Time frame 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - turun.
Linear regression channel bawah: arah - naik.
Moving average (20; smoothed) - naik.
CCI: 97.6997
Pada 29 April, pound Inggris memulai koreksi penurunan terhadap tren kenaikan baru yang terbentuk kemarin. Pasangan pound/dolar mencapai di atas moving average namun tidak memberi kesan siap membentuk tren kenaikan baru. Dalam prinsipnya, tidak ada alasan kuat untuk pertumbuhan mata uang Inggris. Ekonomi Inggris akan menderita bukan hanya dari epidemi virus corona dan kebijakan karantina terkait, namun juga dari Brexit, yang negosiasinya dapat sekali lagi menemui jalan buntu. Sejauh ini, Boris Johnson memimpin negara ke penurunan ekonomi terburuknya selama berpuluh-puluh tahun. Ekonomi Amerika juga dapat menderita kerugian besar, tapi tidak sebanding dengan Inggris.
Pada Rabu, pasangan pound/dolar akan dipengaruhi oleh peristiwa makroekonomi yang sama seperti pasangan euro/dolar. Di Inggris, tidak ada rilis yang penting yang dijadwalkan untuk hari ini, yang berarti para pelaku pasar fokus pada laporan GDP AS yang sama, serta pada rangkuman malam dari rapat komite moneter Federal Reserve. Menurut tugas-tugas yang ditetapkan oleh Kongres AS, Fed harus mendorong pertumbuhan ketenagakerjaan dan stabibilitas harga (ini berarti pertumbuhan harga yang stabil untuk target 2% yang sama sebelum krisis virus corona). Dalam beberapa bulan sebelum epidemi, Fed berhasil membawa inflasi ke level stabil sekitar 2%+. Namun dalam kondisi ini, pertama, arti inflasi itu sendiri menjadi jauh lebih rendah dan kedua, pemerintah AS dan Fed harus menghadapi kejatuhan ekonomi negara, jadi tidak perlu membahas mengenai pertumbuhan harga yang stabil dan akibatnya, pertumbukan ekonomi sekarang. Rapat Fed selanjutnya dimulai kemarin dan hasilnya akan dirangkum malam ini. Kenyataannya, tidak ada perubahan dalam kebijakan moneter yang diharapkan. Jerome Powell dan rekan-rekannya telah menurunkan suku bunga acuan hampir ke nol, menyisakan sedikit ruang untuk bermanuver di masa depan. Program pelonggaran kuantitatif telah ditambahkan ke angka yang tidak pasti, dan neraca keuangan Fed telah mengembang hingga ke 6,2 triliun, sebagai tambahan, baik Fed dan Kongres AS telah mendanai ekonomi negara dengan beberapa triliun dolar. Selain itu, sekarang cukup sulit untuk memahami kerugian apa yang akan diderita ekonomi Amerika? Kita hanya dapat menilai pengangguran dengan tingkat kemungkinan yang tinggi berdasarkan analisis laporan pada aplikasi untuk tunjangan. Hari ini, perubahan dalam GDP akan diketahui, dan Fed sendiri merilis perkiraannya untuk indikator-indikator kunci ekonomi pada malam hari. Namun, krisis adalah krisi yang sangat sulit dikendalikan dan diprediksinya. Selain itu, krisis belum selesai dan bahkan belum memasuki tahap perlambatan penurunan. Donald Trump dan Steven Mnuchin telah mengatakan bahwa ekonomi akan dimulai kembali dengan perlahan dan perbatasan ekonomi dan negara akan dibuka. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana akhirnya. Mungkin akan ada gelombang kedua pandemi. Sebagai contoh, kepalada Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, yakin bahwa kita perlu melihat kesehatan rakyat, bukan ekonomi. "Sementara virrus terus menyebar, kita perlu menjaga pembatasan dalam ekonomi," kata Bostic. Dengan demikian, pada akhir rapat, pasar ingin mendapatkan informasi mengenai seberapa besar Fed berencana akan mempertahankan suku bunga di level yang sangat rnedah, serta bagaimana FOMC menilai prospek untuk ekonomi. Sebagai contoh, setelah krisis 2008, ekonomi Amerika mulai pulih baru pada 2008, dan pasar buruh mulai menunjukkan pertumbuhan stabil hanya pada 2010. Para pakar dunia terus membandingkan krisis saat ini (yang belum selesai!!!) kepada Great Depression, yang berlangsung setidaknya selama 4 tahun. Pakar yang sama yakin bahwa "krisis mortgage", yang pada masa ini ekonomi dunia menunjukkan pertumbuhan 0,18%, tidak sebanding dengan krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Dengan demikian, masuk akal untuk berasumsi bahwa penurunan akan lebih besar dari 12 tahun lalu. Para pelaku pasar juga menunggu informasi dari Fed mengenai arah ekonomi di masa depan. Bagaimanapun, retorika Fed akan bergantung pada keinginan bisnis untuk mengambil dana pinjaman. Bahkan jika pinjaman sangatlah murah, seperti sekarang, ini tidak berarti bahwa semua perusahaan akan menggunakan alat ini. Perusahaan-perusahaan sebaiknya optimis mengenai masa depan dan memahami waktu yang tepat saat krisis akan berakhir dan ekonomi akan mulai pulih. Ini akan menentukan suasana hati investor, manajer dan keinginan mereka untuk mengambil pinjaman dan menghidupkan kembali bisnis mereka sendiri.
Nah, di Inggris saat ini, Boris Johnson yang baru kembali pada perannya sebagai Perdana Menteri pada hari Senin, diserang oleh kritik tajam. Seperti yang telah kami tulis sebelumnya, klaim terhadap Johnson menyusut ke meremehkan risiko tinggi epidemi di negara tersebut. Peringatan orang-orang yang berwenang mengenai ancaman epidemi tidak digubris, sektor kesehatan tidak dipersiapkan untuk potensi pandemi, hasilnya, negara ini menghadapi jumlah kasus penyakit dan tingkat kematian yang tinggi, jauh lebih tinggi dari 3-5% yang merupakan "rata-rata" kematian akibat virus. Inggris telah mendaftarkan 158.000 kasus infeksi. Namun, jika Jerman mencatatkan 6.000 kematian akibat penyakit, di Inggris sebesar 21.000, 3,5 kali lebih banyak. Selain itu kemarin, dokter-dokter di Inggris mengeluarkan pernyataan resmi dimana penyakit viral berbahaya yang baru pada anak-anak terdeteksi, yang dapat terkait dengan virus corona. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock kemarin membuat pernyataan mengenai penyakit baru yang masih belum diketahui dokter. Dilaporkan bahwa penyakit baru ini menjangkiti terutama anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit jantung dan perut. "Semakin memprihatinkan bahwa anak-anak Inggris mengembangkan sindrom inflamasi yang terkait dengan Sars-CoV-2, atau patogen menular lainnya dapat muncul dalam kasus-kasus ini," kata perwakilan sistem kesehatan nasional Inggris. Selama tiga pekan terakhir, jumlah anak-anak dengan penyakit yang mirip dengan sindrom Kawasaki, yang belum ada perawatannya, telah meningkat drastis. Namun, banyak anak-anak yang tidak menunjukkan gejala virus corona. Dengan demikian saat ini, tidak jelas apakah patogen baru ini terkait dengan COVID-19 dan dari mana asalnya.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD telah berhenti menurun dan saat ini sebesar 102 poin. Dalam 20-25 hari perdagangan terakhir, indikator-indikator volatilitas telah stabil. Pada Rabu, 29 April, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel, dibatasi oleh level 1.2334 dan 1.2538. Membalikkan indikator Heiken Ashi ke bawah akan menandakan koreksi menurunan atau bahkan kemungkinan kelanjutan pergerakan menurun.
Level support terdekat:
S1 - 1.2390
S2 - 1.2329
S3 - 1.2268
Level resistance terdekat:
R1 - 1.2451
R2 - 1.2512
R3 - 1.2573
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD dapat mulai menyesuaikan pada timeframe 4 jam. Dengan demikian, trader hari ini disarankan untuk mempertimbangkan pembelian pound dengan target di 1.2512 dan 1.2538, setelah reversal Heiken Ashi ke atas. Disarankan untuk jual mata uang Inggris setelah trader mencapai di bawah moving average line dengan target pertama level Murray "4/8"-1.2329. Menuju malam hari, anda harus sangat berhati-hati dengan posisi apapun, karena ledakan emosi di pasar valuta asing mungkin muncul.