timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - menurun.
Channel regresi linear bawah: arah - menurun.
Moving average (20; diperlancar) - mendatar.
CCI: -45.7434
Pada hari Selasa, 12 Mei, pasangan mata uang EUR/USD dimulai dengan upaya untuk melanjutkan pergerakan turunnya. Upaya kemarin untuk melampaui garis moving average gagal, sehingga pergerakan ke batas atas side channel 1.0750-1.1000 masih tertunda. Saat ini, indikator Heiken Ashi memberi sinyal pergerakan turun ke batas bawah channel. Dengan demikian, hanya penembusan garis ini yang dapat memicu pembentukan tren menurun baru. Volatilitas hari trading pertama bahkan tidak lebih dari 50 poin, yang sepenuhnya telah diperkirakan. Pada saat yang sama, kami mencatat bahwa pasar tampaknya telah tenang dan pasangan mata uang ini telah sepenuhnya kembali normal. Dengan demikian, kini trading lebih aman daripada sebulan lalu. Satu-satunya hal penting adalah para trader perlu menemukan alasan baru untuk membentuk tren baru.
Tidak ada laporan ekonomi makro penting yang dijadwalkan pada hari trading pertama pekan ini. Tidak ada peristiwa fundamental yang terjadi pada siang hari. Namun, ini tidak berarti bahwa tidak ada hal menarik yang tengah terjadi di Eropa dan AS saat ini. Ada banyak topik untuk didiskusikan, dan 80-90% di antaranya disebabkan oleh "virus korona". Kami telah mengatakan bahwa Uni Eropa, jika tidak secara harfiah di ambang kehancuran, maka perselisihan antar negara-negara menjadi semakin jelas. Dan jika ada pertentangan yang tidak dapat diselesaikan, hal itu dapat memicu referendum baru kapan saja (seperti di Inggris pada 2016). Sebenarnya ada dua opsi di sini. Pertama, pemerintah setiap negara saat ini dapat memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. Kedua, pemerintah setiap negara dapat memutuskan mengadakan referendum untuk meninggalkan Uni Eropa. Dan, dengan demikian, semuanya kini akan bergantung pada jumlah penentang integrasi Eropa di Parlemen negara tertentu. Dan Parlemen setiap negara dipilih oleh rakyat. Dengan demikian, semakin tidak puas populasi dengan sikap "puncak" Uni Eropa saat ini terhadap negara mereka, semakin besar kemungkinan bahwa kekuatan politik yang mendukung pemutusan hubungan dengan Aliansi ini akan memberikan suara dalam pemilu berikutnya. Belum lagi partai-partai politik yang telah berkuasa mungkin mulai melihat ke arah kemerdekaan.
Kini, di masa pandemi, masalah perpecahan Uni Eropa merupakan yang paling akut. Kami telah berulang kali menulis bahwa beberapa negara di blok ini telah dihantam pandemi jauh lebih parah daripada yang lain. Salah satu negara ini adalah Inggris, namun Inggris meninggalkan Uni Eropa, sehingga tidak dapat mengandalkan bantuan apapun (saya ingin tahu apakah Boris Johnson menyesali ini?). Namun, selain Inggris, kami membahas Spanyol, Italia, dan Portugal. Anda juga dapat mengingat Yunani, yang belum pulih dari krisis hipotek 2008-2009. Semua negara ini membutuhkan bantuan dari kepemimpinan UE, namun tidak menerimanya dalam jumlah yang tepat. Masalah yang paling mendesak adalah masalah ekonomi. Menurut prakiraan Komisi Eropa, zona euro akan kehilangan 7,4% dari PDB pada tahun 2020. Dan negara-negara seperti Italia dan Spanyol - sekitar 10% dari PDB. Ini akan menyebabkan peningkatan defisit anggaran, dan pengangguran juga meningkat. Semua ini hanya memperburuk krisis di Italia, yang telah dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Semuanya dimulai dengan ketidakpatuhan terhadap defisit anggaran Uni Eropa dan tingkat utang maksimum, dan sekarang dengan datangnya pandemi, defisit dan utang Roma telah tumbuh semakin besar. Kepemimpinan Uni Eropa, tentu saja, telah menyetujui beberapa paket bantuan keuangan untuk semua negara di blok ini, tetapi uang ini jelas tidak cukup, dan pandemi berlanjut, dan bersamanya terjadi krisis terbesar sejak American Great Depression. Dewan Eropa telah lama ingin menerapkan gagasan "coronabonds" - surat utang yang akan dikeluarkan untuk penempatan di luar UE dan atas nama semua negara, tetapi negara-negara Uni Eropa terkaya (Jerman, Austria, Belanda, Finlandia) tidak menyetujui opsi ini, tidak ingin berpartisipasi dalam beban kewajiban utang tambahan untuk menyelamatkan negara-negara UE yang kurang kaya dan lebih terkena dampak. Terlebih, hanya sepekan yang lalu, pengadilan Jerman memutuskan untuk menjelaskan kepada ECB mengenai legalitas pembelian surat utang melalui bank sentral negara-negara anggota Aliansi untuk membiayai utang publik. Menurut pengadilan Jerman, ECB tidak berhak membeli obligasi, terutama dalam jumlah yang tidak proporsional, secara langsung membiayai beberapa negara. ECB telah membuat pernyataan bahwa pengadilan Jerman tidak memerintahkannya, tetapi Berlin telah menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan menyelamatkan setengah dari zona euro "dari dunia lain" dengan biaya sendiri. Ini berarti Anda pasti dapat melupakan "coronabonds", yang berarti bahwa Parlemen Eropa perlu mencari sumber pembiayaan lain untuk negara bermasalah.
Sementara itu, ketidakpuasan terhadap kurangnya bantuan di Italia tumbuh. Menurut jajak pendapat terbaru, 67% percaya bahwa keanggotaan di Uni Eropa berbahaya bagi negara. Dan di Italia, menurut pendapat semua orang, hanya euroeptic yang berkuasa tahun lalu, dan mereka dapat mencoba memulai keluarnya negara dari UE. Selain itu, Italia benar-benar tidak puas dengan fakta bahwa selain kurangnya bantuan keuangan, negara terkaya, Jerman dan Perancis melarang ekspor peralatan medis begitu epidemi dimulai. Jadi, di Italia, jumlah kematian akibat COVID-2019 terhitung, dan rumah sakit dipenuhi gelombang pasien. Pada saat yang sama, ventilator dan peralatan lainnya "berdebu" di gudang-gudang di Perancis dan Jerman.
Perlu juga dicatat bahwa Italia mempromosikan ide "coronabonds" pada tahun 2010, tetapi bahkan kemudian proposal ini ditolak oleh Jerman. Alih-alih surta utang yang dijamin ke seluruh UE, dana penyelamatan dibentuk, yang meminjamkan negara-negara dengan persyaratan khusus, yang, pertama-tama, berarti penurunan besar biaya negara-negara yang dipinjamkan. Italia, Spanyol, Portugal, dan Yunani menggunakan dana tersebut untuk pulih dari krisis 2008-2009 dan harus memotong pengeluaran di banyak bidang, termasuk perawatan kesehatan. Dengan demikian, Italia kini juga memiliki klaim ke Jerman di bidang perawatan kesehatan. Beberapa kekuatan politik, seperti partai "Brothers of Italy", telah menuntut segera keluar dari UE. Sejauh ini, suara mereka sedikit, tetapi semakin krisis ekonomi di Italia meningkat, semakin cepat jumlah euroceptics akan tumbuh. Dan bantuan Italia mungkin tidak segera datang. Komisi Eropa terus mengembangkan rencana 2 triliun untuk membantu ekonomi Eropa, yang akan dibiayai dari anggaran Eropa dan melalui pasar modal selama tujuh tahun. Namun, baik sumber pendanaan maupun jumlah total dana yang dibutuhkan belum disetujui oleh Dewan Eropa (sekelompok Menteri Keuangan dari Negara-negara Anggota UE). Jadi, menurut para ahli, rencana ini tidak akan disetujui hingga Juni, dan mungkin bahkan Juli dan Italia tidak akan menerima bantuan lebih awal daripada bulan-bulan ini.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang euro/dolar pada 12 Mei sebesar 69 poin. Dengan demikian, indikator terus menurun dan nilainya dicirikan sebagai "rata-rata". Hari ini, kami memperkirakan harga akan bergerak di antara level 1.0744 dan 1.0882. Pembalikkan indikator Heiken Ashi ke atas mungkin menandakan pendekatan baru terhadap gerakan naik ke level 1.1000.
Level support terdekat:
S1 – 1.0803
S2 – 1.0742
S3 – 1.0681
Level resistance terdekat:
R1 – 1.0864
R2 – 1.0925
R3 – 1.0986
Rekomendasi trading:
Pasangan EUR/USD gagal melampaui moving average, sehingga saat ini tren menurun dilanjutkan, dibatasi oleh level Murray "0/8" -1.0742. Dengan demikian, penjualan pasangan dengan target di area 1.0750-1.0740 kini kembali relevan. Disarankan untuk mempertimbangkan pembelian pasangan euro/dolar sebelum penetapan harga di atas garis moving average dengan target di titik 1.0882 dan 1.0925.
