Timeframe 4 jam
Detail teknikal:
Linear regression channel atas: arah - turun.
Linear regression channel bawah: arah - naik.
Moving average (20; smoothed) - sideways.
CCI: -81.1651
Pound Inggris berpasangan dengan dolar AS diperdagangkan dengan sangat lemah dan enggan pada awal pekan yang baru. Biasanya, pasangan ini menyelesaikan fiksasi di bawah moving average line. Namun, kenyataannya selama beberapa hari terakhir, telah ada 5 fiksasi tersebut. Dengan demikian, pasangan pound/dolar adalah yang terdekat dengan pergerakan flat selama beberapa hari mendatang. Pasangan ini saat ini berada di antara level 1.2410 dan 1.2510. Ini menghasilkan pergerakan dalam side-channel dengan lebar 100 poin, bukan nilai yang tinggi. Pada hari perdagangan pertama pekan ini, tidak ada statistik makroekonomi di Inggris dan AS. Namun, pelaku pasar terus mengabaikan 99% berita dan laporan. Dengan demikian, sekarang trader ditawarkan untuk trading antara batas atas dan bawah dari side channel atau melanjutkan pembukaan posisi hanya setelah kuotasi pasangan ini keluar dari channel ini.
Sementara itu, isu pembukaan perbatasan ekonomi negara dan mengakhiri karantina terus muncul di AS, meskipun epidemi belum dikalahkan dan bahwa AS saat ini memimpin dunia dalam hal jumlah kematian akibat epidemi dan jumlah kasus. Namun, seperti yang telah kami tulis berulang kali, untuk Donald Trump, beberapa bulan mendatang dapat menjadi krusial dalam pertarungan memperebutkan kursi presiden pada pemilihan 2020. Seperti yang telah kami katakan kartu trump utama ditandingi oleh epidemi virus corona: dimana tingkat pengangguran semakin tumbuh dan dapat naik ke level tertinggi selama 50 tahun, pasar buruh dalam keadaan yang menyedihkan, dan ekonomi dalam resesi buruk. Secara umum, krisis ini dapat dibandingkan dengan Great Depression. Jadi, sebagai bagian dari kampanye pemilihan, Donald Trump perlu menjawab pertanyaan berikut, mengapa warga Amerika harus memilihnya untuk kedua kalinya berturut-turut? Jika sebelumnya Trump dapat mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannyalah AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan tingkat pengangguran jatuh ke level terendah selama 50 tahun, sekarang Presiden tidak dapat lagi mengatakannya. Dan akan jauh lebih sulit untuknya memenangkan pemilihan presiden karena Joe Biden hanya akan membuat janji-janji indah kepada warga Amerika. Dengan demikian, keinginan Trump untuk memulai ulang ekonomi AS sesegera mungkin menjadi jelas. Dan menurut informasi resmi, Presiden AS tersebut mendapatkan dukungan dalam keinginannya ini setidaknya oleh 15 negara bagian, yang pekan lalu mengadakan unjuk rasa menentang langkah karantina. Selama unjuk rasa, pengunjuk rasa tidak mengenakan masker, tidak mematuhi peraturan jaga jarak sosial, dan mendesak agar diperbolehkan kembali bekerja sesegera mungkin. Gubernur negara bagian juga dikritik dan ancaman virus corona dipertanyakan. Reaksi Donald Trump yang sejak awal mendukung penghapusan "lockdown", tidak perlu menunggu lama. PResiden AS menyebut para pengunjuk rasa sebagai "orang-orang yang mengagumkan" dan mengatakan "rakyat hanya ingin kehidupannya kembali. Hidup mereka diambil. Saya tidak pernah melihat begitu banyak bendera Amerika seperti pada unjuk rasa ini. Orang-orang ini mencintai negara kita. Mereka ingin kembali bekerja," kata Trump. Pada waktu yang sama, informasi resmi menunjukkan bahwa jumlah orang pada unjuk rasa ini sangatlah sedikit. Hanya beberapa ribu orang tidaklah berguna. Dengan demikian, mayoritas masyarakat AS dapat disimpulkan, masih tidak mendukung penghapusan "lockdown" yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan mereka. Ekonomi jelas penting, namun hidup lebih mahal. Selain itu, unjuk rasa apapun dapat diatur oleh mereka yang dapat meraih keuntungan darinya. Dalam situasi ii, Donald Trump sendiri. Tentu saja, selalu ada sekelompok orang yang siap berdiri di sebuah lapangan dan meneriakkan slogan-slogan yang telah dipersiapkan demi beberapa lembar uang 100 dolar. Perlu dipahami bahwa Trump-lah yang ingin mengembalikan ekonomi negara ke arah seperti biasa. Waktu sekarang bermain menentang Trump.
Presiden AS juga tampaknya bersiap memberlakukan pajak dan pembatasan perdagangan baru pada China, dengan menuduh China sengaja menyebarkan infeksi virus corona. Pimpinan AS tersebut ingin mengirimkan kelompok penyelidik dan pakar ke provinsi Wuhan, yang bertugas mencari tahu apakah virus tanpa kesengajaan menembus keluar dari laboratorium China? Jelas bahwa China menolak semua permintaan resmi, yang memberikan alasan bagi Trump untuk berasumsi bahwa "kasus ini tidak bersih." Dengan karakter Presiden Trump, ia kemungkinan tidak akan mengesampingkan kisahnya. Trump harus menemukan pelakunya sebelum pemilihan tahun ini. China dan WHO kandidat sempurna untuk posisi ini. WHO telah "menanggung hukumannya" karena AS menolak mendanai organisasi tersebut. Sekarang giliran China.
Sementara itu, jumlah total orang terinfeksi di Inggris mencapai 126.000. Jumlah "kasus mematikan" sebesar 16.500. Pada waktu yang sama, surat kabar Inggris terus mengkritik Boris Johnson karena respon yang telat dalam menangani epidemi dan mengambil langkah karantina yang terlalu longgar. Menurut laporan surat kabar, Inggris kehilangan setidaknya 5 pekan pada awal mula wabah. Hasilnya, negara itu benar-benar tidak siap menghadapi epidemi. Banyak surat kabar yang mewawancarai dokter dan ilmuwan yang mengatakan bahwa pada awal Februari, pemerintah tidak melakukan apapun jika pandemi mencapai Inggris. Pada waktu yang sama, telah diketahui bahwa virus ditularkan dari orang ke orang, dan karantina total dinyatakan di provinsi Hubei. Pemerintah Inggris menjamin bahwa negaranya siap untuk menghadapi keadaan darurat apapun, namun dalam prakteknya, banyak stok alat pelindung diri untuk dokter tidak ditambah selama bertahun-tahun, banyak dari mereka telah kadaluarsa. Dilaporkan juga bahwa karantina telah diusulkan pada awal Februari, saat diketahui mengenai tingkat infeksi yang tinggi dari virus COVID-19, namun karantina baru diberlakukan pada 23 Maret.
Pada Selasa, Inggris dijadwalkan merilis tingkat pengangguran (untuk Februari), jumlah aplikasi untuk tunjangan pengangguran (untuk Maret) dan perubahan dalam upah rata-rata (untuk Maret). Kami yakin bahwa hanya jumlah aplikasi tunjangan yang penting. Namun, bahkan ini pun dapat diabaikan oleh trader. Tidak ada informasi penting yang dijadwalkan dari luar negeri hari ini.
Volatilitas rata-rata pasangan GBP/USD telah berhenti menurun dan saat ini sebesar 132 poin. Dalam 18 hari perdagangan terakhir, pasangan ini hampir setiap hari melewati 100 sampai 200 poin. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa volatilitas sekarang stabil. Pada Selasa, 21 April, kami mengharapkan pergerakan di dalam channel ini, dibatasi oleh level 1.2319 dan 1.2583. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas akan menandakan babak baru kenaikan di dalam side channel 1.2410-1.2510.
Level support terdekat:
S1 - 1.2451
S2 - 1.2390
S3 - 1.2329
Level resistance terdekat:
R1 - 1.2512
R2 - 1.2573
R3 - 1.2634
Rekomendasi trading:
Pasangan GBP/USD pada timeframe 4 jam saat ini diperdagangkan tepat di bawah moving average line. Dengan demikian, posisi short dengan target di 1.2390 dan 1.2329 sekarang relevan. Namun, kami sarankan bahwa trader menunggu hingga akhir flat, yaitu kuotasi pasangan ini keluar dari rentang 1.2410-1.2510, dan hanya setelah itu melanjutkan trading.