Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - turun.
Linear regression channel bawah: arah - turun.
Moving average (20; smoothed) - sideways.
CCI: -57.1704
Pound Inggris menghabiskan hari perdagangan pertama pekan ini dalam trading yang tenang dan sepi. Setelah bulls gagal memulai tren kenaikan baru, kuotasi pasangan ini kembali ke area di bawah moving average line, jadi tren sekarang kembali berubah ke tren penurunan. Pada Senin, 25 Mei, pasangan ini mulai menyesuaikan diri dengan tren baru, namun koreksi ini sangatlah sulit disebut sebagai koreksi kuat atau lemah atau bahkan koreksi sama sekali. Volatilitas hari ini kurang dari 50 poin, semacam anti-rekor untuk pasangan pound/dolar. Dengan demikian, kami masih berasumsi bahwa pembentukan tren penurunan akan berlanjut, karena hampir semua indikator teknikal mendukung ini. Kedua channel regresi linear mengarah ke bawah, pasangan ini di bawah moving average dan indikator Ichimoku telah membentuk "dead cross". Latar belakang fundamental keseluruhan untuk mata uang Inggris tetap benar-benar negatif dan Jumat lalu didukung oleh latar belakang makroekonomi. Laporan penjualan ritel Inggris untuk bulan April menunjukkan penurunan year-on-year sebesar 23%. Dan memang situasi di AS tidak lebih baik, tapi ingat laporan-laporan pengangguran di luar negeri. Namun, adalah Inggris yang kini menghadapi krisis "ganda", selain dari krisis yang disebabkan oleh pandemi, ekonomi Inggris juga menderita dari "perceraian" dengan Uni Eropa selama lebih dari 3 tahun.
Tidak ada rilis penting di Inggris atau AS pada hari Senin. Dalam kondisi seperti ini, volatilitas pasangan GBP/USD mungkin tetap rendah, tapi pada waktu yang sama, kami ingatkan bahwa trader sekarang memberikan perhatian lebih kepada faktor-faktor teknikal dan latar belakang fundamental secara keseluruhan, dibandingkan dengan laporan reguler. Kabar kecil dan informasi penting baru-baru ini diterima dari Inggris. Kami ingat ketika setiap hari Parlemen menerima kabar mengenai Brexit, mengenai voting pada "kesepakatan" dengan Uni Eropa, mengenai oposisi partai Demokrat dan Konservatif, mengenai aktivitas Theresa May, dan kemudian Boris Johnson. Sekarang, berita tenang. Namun dari sebrang samudera, berita mengalir "deras". Sebagian besar darinya telah diliput dan berulang karena Donald Trump telah membentuk sebuah daftar topik-topik paling menarik dalam beberapa bulan terakhir dan mengeluarkan komentar hampir setiap hari seperti membaca mantra. Namun, kemarin, Trump juga mengeluarkan sebuah pernyataan yang belum pernah terdengar dari bibirnya akhir-akhir ini. Trump mengatakan bahwa Vladimir PUtin mungkin tidak ingin ia tetap menjadi Presiden untuk masa jabatan kedua. Trump mengatakan bahwa "Putin adalah hal terburuk yang pernah terjadi pada Rusia", tapi ia "akrab" dengan Presiden Rusia." Dengan demikian, menurut Trump, yang baru-baru ini seringkali mengeluh, China dan Rusia tidak ingin ia terpilih kembali, meskipun setelah pemilihan tahun 2016, Trump dituduh memiliki hubungan dengan Rusia, yang mungkin mempengaruhi pemilihan. Bukti tidak ditemukan dan sama seperti kasus pandemi China, kita tidak akan pernah tahu kebenarannya.
Bagaimanapun, bukan hanya Donald Trump di Gedung Putih yang meyakini bahwa China yang bersalah atas epidemi virus corona. Sebenarnya, politisi lain memiliki pendapat yang sama. Namun, diantara politisi ini, sulit untuk menemukan setidaknya satu anggota partai Demokrat, yang mungkin memilih kerja sama dengan China dan bukan sebaliknya. Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Robert O'Brien membandingkan tindakan atau kelalaian China pada isu virus corona dengan aksi pemerintah Soviet dalam kecelakaan 1986 di pembangkit listik tenaga nuklir Chernobyl. Menurut O'Brien, Beijing tahu dari awal apa yang terjadi dengan virus yang muncul di Wuhan, tapi berbohong pada WHO dan tidak membolehkan para pakar dari negara lain mengakses informasi. "Mereka melepaskan virus yang menghancurkan kesejahteraan ekonomi Amerika senilai triliunan dolar yang harus dikeluarkan untuk menjaga ekonomi tetap berjalan, menjaga populasi Amerika tetap terangkat selama epidemi ini," O'Brien mengatakan.
Pimpinan Departemen Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengulangi perkataan O'Brien. "Pertama-tama kita harus menghadapi epidemi. Tahap keduanya adalah kita harus mengabarkan kepada seluruh dunia bahwa Partai Komunis Tiongkok masih tidak memberikan kita informasi," Pompeo mengatakan pada rapat singkat. "Dunia harus bersatu untuk membuat China membayar tagihannya sampai mereka mengubah perilakunya dan bersiap seperti selayaknya negara," Pompeo menambahkan. "Kemudian, saat dua tahap pertama selesai, Presiden AS akan memutuskan cara terbaik untuk membuat China mengakui kesalahannya dan menyadari dampak dari tindakannya dan setuju untuk membayar ganti rugi untuk para korban yang terdampak virus di AS." Menurut Pompeo, ganti rugia harus diberikan bukan hanya pada warga Amerika yang jatuh sakit atau mereka yang kehilangan orang tercinta, namun juga kepada mereka yang menderita gangguan keuangan.
Pada waktu yang sama Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa "sebagian kekuatan politik di Amerika menyandera hubungan China-Amerika, mencoba mendorong mereka ke perang dingin yang baru. Ini berbahaya dan akan membahayakan kedamian dunia," Wang Yi mengatakan.
Mata uang AS tidak bereaksi sama sekali terhadap berita ini dan terus tumbuh dengan stabil berpasangan dengan pound Inggris. Kami yakin bahwa dalam beberapa bulan mendatang, kuotasi dapat jatuh ke level terendah absout selama beberapa dekade terakhir di sekitar $1,14. Dan banyak yang akan bergantung pada apa yang terjadi di Inggris. Tapi pertanyaannya tetap sama. Akankah Boris Johnson akan dapat berdenosiasi dengan Brussels (sulit), dan jika tidak, bagaimana ia akan menarik ekonomi Inggris "dari dunia lain", dimana ekonomi akan berakhir pada akhir krisis virus corona dan setelah benar-benar pisah dengan Uni Eropa. Masa depan pound Inggris dan ekonomi Inggris bergantung pada jawaban-jawaban terhadap pertanyaan ini. Menurut sebagian pakar, London sengaja tidak menghubungi kelompok Michel Barnier dan tidak akan menyerah, dan oleh karena itu tidak bersedia menandatangani perjanjian yang komprehensif. Dengan demikian, isu kedua masuk dalam agenda.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD menurun dengan stabil beberapa hari terakhir dan saat ini hanya sebesar 66 poin. Pada Senin, 26 Mei, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel yang dibatasi oleh level 1.2125 dan 1.2257. Reversal indikator Heiken Ashi ke bawah akan menandakan potensi kelanjutan tren penurunan. Harga mencapai di atas moving average akan menandakan pelemahan bears.
Level support terdekat:
S1 – 1.2146
S2 – 1.2085
S3 – 1.2024
Level resistance terdekat:
R1 – 1.2207
R2 – 1.2268
R3 – 1.2329
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD mencapai di bawah moving average pada timeframe 4 jam, jadi tren berubah ke arah bawah. Dengan demikian, sekarang disarankan untku trading pound/dolar untuk penurunan dengan target di 1.2146 dan 1.2085, namun setelah reversal indikator Heiken Ashi ke bawah. Disarankan untuk membeli pasangan pound/dolar jika trader berhasil kembali ke area di atas moving average, dengan target di 1.2257 dan 1.2329.