meningkatkan perhatian pada faktor-faktor teknikal, karena merekalah yang memainkan peran terbesar sekarang dan visualisasi dan prediksi terbaik. Tren kenaikan terlihat dengan jelas. Baik linear regression channels dan the moving average terarah ke atas. Oleh karena itu, trading untuk kenaikan tetap relevan.
Volatilitas rata-rata GBP/USD terus stabil dan saat ini sebesar 120 poin. Untuk pasangan pound/dolar, indikator ini "tinggi", namun tidak terlalu tinggi. Para Rabu, 10 Juni, dengan begitu kami mengharakan pergerakan dalam channel, yang dibatasi oleh level 1.2619 dan 1.2859. Membalikkan indikator Heiken Ashi ke bawah akan menandakan babak baru pergerakan korektif.
Level support terdekat:
S1 – 1.2695
S2 – 1.2634
S3 – 1.2573
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2756
R2 – 1.2817
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD melanjutkan kenaikan kuat pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, hari ini disarankan untuk melanjutkan trading pasangan pound/dolar untuk kenaikan dengan target di 1.2817 dan 1.2859 dan menjaga posisi beli terbuka hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke bawah. Disarankan untuk menjual pasangan pound/dolar saat trader berhasil kembali ke bawah moving average, dengan target pertama di 1.2512 dan 1.2451.